BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketika suatu
laporan keuangan menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu memberikan
informasi yang wajar dan relevan kepada pengguna, maka evaluasi menjadi suatu
hal yang sangat fundamental dalam pelaporan. Kinerja suatu laporan keuangan
meliputi beberapa aspek yang harus dinilai. Makalah ini mencoba membahas secara
lugas dan terfokus pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan. Bagian
pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran
dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan
anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat
beban dan pusat pendapatan. Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana laporan
dari varians-varians ini digunakan oleh manajemen senior untuk mengevaluasi
kinerja unit bisnis.
Kinerja keuangan adalah gambaran setiap hasil ekonomi yang
mampu di raih oleh perusahaan perbankan pada periode tertentu melalui
aktivitas-aktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efisien dan
efektif, yang dapat diukur perkembangannya dengan
mengadakan analisisterhadap data-data keuangan yang tercermin
dalam laporan keuangan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara menghitung varians ?
2.
Bagaimanakah varians dalam praktik itu ?
3.
Apa saja keterbatasan analisis varians
4.
Mengapa hasil yang dilaporkan pada laporan keuangan Solartronics, INC untuk
bulan januari sangat buruk ?
5.
Apa tambahan data yang akan berguna untuk menganalisis kinerja perusahaan
pada bulan januari ?
C.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MENGHITUNG VARIANS
Varians bersifat
hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi
menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih
lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan
dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians
tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.
Varians beban dapat dibagi menjadi beban beban produksi dan beban lainnya.
Beban produksi dapat dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan
departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa
mengidentifikasi setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung
jawab untuk itu. Analisis ini adalah alat yang sangat ampuh. Tanpanya,
kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.
Kerangka analisis yang
digunakan dalam analisis varians meliputi ide berikut :
·
Mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba
·
Merinci varians laba
keseluruhan berdasarkan faktor penyebab kunci tersebut
·
Fokus pada dampak laba
dari variasi dalam setiap faktor penyebab
·
Mencoba untuk
menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor penyebab
dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor lainnya
dianggap konstan
·
Menambahkan
kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal sehat”
yang paling mendasar (“mengupas bawang”)
·
Menghentikan proses
tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang baru dibuat
tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor penyebab
yang mendasari varians laba keseluruhan.
1. Varians pendapatan
Dalam bagian ini,
djelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran
penjualan. Penghitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil
dari lini produk kemudian diagresikan untuk menghitung total varians. Varians
yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa
laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah
tidak menguntungkan.
a) Varians Harga Penjualan
Varians harga penjualan
dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual dan harga standar dengan
volume aktual.
b) Varians Bauran dan Volume
Seringkali varians
bauran dan varians volume tidak dapat dipisahkan. Persamaan untuk gabungan dari
varians bauran dan volume adalah:
Varians bauran dan volume = (volume aktual-volume anggaran) x kontribusi
per unit yang dianggarkan
Varians volume
diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Sedangkan
varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang
diasumsikan dalam anggaran. karena setiap produk memperoleh kontribusi perunit
yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan
akan menghasilkan suatu varians.
c) Varians Bauran
Varians bauran dari
masing-masing produk diperoleh dari persamaan :
Varians bauran = [(total volume penjualan aktual x anggaran proporsi) -
(volume penjualan aktual)] x kontribusi perunit yang dianggaran
d) varians volume
Varians volume dapat
dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari gabungan antara varians
bauran dan varians volume.
Varians volume = [(total volume penjualan aktual) x (persentase anggaran) -
[(anggaran penjualan) x kontribusi anggaran per unit)]
e) Analisis Pendapatan Lainnya
Varians pendapatan
dapat dibagi-bagi lebih lanjut.
Bagan Pemilahan analisis varians
f) Penetrasi Pasar dan Volume Industri
Salah satu perluasan
dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi
jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Prinsipnya adalah
bahwa manajer unit bisnis bertanggung jawab atas pangsa pasar, tetapi mereka
tidak bertanggung jawab atas volume industri Karena hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Persamaan berikut ini digunakan untuk memisahkan
dampak penetrasi pasar dan volume industri untuk varians bauran dan volume :
Varians pangsa pasar = [(penjualan aktual) - (volume industri)] x penetrasi
pasar yang dianggarkan x kontribusi anggaran per unit
Varians pangsa pasar
dihitung untuk setiap produk secara terpisah, dan varians total
adalah jumlah perhitungan secara aljabar. Varians volume industri bisa dihitung
dengan cara sebagai berikut :
Varians volume industri = (volume industri aktual) – (volume industri
dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x kontribusi per unit dianggarkan
2. Varians Beban
a) Biaya Tetap
Varians antara biaya tetap aktual dengan yang dianggarkan didapat dari
pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume
penjualan maupun volume produksi.
b) Biaya Variabel
Adalah biaya yang
bervariasi secara langsung dan proporsional dengan volume. Biaya produksi yang
dianggarkan harus disesuaikan dengan volume produksi aktual. Volume yang
digunakan untuk menyesuaikan beban produksi variable yang dianggarkan adalah volume
produksi, bukan volume penjualan, yang digunakan dalam menentukan varians
pendapatan.
3. Rangkuman Varians
Ada beberapa cara
dengan mana varians dapat dirangkum dalam suatu laporan bagi manajemen. Ini
digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan mudah. Bentuk penyajian
lainnya adalah dengan menunjukkan jumlah aktual beserta dengan variansnya. Hal
ini memberikan indikasi mengenai relatif pentingnya setiap varians sebagai
bagian dari total pos pendapatan atau beban yang terkait.
B. VARIASI DALAM PRAKTIK
1. Periode Waktu dari Perbandingan
Perbandingan untuk
tahun tersebut sampai dengan tanggal tertentu tidak terlalu dipengaruhi oleh
penyimpangan temporer yang mungkin terlihat aneh untuk bulan sekarang, dan oleh
karena itu , tidak perlu terlalu diperhatikan oleh manajemen. Di pihak lain,
hal tersebut mungkin menyembunyikan timbulnya faktor penting yang tidak
bersifat temporer.
Perbandingan antara
anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja aktual untuk satu tahun
penuh menunjukkan seberapa dekat manajer unit bisnis memperkirakan akan
memenuhi target laba tahunan. Bila kinerja untuk tahun tersebut sampai dengan
tanggal tertentu lebih buruk dibandingkan dengan anggaran untuk tahun tersebut
sampai tanggal itu, adalah mungkin bahwa deficit yang terjadi akan dapat
diatasi di bulan-bulan yang tersisa.
2. Fokus pada Margin Kotor
Di banyak perusahaan,
perubahan dalam biaya atau faktor-faktor lainnya diperkirakan akan mengarah
kepada perubahan dalam harga jual, dan tugas dari manajer pemasaran adalah untuk
memperoleh margin kotor yang dianggarkan yaitu penyebaran yang konstan antara biaya
dan harga jual. Kebijakan semacam itu terutama penting dalam periode inflasi.
Suatu analisis varians dalam sistem semacam itu tidak akan memiliki varians
harga jual.
Melainkan, akan ada
varians margi kotor.
Margin kotor per unit
adalah selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Analisis varians dilakukan
dengan mensubstitusi “margin kotor” untuk “harga jual” dalam persamaan pendapatan.
Margin kotor adalah selisih antara harga jual aktual dengan biaya produksi
standar.
3. Standar Evaluasi
Dalam sistem
pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi laporan atas
aktuvitas aktual dan terdiri atas tiga jenis: (1) standar atau anggaran yang
telah ditetapkan sebelumnya; (2) standar histories; atau (3) standar eksternal.
a) Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
Bila dipersiapkan dan
dikoordinasikan secara hati-hati, maka merupakan standar yang unggul. Standar
ini merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual diperbandingkan di banyak
perusahaan. Seandainya angka-angka anggaran didaptkan secara acak, maka tentu saja
angka-angka tersebut tidak akan menghasilkan dasar yang andal untuk
perbandingan.
b) Standar historis
Ini merupakan catatan
kinerja aktual yang telah lewat. Hasil dari bulan berjalan dapat dibandingkan
dengan hasil bulan sebelumnya. Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang
serius: (1) kondisi mungkin saja berubah antara kedua periode tersebut
sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi; dan (2) kinerja
periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.
Standar jenis ini
memiliki 2 kelemahan :
·
Kondisi mungkin saja
berubah antara kedua periode tersebut sedemikian rupa sehingga perbandingan
menjadi tidak valid lagi
·
Kinerja periode
sebelumnya mugnkin saja tidak dapat diterima
c) Standar eksternal
Merupakan standar yang
diturunkan dari kinerja pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan
lain dengan industri yang sama. Kinerja dari satu kantor cabang penjualan dapat
dibandingkan dengan kinerja dari kantor cabang penjualan lainnya. Bila
kondisi-kondisi dari kedua pusat tanggung jawab tersebut adalah serupa, maka
perbandingan semacam itu dapat menghasilkan dasar yang bisa diterima untuk
mengevaluasi kerja. Keterbatasan standar Standar adalah ukuran yang andal
mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Langkah pertama yang penting dalam
analisi varians adalah pengujian terhadap validitas dari standar tersebut
d) Keterbatasan Standar
Varians antara kinerja
aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan dari standar yang
valid. Walaupun sangat mudah untuk mengacu pada varians yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan, kata-kata ini mengimplikasikan bahwa standar adakah ukuran
yang andal mengenai bagaimana kinerja yang seharusnya. Bahkan biaya standar
mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi ini dapat karena salah satu atau
kedua alasan:
·
standar tersebut tidak
ditetapkan dengan selayaknya, atau
·
walaupun standar
tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada pada waktu itu.
4. Sistem Biaya Penuh
Jika perusahaan
memiliki sistem biaya penuh (full-cost system), baik biaya overhead variabel
maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit. Jika
Persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal, sebagian
dari biaya Overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal
di persediaan dan Bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo
persediaan turun Selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap
yang dilepaskan ke harga Pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang
terjadi dalam periode tersebut.
Hal yang penting adalah
bahwa varians produksi seharusnya dikaitkan dengan volume produksi, bukan
dengan volume penjualan.
5. Jumlah Rincian
Varians pendapatan
dianalisis pada beberapa tingkatan pertama, secara total; kemudian
berdasarkan volume,
bauran, dan harga; lalu menganalisis varians volume dan bauran
berdasarkan volume
industri dan pangsa pasar. Pada setiap tingkatan ini, varians tersebut
dianalisis berdasarkan
produk individual. Proses dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya
ini sering disebut
dengan “mengupas bawang” yaitu lapisan demi lapisan dikupas, dan
proses tersebut akan
terus berlanjut selama rincian tambahan masih dianggap berharga.
6. Biaya Teknik dan Biaya Diskresioner
Varians yang
“menguntungkan” dalam biaya teknik biasanya merupakan indikasi dari kinerja
yang baik: yaitu semakin rendah biayanya maka semakin baik kinerjanya. Hal ini tergantung
pada kualifikasi bahwa kualitas pengantaran tepat waktu dinilai memuaskan. Sebaliknya
kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabila beban aktual
hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih rendah.
Hal ini disebabkan karena varians yang menguntungkandapat mengindikasikan bahwa
pusat tanggung jawab tersebut tidak melaksanakan dengan mencukupi fungsi-fungsi
yang disetujui akan dilaksanakan olehnya. Karena beberapa elemen dalam pusat
beban kebijakan secara fakta merupakan beban teknik (misalnya; fungsi pembukuan
dalam organisasi kontroler), varians yang menguntungkan adalah benar-benar
menguntungkan elemen-elemen ini.
C. KETERBATASAN ANALISIS VARIANS
Walaupun analisis
varians adalah alat yang ampuh, alat tersebut memiliki beberapa keterbatasan.
Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini
mengidentifikasikan di mana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa
varians ini terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, laporan
tersebut mungkin saja menunjukkan adanya varians signifikanyang tidak
menguntungkan dalam beban pemasaran, dan mungkin saja mengidentifikasikan
varians ini dengan beban promosi penjualan yang tinggi. Tetapi, laporan
tersebut tidak menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi dan apa, jika
ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi
laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu. Masalah kedua
dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu varians adalah
signifikan. Teknik statistik dapat digunakan untuk menentukan apakah ada
perbedaan yang signifikan anatara kinerja aktual dan standar untuk beberapa
proses tertentu; teknik-teknik ini umumnya disebut sebagai pengendalian mutu
secara statistik.
Keterbatasan ketiga
dari analisis varians adalah bahwa ketika laporan kinerja menjadi lebih
teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat menyesatkan pembacanya.
Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi
semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediks yang menyertainya.
Akhirnya, laporan itu hanya menunjukkan apa yang telah terjadi. Laporan
tersebut tidak menunjukkan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah
diambil oleh manajer.
Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama
dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba bulanan sebaiknya
tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signiifikan harus
dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, faks, e-mail, atau pertemuan
pribadi segera setelah itu diketahui. Laporan formal menginformasikan kesan
umum bahwa manajer senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.
Berdasarkan informasi ini, ia dapat bertindak sebelum menerima laporan formal.
Laporan formal tersebut
adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa
laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer di tingkat
yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka
sendiri. Laporan laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah
pada tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja yang
telah dilakukan dengan baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda,
“memproses” atau tindakan ketenagakerjaan yang lebih drastic lagi. Tetapi,
tindakan –tindakan ini tidak dilakukan untuk setiap unit bisnis setiap bulan.
Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah paling diperlukan, dan kebanyakan
orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara rutin.
BAB III
PEMBAHASAN
KASUS SOLATRONICS, INC.
John Holden, presiden dan manajer umum dari Solartronics, Inc., sedang
bingung. Lisa Blocker, manajer keuangan dan kontroler perusahaan yang baru saja
dipekerjakan, telah menetapkan pembuatan dari ikhtisar laporan laba rugi yang
baru. Laporan ini akan diterbitkan secara bulanan. Holden baru saja menerima
salinan tersebut untuk bulan januari 1984.
Solartronics, Inc. (B)
Ikhtisar Laba Rugi
Januari 1984
....................................................................................................................................................
Penjualan $
165.000
Dikurangi: Harga Pokok
Penjualan (harga standar) 108.900
Margin kotor
$ 56.100
Dikurangi: beban
penjualan $ 28.500
Overhead umum korporat 18.000
Varian operasi
Tenaga kerja langsung $ (3500)
Bahan baku langsung 500
Overhead pabrik variabel (1500)
Overhead pabrik tetap—pengeluaran 2000
Overhead pabrik tetap—volume (17500) 20.000 64.500
Laba sebelum pajak $ 8.400
Solartronics, Inc. Yang merupakan perusahaan kecil yang berbasis di texas
penghasil panel tenaga matahari, telah berdiri sejak pertengahan tahun 1977. Di
akhir tahun 1983, perusahaan tersebut telah bertahan dari tahun-tahun yang
buruk dan memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang berukuran cukup baik
dalam industri itu. Sebagai bagian dari usaha secara sadar untuk “melakukan
profesionalisasi” terhadap perusahaan tersebut, Holden telah memasukkan Blocker
dalam sfatnya pada musim gugur tahun 1983. Sebelum waktu itu, Solartronics,
Inc. Tersebut telah memepekerjakan pegawai pembukuan penuh waktu.
Kebingungan Holden muncul dari fakta bahwa ia tidak memperkirakan prusahaan
itu akan melaporlan kerugian untuk bulan Januari. Meskipun ia tahu bahwa
penjualan rendah, terutama karena penurunan normal musiman, dan bahwa produksi
telah dikurangi untuk membantu menurunkan tingkat persediaan, ia tetap
terkejut. Ia bertanya-tanya apakah hasil bulan pertama ini merupakan pertanda
buruk dalam hal kemungkinan untuk memenuhi hasil yang dianggarkan untuk tahun
tersebut. Walaupun pada tahun 1984 anggaran hanya mencerminkan kenaikan 10
persen dalam volume penjualan dibandingkan dengan tahun 1983, ia khawatir baha
awal yang buruk semacam itu di tahun berjalan akan menyulitkan perusahaan untuk
“kembali ke jalurnya”.
Solartronics, Inc. (B)
Anggaran Laporan Laba
Rugi
Tahun Kalender 1984
....................................................................................................................................................
Penjualan $ 8.000.000
Dikurangi: Harga Pokok
Penjualan (standar) 1.980.000
Margin kotor $ 1.020.000
Dikurangi: beban
penjualan $ 28.500
Overhead umum korporat 18.000 660.000
Laba sebelum pajak $ 360.000
ANALISA LAPORAN BULAN JANUARI 1984
SECARA UMUM
Penurunan laba
Tampilan 1 memperlihatkan penurunan laba sebesar dibandingkan
dengan laba yang direncanakan semula. Penyebab penurunan laba adalah adanya
varian yang merugi yaitu : tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
variabel, dan biaya overhead pabrik tetap – volume dimana tak dapat diimbangi
dengan varian yang menguntungkan seperti : bahan langsung dan biaya overhead
pabrik tetap – dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga
tidak dapat diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan. Penurunan
tingkat penjualan disebabkan penurunan normal musiman, walaupun telah dilakukan
pengurangan produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.
Laporan pemasukan
Metode yang digunakan dalam laporan pemasukan adalah penentuan
harga pokok penuh yang memerinci biaya menjadi 2 (dua) yaitu :
·
Biaya
produksi
·
Biaya
non produksi
SECARA KHUSUS
Secara lebih khusus adanya varian-varian yang merugikan karena
adanya perbedaan dengan standar yang telah ditetapkan dengan biaya-biaya yang
terjadi sesungguhnya.
Tenaga kerja langsung
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tenaga kerja langsung, yaitu :
·
Standar
tarif upah langsung
·
Standar
waktu (jam) kerja langsung.
1.
Standar
tarif upah langsung
Varian yang merugi karena perusahaan telah membayar upah langsung
dengan tarif yang lebih tinggi dibandingkan dengan tarip upah langsung standar.
Beberapa kemungkinan penyebab adanya perbedaan tersebut adalah :
·
Telah
digunakannya tarif upah yang berbeda dengan standar upah pekerjaan tertentu
·
Upah
yang lebih besar dibandingkan tarif standar
·
Karyawan
baru yang diterima tidak dibayar sesuai tarif standar
·
Kenaikan
pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah
2.
Standar
waktu (jam) kerja langsung
Varian yang merugi karena telah digunakannya waktu kerja yang lebih
besar dibanding waktu standar, yaitu :
·
Departemen
produksi telah bekerja secara tidak efisien karena pengawasan terhadap tenaga
kerja kurang baik.
·
Telah
digunakannya bahan dengan kualitas yang lebih jelek sehingga memerlukan waktu
pengerjaan yang lebih panjang
·
Kurangnya
koordinasi antar departemen produksi
Bahan baku langung
Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi bahan baku langsung, yaitu :
·
Selisih
harga
·
Selisih
kuantitas
Bahan baku yang menguntungkan karena perusahaan telah membeli bahan
baku lebih rendah dibandingkan dengan standar yang disebabkan adanya selisih
harga dan selisih kuantitas
1.
Selisih
harga
Varian yang menguntungkan yang disebabkan oleh selisih harga, yaitu
:
·
Adanya
fluktuasi harga pasar
·
Kontrak
jangka panjang yang menguntungkan
·
Pembelian
dari pemasok yang lokasinya menguntungkan
·
Pembelian
dalam jumlah yang ekonomis
·
Dapat
memanfaatkan kesempatan potongan pembelian
·
Kurangnya
faktor-faktor internal yang mengakibatkan pembelian bahan baku yang mendadak (rush
purchase) karena danya perencanaan yang baik.
2.
Selisih
kuantitas
Selisih kuantitas bahan baku yang menguntungkan karena kuantitas
bahan baku yang dipakai lebih kecil dibandingkan dengan kuantitas standar di
dalam pengolahan produk, yaitu:
·
Perubahan
dalam rancangan produk, mesin, peralatan atau metode pengolahan produk yang
lebih baik dan lebih kecil dari standar sehingga terjadi selisih kuantitas bahan
baku yang lebih kecil.
·
Pemakaian
bahan baku substitusi yang menguntungkan
·
Pengawasan
yang lebih baik terhadap karyawan
·
Memadainya
kondisi peralatan dan mesin
·
Pengaturan
mesin dan peralatan yang lebih baik
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Yang menyebabkan adanya varian pada biaya overhead pabrik adalah
elemen-elemen biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel. Biaya ini dapat
dianalisa melalui:
·
Selisih
kapasitas
·
Selisih
anggaran
·
Selisih
efisensi
1.
Selisih
kapasitas
BOP variabel disebabkan adanya selisih kapasitas pabrik secara
keseluruhan. Varian ini merugi berarti sebagian kapasitas normal yang tersedia
tidak dipakai atau menganggur. Hal ini berhubungan dengan elemen BOP tetap.
Penyebabnya secara umum berasal dari luar perusahaan (eksternal) yang umumnya
tidak dapat dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih tersebut,
sehingga selisih kapasitas ini menjadi tanggng jawab manajemen puncak.
2.
Selisih
anggaran
Umumnya terjadi pada elemen-elemen BOP, yaitu perbedaan antara BOP
yang sesungguhnya dengan BOP yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya.
Selisih anggaran ini dapat dikendalikan oleh departemen dimana timbul selisih.
3.
Selisih
efisiensi
Yaitu perbedaan antara kapasitas standar dengan kapasitas
sesungguhnya yang dipakai untuk mengolah produk dikalikan tarip total overhead
pabrik. Penyebab selisih efisiensi adalah elemen BOP tetap dan elemen BOP
variabel yang menunjukkan kinerja perusahaan secara efisiensi atau tidak.
Berdasarkan patokan efisiensi ini, maka BOP akan menguntungkan bila kapasitas
yang sesungguhnya lebih kecil dengan kapasitas seharusnya (standar).
Analisa kinerja perusahaan pada satu bulan pertama dapat
dibandingkan untuk memperkirakan pelaksanaannya dalam satu tahun. Perbandingan
tersebut tidak terlalu dipengaruhi oleh penyimpangan yang terjadi dalam satu
bulan, hal itu tidak menjadi masalah bagi perusahaan.
Beberapa alasan yang nyata antara lain :
1.
Kinerja
aktual pada awal tahun tersebut dapat diperbaiki pada bulan-bulan selanjutnya
dengan melakukan standar evaluasi. Sebagaimana beberapa penyebab pada
masing-masing varian biaya yang disebutkan diatas, maka untuk memenuhi target
laba tahunan yang diharapkan dapat dilakukan dengan mengubah beberapa kebijakan
seperti : kebijakan dalam pembagian deviden, kebijakan pengeluaran, kebijakan
untuk mendapatkan tambahan kas, dan kebijakan pengeluaran atau meningkatkan
penjualan secara bertahap.
2.
Secara
manajerial, dengan menematkan beban nyata kepada para manajer unit bisnis dan
menunjukkan kecenderungan yang tidak berkesinambungan atau tidak menentu dalam
hal jumlah produksi, margin laba, dan biaya, maka para manager bisnis akan
berusaha membuat estimasi yang realistis, walaupun sulit untuk dilakukan,
sehingga manajer unit bisnis akan cenderung untuk optimis terhadap kinerja
bulan-bulan mendatang.
3.
Dengan
pelaporan kinerja aktual yangbaik, maka akan memudahkan dalam membuat analisa
keuangan.
Maka dalam menganalisa varian untuk menunjukkan kinerja keuangan tahunan sebaiknya dilengkapi dengan :
·
Penjelasan
naratif bersamaan dengan laporan kinerja. Karena dalam laporan kinerja tidak
menjelaskan mengapa varian tersebut muncul dan tindakan apa yang telah diambil
untuk mengatasinya.
·
Penggunaan
teknik statistika jika proses produksi dilakukan berulang secara teratur.
DATA ANALISA PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN
Beberapa data tambahan yang berguna untuk menganalisa kinerja
perusahaan adalah :
1.
Penjelasan
varian, yang meliputi :
·
Selisih
biaya bahan baku, yang meliputi :
·
Selisih
harga bahan baku dibeli
·
Selisih
harga bahan baku dipakai
·
Selisih
kuantitas komposisi yang dipakai
·
Selisih
hasil bahan baku
2.
Selisih
biaya tenaga kerja langsung
·
Selisih
tarip upah langsung
·
Selisih
efisiensi upah langsung
·
Selisih
hasil upah langsung
3.
Selisih
BOP
·
Selisih
anggaran
·
Selisih
kapasitas
·
Selisih
efisiensi
4.
Data
biaya usaha umum yang meliputi biaya pemasaran dan biaya administrasi umum
Dari penjelasan varian diatas dapat dibuat suatu jurnal transaksi
dan laporan pemasukan.
Data-data tersebut menjelaskan secara rinci penyebab terjadinya berbagai varian dan bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa data-data tersebut manajemen puncak tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi sehingga tidak dapat diambil tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.
Data-data tersebut menjelaskan secara rinci penyebab terjadinya berbagai varian dan bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa data-data tersebut manajemen puncak tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi sehingga tidak dapat diambil tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.
Berbagai kekuatan eksternal juga dapat membantu perusahaan
menganalisa kinerja Januari. Beberapa faktor tersebut antara lain: perubahan
dalam tingkat umum kegiatan ekonomi dan dampak perubahan ini terhadap volume
penjualan . Kedua , setiap perubahan dalam tingkat kerja dapat membantu
perusahaan menganalisis kinerja . Ketiga , perubahan kebijakan internal seperti
biaya produksi oleh manajemen juga bisa memberikan bantuan.
Menentukan varians dan perubahan persen dalam pengeluaran juga bisa
menjadi analisis yang berguna untuk kinerja bulan Januari . Perusahaan harus
mempertimbangkan menggunakan balanced scorecard sebagai cara untuk
menyelaraskan kinerja mereka dengan tujuan strategis mereka
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyebab penurunan laba adalah adanya varian yang merugi yaitu :
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel, dan biaya overhead
pabrik tetap – volume dimana tak dapat diimbangi dengan varian yang
menguntungkan seperti : bahan langsung dan biaya overhead pabrik tetap –
dibelanjakan. Penurunan laba akibat selisih varian tersebut juga tidak dapat
diimbangi dengan tingkat penjualan yang memuaskan. Penurunan tingkat penjualan
disebabkan penurunan normal musiman, walaupun telah dilakukan pengurangan
produksi untuk membantu menurunkan level inventaris.
B. Saran
Solartronics. INC. sebaiknya menggunakan data tambahan yang akan
berguna untuk menganalisis kinerja perusahaan pada bulan januari. Data-data
tersebut menjelaskan secara rinci penyebab terjadinya berbagai varian dan
bagian mana yang bertanggung jawab. Tanpa data-data tersebut manajemen puncak
tidak dapat mengetahui adanya operasi yang merugi sehingga tidak dapat diambil
tindakan untuk mengatasi di bulan-bulan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
(2012, 29 Februari). Solartronics Case. StudyMode.com.
http://www.studymode.com/essays/Solartronics-Case-1675785.html. diakses pada 06 Desember 2013, 07:28
Anthony, Robert
& Vijay Govindarajan. 2009. Management Control System (Sistem Pengendalian
Manajemen). Jakarta: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar