BAB 1
Pendahuluan
Mengidentifikasi risiko merupakan fondasi dari suatu audit.
Langkah ini memberikan kepada auditior informasi yang diperlukan untuk
mengarahkan upaya auditnya langsung pada area dimana risikonya tinggi dan
menjauhi area dimana risikonya rendah. Langkah berikutnya ialah menilai risiko
yang didentifikasi dan menentukan beraoa pentingnya risiko tersebut untuk
mengaudit laporan keuangan. Lebih baik menilai dulu risiko bawaan sebelum
mempertimbangkan penggunaan pengendalian internal yang mungkin dapat memitigasi
riiko tersebut. Sesudah risiko bisnis dan kecurangan diidentifikasi dan
dinilai, auditor mempertimbangkan kemungkinan adanya risiko signifikan. Risiko
signifikan dinilai sebelum mempertimbangkan pengendalian yang dapat
menanggulangi risiko terebut.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. MENGIDENTIFIKASI
RISIKO BAWAAN
Tinjauan Umum
Mengidentifikasi risiko merupakan fondasi dari suatu audit.
Tahap pertama dalam proses audit (tahap risk assessment) terdiri atas
dua bagian yakni penentuan atau identifikasi risiko (risk identification)
dan penilaian risiko itu sendiri (risk assessment).
Prosedur
identifikasi risiko dan prosedur penilaian risiko dapat dijelaskan sebagai
berikut:
·
Dalam proses identifikasi
risiko pertanyaan auditor ialah apa yang bisa salah yang menyebabkan salah saji
dalam laporan keuangan ?
·
Auditor mencari jawaban
atas pertanyaan itu dengan melaksanakan prosedur penilaian risiko.
·
Dalam prosedur penilaian
risiko ini, auditor berupoaya mengidentifikasi risiko melalui pemahamannya
terhadap entitas dan lingkungannya.
·
Proses pemahaman dalam
butir diatas, menghasilkan daftar dari sejumlah faktor risiko bisnis dan faktor
risiko kecurangan (bussiness and fraud risk factors).
Jenis Risiko
·
Risiko bisnis (bussiness
risk)
Risiko bisnis
berasal dari kondisi, peristiwa, situasi, tindakan, bahkan “tidak mengambil
tindakan” (inaction) yang berdampak negatif terhadap kemampuan
perusahaan mencapai tujuannya dan melaksanakan strateginya. Risiko bisnis juga
meliputi peristiwa yang timbul akibat perubahan, kompleksitas, atau gagal
melihat kebutuhan untuk berubah.
·
Risiko kecurangan (fraud
risk)
Risiko
kecurangan berhubungan dengan peristiwa atau kondisi yang berindikasi adanya
insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan atau adanya peluang untuk
melakukan kecurangan.
Sumber Informasi Mengenai Entitas
Informasi
mengenai entitas dan lingkungannya bisa diperoleh dari sumber-sumber internal
dan eksternal. Auditir sering mulai mencari informasi dari sumber internal.
Informasi ini lemudian dapat dicek konsistensinya dengan informasi dari sumber
eksternal seperti data dari asosiasi perusahaan sejenis dan mengenai kondisi
umum perekonomian yang dapat ditemukan di internet.
Prosedur
Penilaian Risiko
Prosedur-prosedur
penilaian risiko ini idrancang untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman
mengenai entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian internal.
Lingkup
pemahaman yang diperlukan auditor untuk mengidentifiksi risiko, dicakup dalam
enam area inti atau enam sumber risiko.
A. Faktor eksternal
|
·
Sifat industri
·
Aturan perundangan dan
regulator
·
Kerangka pelaporan
keuangan
|
B. Sifat entitas
|
·
Pegawai operasional an
pegawai inti
·
Kepemilikan dan
governance
·
Investasi, struktur, dan
pembelanjaan
|
C. Kebijakan akuntansi
|
·
Pemilihan dan penerapan
·
Alasan untuk mengubah
·
Tepatnya kebijakan untuk
entitas
|
D. Tujuan dan strategi entitas
|
·
Rencana dan strategi
bisnis
·
Implikasi dan risiko
keuangan terkait
|
E. Pengukuran/reviu kinerja keuangan
|
·
Apa yang diukur ?
·
Siapa yang mereviu
kinerja keuangan ?
|
F. Pengendalian yang relevan untuk audit
|
Segala proses dan pengendalian yang relevan untuk
memitigasi risiko di tingkat entitas dan di tingkat transaksi
|
Sumber-sumber
risiko bisnis dan risiko kecurangan
·
Tujuan dan strategi entitas
·
Faktor eksternal
·
Sifat entitas
·
Indikator kinerja
·
Kebijakan akuntansi
·
Pengendalian internal
Risiko
Kecurangan
Kecurangan adalah
perbuatan yang disengaja oleh satu atau beberapa prang dalam manajemen, TCWG,
pegawai, atau pihak ketiga. Kecurangan yang melibatkan anggota manajemen atau
TCWG disebut “management fraud”. Kecurangan yang hanya melibatkan pegawaia dari
entitas tersebut disebut “employee fraud”. Dalam management fraud dan employee
fraud bisa terjadi persekongkolan (collutios) di dalam entitas atau dengan
pihak ketiga diluar entitas.
Segitiga
Kecurangan
Segitiga kecurangan
atau fraud triangle menjelaskan tiga kondisi yang dapat memberi petunjuk
mengenai adanya kecurangan, yakni:
·
Tekanan (pressure)
·
Peluang (opportunity)
·
Pembenaran (rationalization)
Skeptisisme
Profesional
skeptisisme
profesional adalah kewajiban auditior untuk menggunakan dan memepertahankan
skeptisisme profesional, sepanjang periode penugasan.beberapa ptunjuk ringkas
mengenai kewaspadaan profesional dalam menghadapi kemungkinan kecurangan adalah
:
·
sadari, manajemen selalu
bisa membuat kecurangan
·
sikap berpikir yang
senantiasa mempertanyakan
·
waspada
·
terapkan kehati-hatian
Mengidentifikasi
Faktor Risiko Bawaan
Cara paling
efektif untuk mencegah terlewatinya faktor risiko yang relevan adalah dengan
membuat identifikasi risiko sebagi bagian yang tidak terpisahkan dari pemahaman
entitas.
Tiga langkah
identifikasi risiko:
·
Langkah 1—
kumpulkan informasi dasar tentang entitas
·
Langkah 2—rancang,
laksanakan, dan dokumentasikan prosedur penilaian risiko
·
Langkah 3—hubungkan
risiko yang diidentifikasi dengan area dalam laporan keuangan.
Mendokumentasikan
Proses Identifikasi Risiko
Auditor harus
menggunakan kearifan profesionalnya mengenai bagaimana ia mendokumentasikan
proses identifikasi risiko. Salah satu
pendekatannya ialah dengan mengikuti ketiga langkah berikut:
·
Informasi mengenai entitas
Dokumentasikan
informasi yang diperoleh di bawah judul yang tepat seperti tujuan entitas,
faktor eksternal, sifat entitas, dan seterusnya.
·
Prosedur penilaian risiko
Dokumentasikan
rincian prosedur penilaian risiko yang dilaksanakan
·
Menghubungkan risiko dengan
kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan
Dokumentasikan
saldo akun, jenis transaksi, dan disclosure yang material dalam laporan
keuangan.
2. MENILAI
RISIKO BAWAAN
Tinjauan Umum
Dalam
mengidentifikasi risiko, auditor:
·
Melaksanakan prosedur
penilaian risiko untuk mengidentiikasi sumber atau penyebab risiko melalui
pemahaman entitas
·
Menentukan dampak yang
mungkin ada, dari sumber risiko yang diidentifikasi; dan
·
Menghubungkan dampak risiko
dengan area laporan keuangan dan asersi yang dipengaruhi, atau menentukan
apakah risiko bersifat pervasif terhadap laporan keuangan secara menyeluruh dan
ecara potensial memengaruhi banyak asersi
Langkah
berikutnya ialah menilai risiko yang diidentifikasi dan menentukan berapa
pentingnya risiko tersebut untuk mengaudit laporan keuangan. Penilaian atas
risiko yang diidentifikasi mempertimbangkan dua atribut mengenai risiko, yakni:
·
Berapa besarnya peluang
terjaidnya salah saji (dalam laporan keuangan) akibat risiko tersebut ?
Auditor dapat mengevaluasi
probabilitas dengan sederhana, yakni apakah probabilitasnya tinggi, sedang atau
rendah. Atau ia dapat memberi skor dalam bentuk angka.
·
Berapa besar dampak
moneternya (monetary impact) jika risiko itu menjadi kenyataan ?
Pendapat
mengenai hal ini harus dinilai terhadap suatu jumlah tertentu sebagai acuan.
Jika tidak, orang yang berbeda bisa berkesimpulan yang berbeda.
Penilaian
Risiko oleh Entitas
Penilaian risiko
oleh entitas merupakan salah satu dari lima komponen dalam pengendalian
internal yang harus ditangani oleh manajemen.ketika manajemen memahami proses
penilaian risiko yang lebih formal, manajemen mungkin memutuskan untuk
mengembangkan, mengimplementasi dan mendokumentasikan prosesnya sendiri. Jika
ini terjadi, audior akan mengevaliasi:
·
Pengendalian yang ada
terhadap proses manajemen ini
·
Lengkapnya identifikasi
risiko bisnis dan risiko kecurangan
·
Penilaian manajemen
terhadao besaran risiko atau dampak moneter dan peluang terjadinya
·
Tanggapan manajemen
terhadap risiko yang dinilai yang merupakan hasil dari proses penilaian risiko
Dokumentasikan
Risiko yang Dinilai
Menilai faktor
risiko memerlukan kearifan profesional. Penilaian risiko salah saji material
dilakukan pada dua tingkat, yakni ditingkat laporan keuangan dan di tingkat
aseri untuk jenis transaksi, saldo akun dan disclosures.
Dokumentasi bisa
dalam bentuk memo (bentuk cerita atau naratif) atau daftar risiko.
3. RISIKO
SIGNIFIKAN
Tinjauan Umum
Sesudah risiko
bisnis dan kecurangan diidentifikasi dan dinilai, auditor mempertimbangkan kemungkinan
adanya risiko signifikan. Risiko signifikan adalah risiko alah saji yang
material yang dinilai begitu besarnya, yang menurut pendapat auditor akan
memerlukan pendapat audit khusus.
Contoh-contoh
sumber risiko signiifkan:
·
Kegiatan yang berisiko tinggi
·
Transaksi nonrutin (ukuran
dan sifat)
·
Perlu judgement, ada
intervensi manajemen dan rutinitas/kebosanan
·
Potensi kecurangan
Mengidentifikasi
Risiko Signifikan
Jika risiko alah
saji udah diidentifikasi dan dinilai, yang diperlukan ialah menelaah temuan dan
kemudian memilih (berdasarkan kearifan profsional) riisko-risiko yang memang
signifikan.
Menanggapi
Risiko Signifikan
Ketika risiko
dogolongkan menjadi ignifikan, auditor harus memberikan tanggapan. Berikut
langkah-langkah audit terhadap risiko signifikan:
·
Evaluasi pengendalian
intrenal
·
Tanggapan audit terhadap
risiko signifikan
·
Bukti yang diperoleh tahun
lalu
·
Prosedur analitikal
substansif saja, tidak cukup
Mendokumentasikan
Risiko Signifikan
Jika semua riiko
didokumentasikan di satu tempat, pendokumentasian risiko signifikan sekedar
perluasan dari informasi yang sudah didokumentaikan.
BAB 4.
PENUTUP
Kesimpulan
·
Prosedur identifikasi
risiko dan prosedur penilaian risiko dapat dijelaskan sebagai berikut:
ü
Dalam proses identifikasi
risiko pertanyaan auditor ialah apa yang bisa salah yang menyebabkan salah saji
dalam laporan keuangan ?
ü
Auditor mencari jawaban
atas pertanyaan itu dengan melaksanakan prosedur penilaian risiko.
ü
Dalam prosedur penilaian
risiko ini, auditor berupoaya mengidentifikasi risiko melalui pemahamannya
terhadap entitas dan lingkungannya.
ü
Proses pemahaman dalam
butir diatas, menghasilkan daftar dari sejumlah faktor risiko bisnis dan faktor
risiko kecurangan (bussiness and fraud risk factors).
·
Penilaian risiko oleh
entitas merupakan salah satu dari lima komponen dalam pengendalian internal
yang harus ditangani oleh manajemen.ketika manajemen memahami proses penilaian
risiko yang lebih formal, manajemen mungkin memutuskan untuk mengembangkan,
mengimplementasi dan mendokumentasikan prosesnya sendiri.
·
Risiko signifikan adalah
risiko alah saji yang material yang dinilai begitu besarnya, yang menurut
pendapat auditor akan memerlukan pendapat audit khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar