Jumat, 10 Januari 2014

Etika, Penipuan, dan Pengendalian Internal


Isu Etika Dalam Bisnis
            Walaupun perilaku etika yang menyeluruh tidak mungkin dilakukan dalam ruang yang tersedia, tujuan dari bagian ini adalah untuk mempertinggi kesadaran pembaca mengenai berbagai isu etika yang berhubungan dengan bisnis, sistem informasi, dan teknologi komputer.
Apa yang dimaksud dengan etika bisnis?
            Etika berkaitan dengan berbagai standar yang digunakan seseorang dalam membuat pilihan dan dalam mengarahkan perilakunya di berbagai situasi yang melibatkan konsep mengenai benar dan salah. Berbagai isu etika bisnis dapat dibagi ke empat area :
1.  Kesetaraan  : Gaji eksekutif, nilai yang dapat dibandingkan, dan penetapan harga produk.
2.  Hak : Proses penilaian perusahaan, pemeriksaan kesehatan karyawan, privasi karyawan, pelecehan seksual, keanekaragaman, peluan kerja yang setara.
3.  Kejujuran  : Konflik kepentingan pihak manajemen dan karyawan, keamanan data dan catatan perusahaan, iklan yang menyesatkan, praktik bisnis yang meragukan di Negara Asing, dan laporan yang akurat.
4.  Pengangguran kekuasaan perusahaan  : Komite aksi politik, keamanan di tempat kerja, keamanan produk, isu lingkungan, divestasi kepentingan, konstribusi politik, dan pengecilan ukuran perusahaan.
Bagaimana perusahaan menangani isu mengenai etika
Ø Peran pihak manajemen dalam mempertahankan iklim
Para manajer dan nonmanajer harus disadarkan atas kode etik perusahaan, diberikan model pengambilan keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai program pelatihan yang membahas mengenai berbagai isu etika.
Ø Perkembangan etika
Para manajer yang mencapai tahap atas diarahkan oleh berbagai prinsip etika pilihan mereka sendiri dan tidak dipengaruhi oleh tekanan sosial, rasa takut, atau bersalah dalam keputusan mereka.
Ø Membuat keputusan yang beretika
Setiap keputusan yang beretika memiliki risiko dan manfaat. Beberapa prinsip beretika yang dapat menjadi petunjuk melaksanakan tanggung jawab ini, yakni proposionalitas, keadilan, dan meminimalkan risiko.
Apa yang dimaksud dengan etika komputer?
            Etika komputer adalah analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer serta berbagai formulasi dan justifikasi kebijakan yang terkait untuk penggunaan teknologi semacam itu secara beretika. Ada beberapa hal yang berkaitan  etika dalam komputer:
Ø Masalah baru atau hanya bentuk baru dari masalah lama?
Ø Privasi
Ø Keamanan (akurasi dan kerahasiaan)
Ø Kepemilikan properti
Ø Kesetaraan akses
Ø Masalah lingkungan
Ø Kecerdasan buatan
Ø Pengangguran dan penggantian
Ø Penyalahgunaan komputer
Ø Tanggung jawab pengendalian internal

Kecurangan dan Akuntan
            Kecurangan merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan membuat pihak lain tersebut meyakini fakta walaupun merugikan. Auditor biasanya berhadapan dengan dua tingkat kecurangan : kecurangan oleh karyawan dan kecurangan oleh pihak manajemen. Faktor yang membentuk kecurangan : tekanan keadaan, peluang, dan karakteristik pribadi.
            Kerugian keuangan akibat kecurangan, sulit diukur karena sejumlah alasan: tidak semua kecurangan terdeteksi, dari semua kecurangan tidak semua dilaporkan, hanya dapat dikumpulkan informasi yang tidak lengkap, informasi tidak disebarkan dengan benar, dan sering kali tidak melakukan tuntutan hukum.
Penelitian ACFE memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan pelaku kecurangan, termasuk posisinya dalam perusahaan, kolusi dengan pihak lainnya, gender, umur, serta pendidikan. Skema kecurangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Ada tiga kategori umum skema kecurangan yang di ambil dari ACFE adalah laporan tipuan, korupsi, dan penyalahgunaan aktiva.
Faktor Pemicu Fraud
Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu Greed  (keserakahan),  Opportunity  (kesempatan),  Need  (kebutuhan),  Exposure  (pengungkapan).
Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku
kecurangan (disebut juga faktor individual). Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan (disebut juga faktor generik/umum).
1.       Faktor generic
-          Kesempatan (opportunity) untuk melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan selalu ada pada setiap kedudukan. Namun, ada yang mempunyai kesempatan besar dan ada yang kecil. Secara umum manajemen suatu organisasi/perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan;
-          Pengungkapan (exposure) suatu kecurangan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut baik oleh pelaku yang sama maupun oleh pelaku yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.
2.       Faktor individu
-          Moral, faktor ini berhubungan dengan keserakahan (greed).
-          Motivasi, faktor ini berhubungan dengan kebutuhan (need), yang lebih cenderung berhubungan dengan pandangan/pikiran dan keperluan pegawai/pejabat yang terkait dengan aset yang dimiliki perusahaan/instansi/organisasi tempat ia bekerja. Selain itu tekanan (pressure) yang dihadapi dalam bekerja dapat menyebabkan orang yang jujur mempunyai motif untuk melakukan kecurangan.

Pencegahan dan Pendeteksian Fraud
Dalam mencegah dan mendeteksi serta menangani fraud sebenarnya ada beberapa pihak yang terkait: yaitu akuntan (baik sebagai auditor internal, auditor eksternal, atau auditor forensik) dan manajemen perusahaan. Peran dan tanggung jawab msaing-masing pihak ini dapat digambarkan sebagai suatu siklus yang dinamakan Fraud Deterrence Cycle atau siklus pencegahan fraud seperti gambar dibawah ini.
http://akuntansibisnis.files.wordpress.com/2010/12/fraud-detterence-cycle.jpg?w=630
Corporate Governance dilakukan oleh manajemen yang dirancang dalam rangka mengeliminasi atau setidaknya menekan kemungkinan terjadinya fraud. Corporate governance meliputi budaya perusahaan, kebijakan-kebijakan, dan pendelegasian wewenang.
Transaction Level Control Process yang dilakukan oleh auditor internal, pada dasarnya adalah proses yang lebih bersifat preventif dan pengendalian yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya transaksi yang sah, mendapat otorisasi yang memadai yang dicatat dan melindungi perusahaan dari kerugian.
Retrospective Examination yang dilakukan oleh Auditor Eksternal diarahkan untuk mendeteksi fraud sebelum menjadi besar dan membahayakan perusahaan.
Investigation and Remediation yang dilakukan forensik auditor. Peran auditor forensik adalah menentukan tindakan yang harus diambil terkait dengan ukuran dan tingkat kefatalan fraud, tanpa memandang apakah fraud itu hanya berupa pelanggaran kecil terhdaap kebijakan perusahaan ataukah pelanggaran besar yang berbentuk kecurangna dalam laporan keuangan atau penyalahgunaan aset.

Pengendalian Internal
Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukursumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektualseperti merek dagang)
Konsep dan Prosedur Pengendalian Internal
            Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek mendasar dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen memiliki tanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan infprmasi keuangan yang andal secara tepat waktu.
Konsep pengendalian internal
Sistem pengendalian internal terdiri atas berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang diterapkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Hal yang terdapat dalam berbagai tujuan pengendalian ini adalah empat asumsi dasar tambahan yang membimbing para desainer serta auditor sistem pengendalian internal. Kelemahan dalam pengendalain internal : penghancuran aktiva, pencurian aktiva, kerusakan dan gangguan sistem informasi.
 Pelindungi pengendalian internal yang terdiri atas tiga tingkat: pengendalian pencegahan, pengendalian pemeriksaan, dan pengendalian perbaikan. Pernyataan Standar Audit dianggap sebagai aturan yang paling tinggi karena setiap onggota dari profesi tersebut harus mengikuti rekomendasinya atau harus dapat menunjukkan mengapa SAS tidak dapat diaplikasikan dalam situasi tertentu. SAS 78 menjelaskan hubungan yang rumit antara pengendalian internal perusahaan, penilaian risiko auditor, dan perencanaan prosedur audit.
Komponen pengendalian internal
·         Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan.
·         Penilaian risiko untuk mengidentifikasi, menganalisi, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.
·         Informasi dan komunikasi berdampak pada kemampuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan yang di ambil.
·         Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta opersinya berjalan.
·         Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi perusahaan yang telah diidentifikasikan. Terbagi menjadi dua kategori yang berbeda: pengendalian komputer dan pengendalian fisik.
Peran penting pengendalian internal
Struktur pengendalian internal menyediakan informasi dan membimbing auditor dalam perencanaan berbagai pengujian tertentu untuk menetapkan kecenderungan dan keluasan penyalahsajian laporan keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar