Jumat, 10 Januari 2014

Basis Data


Pendahuluan
Setiap sistem informasi mampu mengolah data menjadi informasi. Data merupakan bahan mentah sistem informasi. Oleh karenanya, setiap sistem informasi sangat mendasar prosesnya kepada basis data. Basis data adalah tempat untuk menyimpan berbagai data yang diperlukan oleh organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, atau bahkan perorangan.
Basis data dapat berasal dari dalam perusahaan (disebut dengan basis data internal) atau dari luar perusahaan, misalnya dari internet (disebut dengan basis data eksternal). Basis data berisi dengan data-data yang mewakili suatu objek.


A.      Pengertian basis data
Salah satu komponen penting dalam sistem informasi adalah basis data. Basis data merupaan tempat untuk menyimpan berbagai macam data yang nantinya akan diproses untuk dijadikan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Basis data merupakan kumpulan dari beberapa tabel, setiap tabel digunakan untuk menyimpan data yang sejenis.

B.      Sistem manajemen basis data
Tujuan sitem manajemen basis data (database management systemDBMS) adalah untuk menyediakan pengendalian akses terhadap basis data. DBMS merupakan sistem peranti lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses oleh pengguna.

C.      Tiga model konseptual
Pendekatan basis data yang paling umum digunakan oleh istem informasi bisnis adalah model hierarki (hierarchical model), model jaringan (network model), dan model relasional (relational model). Karena kemiripan konseptual tertentu, basis data hierarki dan jaringan disebut model navigasional (navigational model) atau terstruktur (structured model).

D.      Elemen lingkungan basis data
Lingkungan basis data terdiri dari empat elemen utama, yaitu:
ü  Pengguna
Pengguna (users) mengakes basis data dalam dua cara. Pertama, akses tersebut dapat dicapai melalui program-program pengguna yang disiapkan oleh profesional sistem. Kedua, melalui permintaan langsung, yang tidak memerlukan program-program formal dari pengguna.
ü  Sistem manajemen basis data
DBMS menyediakan lingkungan yang terkendali untuk membantu (atau mencegah) pengguna mengakses basis data dan untuk secara efisien mengelola sumber daya data. Setiap model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri umum, diantaranya:
·         Pengambangan program
DBMS berisi peranti lunak pengembangan aplikasi (application develoment software)
·         Cadangan dan pemulihan
Selama pemrosesan, DBMS secara berkala membuat file-file cadangan untuk basis data fisik.
·         Penggunaan basis data untuk pelaporan
Fitur ini mencatat data statistik tentang data yang sedang digunakan, dan siapa yang menggunakannya.
·         Akses basis data
Terdapat tiga modul peranti lunak yang memfasilitasi tugas ini. Yaitu:
o   Bahasa definisi data
Bahasa definisi data (data definition languageDDL) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik ke DBMS. Terdapat tiga tingkat yang disebut tampilan (view) dalam definisi ini , yaitu: tampilan internal, tampilan konseptual (skema), dan tampilan pengguna (subkema).
o   Bahasa manipulasi data
Bahasa manipulasi data (data manipulation languageDML) adalah bahada pemrograman kepemilikan (proprietary) yang digunakna oleh DBMS tertentu untuk mengambil, memprose, dan menyimpan data.
o   Bahasa permintaan data
Bahasa permintaan terstruktur (structured query language—SQL, diucapkan sequel). SQL merupakan bahasa generasi keempat dan bahasa nonprosedual dengan banyak perintah yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudah.

ü  Administrator basis data
Administrator basis data (database administrator—DBA) bertanggung jawab untuk mengelola sumber daya bais data. Penggunaan basis data secara bersama-sama oleh banyak pengguna memerlukan koordinasi, peraturan dan petunjuk untuk melindungi integrasi basis data.
ü  Basis data fisik
Basis data fisik (physical database) merupakan tingkat terendah dari basis data. Basis data fisik tersusun dari titik-titik magnetis, pada disket mahgnetis. Tingkat basis data lainnya (tampilan pengguna, tampilan konseptual, dan tampilan internal) merupakan representasi abstrak dari tingkat fisik.

E.       Model basis data relasional
E.F. Codd pertama kali mengajukan prinsip-prinsip model relasional di akhir tahun 1960-an. Model formal ini didasarkan pada aljabar relasional dan serangkaian teori yang menjadi basis teoritis bagi sebagian besar  operasi manipulasi data yang digunakan.
Sistem disebut relasional, jika:
ü  Menyajikan data dalam bentuk tabel dua dimensi seperti basis data yang disebut pelanggan
ü  Mendukung fungsi-fungsi aljabar relasional, yaitu batasi (restrick), proyeksikan (project), dan gabungkan (join).

1.       Konsep basis data relasional
·         Entitas, pemunculan dan atribut
Entitas (entity) adalah segala sesuatu yang digunakan oleh organisasi untuk  menangkap data. Entitas bisa bersifat fisik dan konseptual. Istilah pemunculan digunakan  untuk mendeskripsikan jumlah contoh atau recod yang berkaitan dengan entitas tertentu. Atribut adalah elemen data yang mendefinisikan entitas.
·         Asosiasi dan kardinalitas
Garis berlabel yang menghubungkan dua entitas dalam model data mendeskripsikan asosiasi (association) diantara mereka. Asosiasi ini ditunjukkan dengan kata kerja seperti kirim, minta, atau terima. Kardinalitas (cardinality) adalah derajat asosiasi diantara dua entitas.
·         Tabel basis data fisik
Tabel yang didesai dengan baik, memiliki empat karakteristik berikut:
ü  Nilai dari minimal suatu atribut dalam setiap pemunculan (baris) harus bersifat unik
ü  Tabel harus sesuai dengan peraturan normalisasi
ü  Semua nilai atribut dalam kolom manapun harus memiliki kelas yang sama
ü  Etiap kolom dalam suatu tabel harusdiberi nama yang unik

2.       Proses normalisasi data
Normalisasi data merupakan proses yang meningkatkan desain basis data yang efektif dengan mengelompokkan atribut-atribut data ke dalam entitas yang sesuai dengan kondisi, kondisi tertentu.
Prose normalisasi data (data normalizations) dimulai dengan pemerolehan tampilan (laporan output, dokumen, dan layar input) yang dibutuhkan oleh pengguna.
·         Pentingnya normalisasi data
Tabel-tabel basis data yang dirancang dengan benar memiliki peran penting bagi keberhasilan operasional DBMS. Tabel-tabel yang dirancang dengan buruk dapat menimbulkanmasalah-masalah pemrosesan yang membatasi atau bahkan menolak akses pengguna ke informasi yang diperlukan.
·         Anomalisasi basis data
Tabel-tabel yang dibentuk dari model data yang belum di normalisasi bisa memiliki tiga jenis masalah yang disebut anomali (anomaly): anomali pembaruan, anomali penyisipan, dan anomali penghapusan.
ü  Anomali pembaruan (update anomaly) dihasilkan dari redundansi data (data yang berlebihan) dalam tabel yang tidak di normalisasi.
ü  Anomali sisispan (insertion anomaly)
ü  Anomali penghapusan (deletion anomaly) melibatkan penghapusan yang tidak disengaja ats data dalam tabel

·         Akuntan dan normalisasi data
Normalisasi data merupakan  sebuah masalah teknis yang biasanya menjadi tanggung jawab seorang ahli atau profeional sistem. Namun demikian, normalisasi basis data memiliki implikasi untuk pengendalian internal yang menjadi perhatian akuntan juga.

F.       Mendesain basis data relasional
Ada enam tahap utama dalam desain basis data:
1.       Mengidentifikasi entitas
2.       Membuat model data yang menunjukkan asosiasi entitas
3.       Menambahkan kunci primer dan atribut ke model
4.       Menormalisasi model data dan menambahkan kunci luar
5.       Membuat basis data fisik
6.       Menyiapkan tampilan pengguna

G.     Basis data dalam lingkungan terdistribusi
Pemrosesan data terdistribusi (distributed data process) merupakan sebuah alternatif untuk pendekatan tersentralisasi. Kebanyakan organisasi modern menggunakan bentuk pemrosesan distributif  dan jejaring untuk memproses transaksi.
Basis data terdistribusi memiliki dua kategori: basis data terpartisi dan tereplikasi
·         Basis data terpartisi
Pendekatan basis data terpartisi membagi basis data sentral dalam segmen atau partisi yang didistribusikan ke para pengguna utama.
·         Basis data tereplikasi
Basis data tereplikasi efektif untuk perusahaan yang tingkat penggunaan bersama untuk data-datanya tinggi, tetapi tidak ada pengguna utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar