BAB 1
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari
serangkaian siklus akuntansi. Menurut Accounting
Terminology Buletin No 1, akuntansi didefinisikan sebagai seni mencatat, mengklasifikasikan,
dan mengikhtisarkan transaksi dan kejadian yang paling tidak sebagian, bersifat
keuangan dan dengan cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta
menginterpretasikan hasil-hasilnya (Hendriksen dan Van Breda, 2000). Sementara
definisi akuntansi menurut Jusup (1994) akuntansi pada dasarnya merupakan
serangkaian kegiatan mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan dan
menganalisis data keuangan suatu organisasi. Secara skematis kegiatan akuntansi
dapat digambarkan sebagai berikut:
Transaksi merupakan kejadian yang mempunyai
nilai ekonomis bagi perusahaan. Kejadian ini dicatat dalam jurnal dan secara
periodik dicatat dalam buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua
rekening-rekening di buku besar dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur.
Neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan
idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas, laporan
investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan catatan atas laporan keuangan
(Hendriksen dan Breda, 2000). Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan
tersebut dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja dan
kekayaan suatu perusahaan. Namun biasanya perusahaan membuat laporan keuangan
yang terdiri dari laporan neraca, dan laporan laba rugi. Laporan keuangan
dibuat dengan dasar kejujuran, dan netral (artinya, laporan keuangan dibuat
tidak berdasarkan atas “pesanan” dari pemilik atau manajemen).
Ada banyak pihak yang berkepentingan dengan
laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002), pihak-pihak tersebut antaran lain
Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
Setiap laporan yang dibuat oleh perusahaan mengandung arti
sehingga bagi mereka yang memperoleh laporan tersebut dapat memahami apa yang
terjadi dalam tubuh perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat
kondisi perusahaan sesungguhnya pada saat ini atau pada suatu periode tertentu.
Kondisi yang dimaksud adalah kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Agar laporan keuangan yang
disajikan dalam angka-angka dapar diartikan, perlu dilakukan analisis yang
mnedalam. Analisis ini digunakan untuk mengkaji, mengukur dan memahami hal-hal
yang tertulis dalam laporan. Dari analisis ini dapat diketahui kondisi dan
keadaan perusahaan.Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
rasio-rasio keuangan perusahaan .
BAB 2
PEMBAHASAN
I.
MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN
A.
Pengertian Laporan
Keuangan
Laporan
keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif
tentang posisi keuangan dan perubahan-perubahannya, serta hasil yang dicapai
selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat
dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan, dimana laporan keuangan
tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan
laporan posisi keuangan.
Berikut ini merupakan pengertian dan definisi laporan
keuangan dari berbagai sumber:
- Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK): Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya : sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral ari laporan keuangan. Di samping itu juga ternasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal : informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009).
- Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi histories. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informsi tersebut (M. Sadeli, 2002:2).
Berdasarkan
pengertian-pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa laporan keuangan
mencerminkan semua transaksi usaha sepanjang waktu yang menghasilkan baik
peningkatan maupun penurunan bersih nilai ekonomi bagi pemilik modal. Oleh
karena itu laporan keuangan merupakan mediya yang paling penting untuk menilai
prestasi dan kondisi ekonomis suatu perusahaan.
B.
Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun memiliki tujuan untuk menyediakan informasi
keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
sebagai pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi.
Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Syafri (2008:201) berpendapat bahwa, Laporan Keuangan adalah output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban atau accountability. Sekaligus mengambarkan indicator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan
laporan keuangan antara lain:
- Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
- Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.
- Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas, sumberdaya yang di percayakan kepadanya.
- Pihak-pihak yang Berkepentingan
Dalam praktiknya, pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut
- Investor
penanam
modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
- Karyawan
karyawan
dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas
dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan
kesempatan kerja.
- Pemberi pinjaman
pemberi
pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
~
- Pemasok dan kreditor usaha lainnya
pemasok
dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam
rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
- Pelanggan
para
pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
- Pemerintah
pemerintah
dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan
nasional dan statisti lainnya
- Jenis-jenis Laporan Keuangan
Jenis-jenis laporan
keuangan yang ada adalah sebagai berikut :
1. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan yang
mengilustrasikan pencapaian keberhasilan atau kegagalan yang menimpa suatu
usaha dalam jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai atau diukur dengan
jumlah satuan uang. Rugi atau laba perusahaan dapat dihitung dengan
membandingkan antara jumlah pendapatan dan jumlah beban selama satu periode
akuntansi.
Jika jumlah pendapatan lebih besar dibandingkan
jumlah beban atau hutang maka perusahaan tersebut mendapatkan laba. Sebaliknya,
jika jumlah pendapatan lebih kecil dari pada beban, maka usaha tersebut
menderita kerugian. Dalam laporan rugi-laba harus mencakup unsur-unsur, antara
lain sebagai berikut.
- Pendapatan. Pendapatan perusahaan selama
satu periode akuntansi harus diperinci, manakah yang termasuk ke dalam pendapatan
dari usaha pokok (pendapatan operasional) dan mana yang merupakan
pendapatan di luar usaha pokok (pendapatan non operasional).
- Beban atau Biaya-biaya. Sama halnya dengan
pendapatan, beban yang harus dikeluarkan oleh perusahaan selama satu
periode akuntansi harus diperinci mana yang termasuk beban operasional dan
mana yang termasuk beban nonoperasional,
- Saldo rugi-laba. Saldo rugi-laba kita
peroleh dengan cara membandingkan antara jumlah perincian pendapatan dan
jumlah perincian beban atau biaya-biaya.
Pencatatan laporan rugi laba dapat dibuat dalam
dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
- Laporan rugi laba model single step.
Laporan rugi-laba berbentuk single step atau biasa disebut bentuk
langsung, merupakan bentuk laporan rugi-laba yang menggabungkan semua
unsur pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu
kelompok. Cara penyusunannya adalah bagian pertama merupakan perincian
pendapatan baik pendapatan operasional maupun non operasional. Kemudian
bagian kedua adalah perincian beban baik beban operasional maupun non
operasional. Setelah itu, pada bagian ketiga adalah saldo rugi-laba yang
merupakan selisih antara jumlah perincian pendapatan dan jumlah perincian
beban.
- Laporan rugi-laba model multiple step.
Model multiple step disebut juga bentuk bertahap, dimana bentuk pencatatan
rugi-laba untuk pendapatan dan beban dipisahkan antara usaha operasional
dan usaha non operasional. Cara penyusunannya adalah sebagai berikut pada
bagian pertama merupakan perincian pendapatan operasional, lalu bagian
kedua adalah perincian beban operasional. Kemudian pada bagian ketiga
adalah saldo rugi-laba operasional. Bagian keempat untuk memerinci
pendapatan maupun beban nonoperasional, lalu bagian terakhir untuk mencari
saldo rugi-laba bersih.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan
keuangan PT yang mengilustrasikan perubahan-perubahan atas modal yang terjadi
pada suatu periode akuntansi. Perubahan modal awal menjadi modal akhir akan
terlihat pada laporan perubahan modal ini. Dalam laporan perubahan modal
mengandung unsur-unsur, antara lain sebagai berikut.
- Modal awal adalah modal yang
diinvestasikan pada awal memulai usaha atau bisa juga disebut awal periode
akuntansi.
- Rugi atau laba perusahaan untuk suatu
periode akuntansi tertentu. Jika suatu usaha mendapatkan laba maka akan
terjadi penambahan modal awal. Demikian sebaliknya.
- Setoran modal atau tambahan investasi
merupakan penambahan investasi modal oleh pemilik usaha selama kegiatan
usaha berlangsung atau selama periode akuntansi berjalan. Suntikan modal
ini akan meningkatkan jumlah nominal modal awal.
- Prive (penarikan pribadi pemilik). Suatu
saat kadang pemilik mengambil sejumlah aktiva atau laba perusahaan untuk
keperluan pribadi. Pengambilan pribadi ini akan mengakibatkan berkurangnya
modal awal.
3. Neraca
laporan keuangan. Neraca adalah laporan
keuangan yang disusun secara sistematis yang mengilustrasikan posisi keuangan
pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva, utang, dan modal.
Penyusunan laporan neraca dapat dilakukan dalam
dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
- Account Form
atau neraca yang disusun berbentuk rekening. Neraca yang berbentuk
rekening memiliki dua belah kolom, yaitu debit dan kredit. Untuk kolom
debit, merinci unsur-unsur aktiva (pemasukan/penerimaan), sedangkan kolom
kredit merinci utang dan modal.
- Neraca berbentuk laporan (Report
Form), biasanya menyusun aktiva, utang, dan modal secara
berurut-urut dari atas ke bawah disebut neraca berbntuk laporan. Prinsip
penyusunan aktiva, utang, dan modal sama seperti bentuk rekening.
4.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash
flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian dari laporan
keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode
akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. Laporan arus
kas ini memiliki manfaat yang besar bagi mereka yang membutuhkan laporan
keuangan. Salah satu manfaat dari laporan arus kas ini adalah untuk melakukan
penilaian mengenai kemampuan organisasi tersebut dalam memanfaatkan arus kas yang
mereka miliki. Bagi sebuah badan usaha, laporan arus kas ini merupakan salah satu
laporan keuangan yang memiliki nilai pokok dalam aktivitas perusahaan mereka.
pengklasifikasian pelaporan arus
kas dilakukan berdasara aktivitas operasi, investasi serta permodalan.
Definisi aktivitas operasi
adalah sebuah kegiatan yang menjadi fokus kegiatan utama bagi perusahaan untuk
mendapatkan pemasukan. Dimana dalam aktivitas ini terdapat pross pembelian atau
pemroduksian barang serta jasa. Disamping itu ada juga aktivitas penjualan
serta pendistribusian barang serta jasa pada pelanggan.
Aktivitas investasi diartikan
sebagai proses pembelian serta penjualan aset yang bersifat mendukung proses
aktivitas perusahaan. Seperti tanah, gedung, mesin serta aktiva lain yang pembeliannya
tidak dimaksudkan untuk proses penjualan secara rutin. Termasuk dalam aktivitas
keuangan ini adalah proses pembelian serta penjualan instrumen keuangan lain,
seperti proses pemberian dan penagihan pinjaman.
Sementara aktivitas pendaaan
merupakan transaksi dan aktivitas dimana kas didapatkan dari serta dibayar
kembali kepada pemiliknya serta pada pemberi utang atau kreditur
II.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A.
Pengertian Analisis
Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses
penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan
juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan
keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka
yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu
fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat
secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah
menginterprestasikannya.
Laporan keuangan merupakan sumber informasi
penting bagi pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai
alat untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan
hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan atau badan usaha yang bersangkutan,
mengadakan interprestasi atau analisa terhadap laporan finansiil suatu
perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui
keadaan dan perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan (Bambang
Riyanto, 1995).
Dengan mengadakan interprestasi dan analisa
terhadap laporan keuangan akan diperoleh informasi dan data keuangan yang
terperinci dan akan diperoleh semua jawaban yang berhubungan dengan masalah
posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan atau badan usaha
yang bersangkutan (S. Munawir, 1995).
B.
Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Analisis
laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil
usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis
dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan
bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk mengetahui
arah perkembangannya
Secara lengkap menurut Harahap (2004 : 195 )
kegunaan analisis laporan keuangan ini dapat dikemukakan sebagi berikut :
·
Dapat
memberikan informasi yang lebih luas,lebih dalam dari pada yang terdapat pada
laporan keuangan biasanya.
·
Dapat
mengali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (eksplisit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuanngan (implicit).
·
Dapat
mengetahui kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
·
Dapat
membongkar hal-hal yang bersifat konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar
perusahaan.
·
Mengetahui
sifat-sifat hubungan akhirnya dilapangan untuk prediksi dan peningkatan
(rating).
·
Dapat
menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut criteria tertentu yang sudah
dikenal dalam dunia bisnis.
·
Dapat
membendingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode
sebelumnya atau dengan standart industri normal atau standart ideal.
·
Dapat
memahami situasi dan kondisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan
sebagainya ;
·
Bisa
juga memprediksi potensi apa yang mungkin dilakukan perusahaan di masa yang
akan datang.
·
Dapat
memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
Dengan
perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan
tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain:
ü Dapat menilai Prestasi perusahaan
ü Dapat memproyeksikan kauangan perusahaan.
ü Dapat menilai kondisi masa lalu dan masa sekarang
dari aspek waktu tertentu.
ü Posisi keuangan
ü Hasil-hasil perusahaan
ü Liquiditas ;
ü Solvabilitas ;
ü Aktivitas :
ü Rentabilitas dan Prifitabilitas ;
ü Indikator pasar modal
C. Rasio Keuangan
Untuk
dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan perlu
diadakan interpretasi atau analisa terhadap data keuangan dari suatu
perusahaan, dan data keuangan tersebut tercermin dalam laporan keuangan. Dalam
mengadakan interpretasi dan analisa laporan keuangan suatu perusahaan, maka
diperlukan adanya ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan
adalah rasio keuangan.
Berikut
ini merupakan beberapa pengertian dan definisi rasio keuangan dari beberapa
sumber:
- Rasio keuangan adalah angka yang
diperoleh dari hasil perbandigan dari suatu pos laporan keuangan dengan
pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (bararti).
Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga
pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya (Syafri, 2008:297).
- Rasio keuangan merupakan salah satu
alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan (Sawir,
2009:6).
D.
Analisa
Rasio Keuangan
Analisa
rasio keuangan dapat memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para
kreditur dan investor dan memberikan pandangan tentang bagaimana kira-kira dana
dapat diperoleh. Analisa rasio keuangan meliputi dua jenis perbandingan yaitu:
- Analisa
dalam memperbandingkan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan
datang untuk perusahaan yang sama (perbandingan internal). Jika rasio
keuangan disajikan dalam bentuk suatu daftar untuk periode beberapa tahun,
analisa dapat mempelajari komposisi perubahan-perubahan dan menetapkan
apakah telah terdapat suatu perbaikan atau bahkan sebaliknya didalam
kondisi keuangan dan prestasi perusahaan selama jangka waktu tersebut.
Rasio keuangan juga dapat diperhitungkan berdasarkan laporan keuangan
performa atau proyeksi dan diperbandingkan dengan rasio sekarang atau masa
lalu.
- Perbandingan
meliputi perbandingan rasio perusahaan dengan perusahaan lainnya yang
sejenis atau dengan rata-rata industri pada suatu titik yang sama
(perbandingan eksternal). Perbandingan tersebut dapat memberikan gambaran
relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan hanya dengan cara
membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang
sejenis seorang analis dapat memberikan pertimbangan yang realistis.
E. Jenis-jenis
Rasio Keuangan
Rasio
keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antara item-item pada laporan
keuangan (neraca dan laporan rugi-laba). Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu
(Lukas Prasetya, 2001 : 415):
- Leverage
ratios, memperlihatkan berapa hutang yang digunakan untuk perusahaan
- Liquidity
ratios, mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
yang jatuh tempo.
- Efficiency
atau Turnover atau Asset Management Ratios, mengukur seberapa efektif
peusahaan mengelola aktivanya.
- Profitability
Ratios, mengukur kemampuan peusahaan menghasilkan laba.
- Market-Values
Ratios, memperlihatkan bagaimana perusahaan dinilai oleh investor di pasar
modal.
Beberapa rasio memiliki aplikasi umum dalam
analisis keuangan, sementara lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri
yang spesifik. Analisis rasio dalam bagian ini diterapkan dalam tiga area
penting analisis laporan keuangan (J Wild John, K R Subramanyam, dan Robert F
Halsey, 2005:38-39):
a. Analisis Kredit (Risiko)
- Likuiditas,
untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek
- Struktur
Modal dan Solvabilitas, untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka
panjang.
b. Analisis Profitabilitas
- Tingkat
pengembalian atas investasi (Return On Investment-ROI). Untuk
menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan
utang.
- Kinerja
Operasi, untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi
- Pemanfaatan
aktiva (Asset Utilization), untuk menilai efektivitas dan
intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran (Turn
Over)
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar
Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
M. Sadeli, lili, 2002. Dasar-dasar
Akuntansi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja
Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Syafri Harahap, Sofyan, 2008. Analisa
Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sumber Internet :
Ahira, Anne. Laporan Keuangan. http://www.anneahira.com/laporan-keuangan-pt.htm. Diunduh tanggal 17 Mei 2013
Bayu. Analisis Laporan Keuangan. http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html. Diunduh tanggal 17 Mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar