Pendahuluan
Setiap sistem
informasi mampu mengolah data menjadi informasi. Data merupakan bahan mentah
sistem informasi. Oleh karenanya, setiap sistem informasi sangat mendasar
prosesnya kepada basis data. Basis data adalah tempat untuk menyimpan berbagai
data yang diperlukan oleh organisasi, perusahaan, instansi pemerintah, atau
bahkan perorangan.
Basis data dapat
berasal dari dalam perusahaan (disebut dengan basis data internal) atau dari
luar perusahaan, misalnya dari internet (disebut dengan basis data eksternal). Basis
data berisi dengan data-data yang mewakili suatu objek.
A.
Pengertian basis data
Salah satu
komponen penting dalam sistem informasi adalah basis data. Basis data merupaan
tempat untuk menyimpan berbagai macam data yang nantinya akan diproses untuk
dijadikan informasi yang diperlukan oleh berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal. Basis data merupakan kumpulan dari beberapa tabel, setiap tabel
digunakan untuk menyimpan data yang sejenis.
B.
Sistem manajemen basis data
Tujuan sitem
manajemen basis data (database management system—DBMS) adalah untuk menyediakan
pengendalian akses terhadap basis data. DBMS merupakan sistem peranti lunak
khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data mana yang bisa diakses oleh
pengguna.
C.
Tiga model konseptual
Pendekatan basis
data yang paling umum digunakan oleh istem informasi bisnis adalah model
hierarki (hierarchical model), model jaringan (network model), dan model relasional
(relational model). Karena kemiripan konseptual tertentu, basis data hierarki
dan jaringan disebut model navigasional (navigational model) atau terstruktur
(structured model).
D.
Elemen lingkungan basis
data
Lingkungan basis
data terdiri dari empat elemen utama, yaitu:
ü
Pengguna
Pengguna (users)
mengakes basis data dalam dua cara. Pertama, akses tersebut dapat dicapai
melalui program-program pengguna yang disiapkan oleh profesional sistem. Kedua,
melalui permintaan langsung, yang tidak memerlukan program-program formal dari
pengguna.
ü
Sistem manajemen basis data
DBMS menyediakan
lingkungan yang terkendali untuk membantu (atau mencegah) pengguna mengakses
basis data dan untuk secara efisien mengelola sumber daya data. Setiap model
DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada beberapa ciri
umum, diantaranya:
·
Pengambangan program
DBMS berisi
peranti lunak pengembangan aplikasi (application develoment software)
·
Cadangan dan pemulihan
Selama pemrosesan,
DBMS secara berkala membuat file-file cadangan untuk basis data fisik.
·
Penggunaan basis data untuk
pelaporan
Fitur ini
mencatat data statistik tentang data yang sedang digunakan, dan siapa yang
menggunakannya.
·
Akses basis data
Terdapat tiga
modul peranti lunak yang memfasilitasi tugas ini. Yaitu:
o
Bahasa definisi data
Bahasa
definisi data (data definition language—DDL) adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk mendefinisikan basis data fisik ke DBMS. Terdapat tiga tingkat
yang disebut tampilan (view) dalam definisi ini , yaitu: tampilan internal,
tampilan konseptual (skema), dan tampilan pengguna (subkema).
o
Bahasa manipulasi data
Bahasa
manipulasi data (data manipulation language—DML) adalah bahada pemrograman
kepemilikan (proprietary) yang digunakna oleh DBMS tertentu untuk mengambil, memprose,
dan menyimpan data.
o
Bahasa permintaan data
Bahasa
permintaan terstruktur (structured query language—SQL, diucapkan sequel). SQL
merupakan bahasa generasi keempat dan bahasa nonprosedual dengan banyak
perintah yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan, mengambil, dan
memodifikasi data dengan mudah.
ü
Administrator basis data
Administrator
basis data (database administrator—DBA) bertanggung jawab untuk mengelola
sumber daya bais data. Penggunaan basis data secara bersama-sama oleh banyak
pengguna memerlukan koordinasi, peraturan dan petunjuk untuk melindungi
integrasi basis data.
ü
Basis data fisik
Basis data fisik
(physical database) merupakan tingkat terendah dari basis data. Basis data
fisik tersusun dari titik-titik magnetis, pada disket mahgnetis. Tingkat basis
data lainnya (tampilan pengguna, tampilan konseptual, dan tampilan internal)
merupakan representasi abstrak dari tingkat fisik.
E.
Model basis data relasional
E.F. Codd
pertama kali mengajukan prinsip-prinsip model relasional di akhir tahun 1960-an.
Model formal ini didasarkan pada aljabar relasional dan serangkaian teori yang
menjadi basis teoritis bagi sebagian besar
operasi manipulasi data yang digunakan.
Sistem disebut
relasional, jika:
ü
Menyajikan data dalam
bentuk tabel dua dimensi seperti basis data yang disebut pelanggan
ü
Mendukung fungsi-fungsi
aljabar relasional, yaitu batasi (restrick), proyeksikan (project), dan
gabungkan (join).
1.
Konsep basis data
relasional
·
Entitas, pemunculan dan
atribut
Entitas (entity)
adalah segala sesuatu yang digunakan oleh organisasi untuk menangkap data. Entitas bisa bersifat fisik
dan konseptual. Istilah pemunculan digunakan
untuk mendeskripsikan jumlah contoh atau recod yang berkaitan dengan
entitas tertentu. Atribut adalah elemen data yang mendefinisikan entitas.
·
Asosiasi dan kardinalitas
Garis berlabel
yang menghubungkan dua entitas dalam model data mendeskripsikan asosiasi
(association) diantara mereka. Asosiasi ini ditunjukkan dengan kata kerja
seperti kirim, minta, atau terima. Kardinalitas (cardinality) adalah derajat
asosiasi diantara dua entitas.
·
Tabel basis data fisik
Tabel yang
didesai dengan baik, memiliki empat karakteristik berikut:
ü
Nilai dari minimal suatu
atribut dalam setiap pemunculan (baris) harus bersifat unik
ü
Tabel harus sesuai dengan
peraturan normalisasi
ü
Semua nilai atribut dalam
kolom manapun harus memiliki kelas yang sama
ü
Etiap kolom dalam suatu
tabel harusdiberi nama yang unik
2.
Proses normalisasi data
Normalisasi data
merupakan proses yang meningkatkan desain basis data yang efektif dengan
mengelompokkan atribut-atribut data ke dalam entitas yang sesuai dengan
kondisi, kondisi tertentu.
Prose normalisasi
data (data normalizations) dimulai dengan pemerolehan tampilan (laporan output,
dokumen, dan layar input) yang dibutuhkan oleh pengguna.
·
Pentingnya normalisasi data
Tabel-tabel
basis data yang dirancang dengan benar memiliki peran penting bagi keberhasilan
operasional DBMS. Tabel-tabel yang dirancang dengan buruk dapat
menimbulkanmasalah-masalah pemrosesan yang membatasi atau bahkan menolak akses
pengguna ke informasi yang diperlukan.
·
Anomalisasi basis data
Tabel-tabel yang
dibentuk dari model data yang belum di normalisasi bisa memiliki tiga jenis
masalah yang disebut anomali (anomaly): anomali pembaruan, anomali penyisipan,
dan anomali penghapusan.
ü
Anomali pembaruan (update
anomaly) dihasilkan dari redundansi data (data yang berlebihan) dalam tabel
yang tidak di normalisasi.
ü
Anomali sisispan (insertion
anomaly)
ü
Anomali penghapusan
(deletion anomaly) melibatkan penghapusan yang tidak disengaja ats data dalam
tabel
·
Akuntan dan normalisasi
data
Normalisasi data
merupakan sebuah masalah teknis yang
biasanya menjadi tanggung jawab seorang ahli atau profeional sistem. Namun demikian,
normalisasi basis data memiliki implikasi untuk pengendalian internal yang
menjadi perhatian akuntan juga.
F.
Mendesain basis data
relasional
Ada enam tahap
utama dalam desain basis data:
1.
Mengidentifikasi entitas
2.
Membuat model data yang
menunjukkan asosiasi entitas
3.
Menambahkan kunci primer
dan atribut ke model
4.
Menormalisasi model data
dan menambahkan kunci luar
5.
Membuat basis data fisik
6.
Menyiapkan tampilan
pengguna
G.
Basis data dalam lingkungan
terdistribusi
Pemrosesan data
terdistribusi (distributed data process) merupakan sebuah alternatif untuk
pendekatan tersentralisasi. Kebanyakan organisasi modern menggunakan bentuk
pemrosesan distributif dan jejaring
untuk memproses transaksi.
Basis data
terdistribusi memiliki dua kategori: basis data terpartisi dan tereplikasi
·
Basis data terpartisi
Pendekatan basis
data terpartisi membagi basis data sentral dalam segmen atau partisi yang
didistribusikan ke para pengguna utama.
·
Basis data tereplikasi
Basis data
tereplikasi efektif untuk perusahaan yang tingkat penggunaan bersama untuk
data-datanya tinggi, tetapi tidak ada pengguna utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar