SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL BERBASIS KOMPUTER
Dalam Sistem Komputerisasian,
Pemisahan fisik tidak perlu dilakukan lagi karena masing-masing karyawan
menggunakan komputer yang saling terhubung. Sebagai gantinya, pemisahan
dilakukan secara logis yaitu masing-masing karyawan memiliki hak yang
berbeda-beda terhadap penggunaan program dan data. Pemisahan dengan cara ini
didasarkan kepada pemberian identitas diri dan kata sandi yang berbeda-beda
untuk masing-masing karyawan. Mereka tidak boleh saling meminjamkan atau
memberikan identitas dirinya kepada orang
lain.
A.
Ancaman Terhadap Sistem Berbasis Komputer
Sistem
informasi akuntansi berbasis komputer menghadapi berbagai bentuk risiko dan
ancaman yang tidak sama dengan sistem informasi akuntansi berbasis manual. Hal
ini disebabkan karea perbedaan akarkteristik komponen yang digunakan.
Ancaman
terhadap sistem yang sudah terkomputersisasi ada beberapa, diantaranya adalah
seperti yang diuraikan berikut ini:
a. proses dilakukan secara terpusat
Keuntungan
menggunakan komputer adalah program dan data dapat digunakan bersama-sama oleh
banyak pemakai. Mereka tidak terbatas hanya di satu gedung saja, tetapi dapat
berada di berbagai lokasi yang saling berjauhan, bahkan di belahan bumi yang
saling berlainan, sepanjang ada jalur komunikasi.
b. Jejak audit tidak mudah terlihat
Semua
catatan dalam sistem komputerisasian sudah dilakukan dengan program da disimpan
dalam bentuk digital. apabila manajemen memerlukan untuk menelusuri atau
melacak suatu transaksi, maka akan memerlukan program komputer juga, karena
file komputer tidak dapat dibaca dengan mata orang.
c. Pertimbangan orang diabaikan
Dalam
sistem manual, karyawan dapat mengetahui kalo ada sesuatu yang aneh atau tidak
lazim. Misalnya karyawan akan mencatat penjualan dengan diskon sebesar 10%
karyawan bersangkutan tidak akan merasa aneh. Dalam sistem komputer, seorang
karyawan tidak sengaja menginput besarnya diskon 100% (harusnya 10% tetapi
tanpa sengaja mengetik tombol 0 dua kali). Komputer tidak merasa aneh dengan
angka 100% ini, yang penting diskon akan mengurangi total penjualan.
d. Sistem komputer memang canggih, tetapi
sebenarnya sangat rentan
Komputer
sangat rentan terhadap gangguan dan kesalahan. kalau ada kesalahan kecil saja,
akan mudah menjadi besar, karena proses dalam komputer dilakukan secara
berulang-ulang.
Dari uraian di atas terlihat bahwa
sistem informasi akuntansi berbasis komputer memerlukan pengawasan yang berbeda
bila disbanding dengan sistem informasi berbasis komputer.
B.
Pengawasan Umum dan Pengawasan Aplikasi
Jenis
pengawasan yang diterapkan untuk sistem informasi berbasis komputer adalah pengawasan
umum (general control) dan pengawasan
aplikasi (application control). pada
dasarnya ke dua jenis pengawasan ini didasarkan pada pedoman berikut ini :
a. Pengembangan dan perubahan terhadap
program komputer harus diotorisasi oleh manajemen, sudah diuji secara
meyakinkan dan sudah disetujui oleh manajemen untuk digunakan
b. Akses
(pembacaan) file dan program hanya diijinkan kepada dan disediakan untuk
pemakai yang berhak.
Tujuan
pengawasan aplikasi adalah untuk meyakinkan manajemen bahwa semua transaksi
sudah diotorisasi sesuai dengan aturan sistem, sudah dicatat, diklasifikasi, diproses
dan dilaporkan secara akurat dan benar. Secara garis besar pengawasan aplikasi
dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. inpit
control (pengawasan input)
2. Processing
controls (Pengawasan proses)
3. Output
controls (pengawasan output)
C.
Pengawasan Umum
Pengawasan
umum dalam lingkungan komputerisasian sifatnya sama dengan pengawasan serupa pada
lingkungan manual, yaitu berlaku umum atau bisa diterapkan pada berbagai proses
yang ada dalam sistem komputer perusahaan.
1.
Pengawasan personalia
Dalam
perancangan sistem sudah harus diterapkan pengawasan yang objektif. Salah satu
caranya adalah dengan memisahkan berbagai fungsi yang tidak saling berhubungan,
atau disebut organitazional independence.
Dua fungsi yang harus benar-benar dipisah adalah fungsi perancangan sistem
dan fungsi pengoperasioan sistem.
2.
Pengawasan Keamanan file
Kunci
pelaksanaan komputerisasi sistem informasi suatu perusahaan terletak pada
penggunaan berbagai file program dan data. Oleh karenany file-file komputer
harus dilindungi dari berbagai ancaman dan risiko. Anacaman yang dihadapi oleh penggunaan
file ini adalah akses atau penggunaan oleh pengguna yang tidak berhak. Penggunaan
dapat berupa perusakan, penyalinan, dan pengubahan data. Risiko yang dihadapi
adalah sewaktu-waktu file dapat menjadi rusak, yang disebabkan oleh tidak
berfungsinya alat penyimpan, alat pembaca, atau program komputernya sendiri
rusak.
3.
Rencana untuk kondisi darurat dan backup
Banyak
perusahaan menganggap bahwa file data merupakan aktiva yang paling berharga.
Data dapat rusak karena terkena bencana, baik bencana alam maupun bencana
sosial. Agar perusahaan tidak mengalami kerugian yang berarti, secara berkala
perusahaan harus membuat cadangan data dan file (membuat backup0. Data dan file
cadangan dibuat beberapa tingkat, misalnya data dua hari yang lalu sudah dibuat
cadangannya, data hari kemarin dibuat lagi cadanganya, dan data hari ini setelah
kantor tutup harus dibuat cadangannya. Dengan demikian sudah ada tiga data
cadangan.
4.
Pengawasan Fasilitas komputer
Beberapa
cara untuk mengawasi dan melindungi fasilitas komputer adalah sebagai berikut:
a. pusat pengolahan data harus berada di
ruang yang aman, bukan ruang terbuka dan tidak perlu diumumkan ke publik.
b. ruang pengolahan data atau ruang kendali
komputer harus dibatasi, tidak semua karyawan boleh masuk ke ruang tersebut.
c. ruang pengolahan data harus diasuransi,
sehingga bila terjadi kebakaran atau kerusakan lain, perusahaan tidak perlu
mengalami kerugian finansial yang sangat besar.
5.
Akses terhadap file komputer
Untuk
melindungi file komputer dari penggunaan yang tidak berhak, harus diterapkan
penggunaan password dengan ketat. Setiap pemakai, dari tingkatan manajemen
puncak maupun karyawan operator, harus menggunakan user id dan password yang
tidak boleh dipinjam-pinjamkan. Password harus dibatasi umurnya.
D.
Pengawasan Aplikasi
Pengawasan aplikasi
terdiri atas pengawasan input, pengawasan proses, dan pengawasan keluaran.
Apabila diperlukan perusahaan masih dapat menerapkan pengawasan basis data, Pengawasan
komunikasi data, dan pengawasan dokumen.
1.
Pegawasan Input
Pengawasan
input ditujukan untuk menjamin bahwa semua input dan pencatatan data sudah
dilakukan sesuai dengan otorisasi yang telah diberikan, dan data yang diinput
benar-benar menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.
Pengawasan
input dibagi ke dalam empat jenis yaitu :
a. Pengamatan dan pencatatan data
b. Pengubahan data
c. Pengujian data transaksi
d. Pengawasan lain
2.
Pengawasan Proses
Pengawasan
proses ditujukan untuk menjamin bahwa semua pemrosesan data sudah dilakukan
sesuai dengan otorisasi yang telah diberikan, dan proses sudah menggunkan
program yang benar.
3.
Pengawasan Output
Pengawasan
output ditujukan untuk menjamin bahwa semua output dan laporan sudah dilakukan
sesuai dengan otorisasi yang telah diberikan, dan laporan hanya disajikan kepada
pihak yang berhak.
4.
Pengawasan Basis data
Pengawasan
basis data ditujukan untuk menjamin bahwa file-file data selalu siap digunakan,
berisi data yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya, dan hanya dapat diakses
oleh orang yang berhak.
5.
Pengawasan Komunikasi Data
Pengawasan
komunikasi data ditujukan untuk melindungi data yang ditransmisikan dari satu
lokasi ke lokasi lain, agar tetap aman dan dapat diterima oleh yang berhak. Pencatatan
data transaksi dapat dilakukan dari berbagai tempat atau terminal.
6.
Pengawasan Dokumen
Pengawasan
dokumen adalah pengawasan yang ditujukan untuk melindungi dokumen agar hanya
dapat digunakan oleh staf yang berhak, hanya digunakan untuk mencatat transaksi
yang telah diotorisasi, dan digunakan sesuai dengan peruntukannya secara tepat
waktu.
E.
Pengawasan Terhadap Perangkat Komputer
Komputer
dan berbagai perangkat perlengkapan juga harus diawasi da dikendalikan dengan
ketat. Perangkat keras komputer juga dimungkinkan untuk digunakan oleh orang
yang tidak berhak untuk mengakses data perusahaan. Oleh karenanya perangkat
keras komputer juga harus dilindungi dan diawasi.
Bebarapa
contoh pengawasan terhadap perangkat keras komputer dan peralatan pendukungnya,
khususnya komputer yang digunakan sebagai pusat pengendali jaringan komputer adalah
sbb:
a. Memasang komputer untuk pengolahan data
di ruang khusus, terkunci, dan hanya data dimasuko oleh orang yang bertugas untuk
itu.
b. Mewajibkan semua karyawan yang keluar
masuk ruang komputer untuk menggunakan kartu identitas
c. Memasang alarm pada ruang komputer, agar
bila terjadi sesuatu yang tidak sesuai aturan alarm segera berbunyi.
d. Memasang kamera yang dapat memonitor seluruh
ruang dan diawasi setiap saat
e. Membatasi penggunaan telpon keluar dari
ruang komputer dan jaringan komputer, agar staf tidak mudah memasang terminal
tambahan untuk mengirim data keluar dari ruang komputer.
f. Membatasi penggunaan program-program yang
bersifat off-line
g. Menjauhkan perangkat komputer dari
kondisi yang membahayakan.
h. Memadang pengaman untuk mencegah bahaya
kebakaran
F.
Virus Komputer
Virus komputer
sebenarnya merupakan program kecil yang terpasang di komputer secara illegal,
sembunyi-sembunyi, dan dapat memperbanyak dirinya, tanpa mudah diketahui oleh
pemakai komputer.
1.
Jenis-Jenis Virus
Virus
komputer tidak selamanya bisa merusak, karena ada beberapa jenis virus yang
saat ini sering dijumpai, yaitu :
a. Virus yang hanya bersifat mengganggu
b. Virus yang bersifat mencuri data
c. Virus yang bersifat merusak data dan
program
d. Virus yang berisi iklan
e. Virus yang bersifat merusak perangkat
keras
2.
Cara Virus Menular
Virus
menular ke komputer melalui program. Pada waktu komputer bbaru dibeli, tidak
ada isinya (tidak ada program dan data). Komputer tersebut tidak ada virusnya
begiru pemakai menginstal sistem operasi, CD yang digunakan untuk menginstal
bisa jadi sudah ada virusnya, terutama bila CD tersebut bajakan. Bila demikian
halnya, yang paling aman adalah menggunakan CD Program asli.
3.
Cara Mencegah Virus
Sebenarnya
tidak ada cara jitu untuk mencegah virus. Meskipun demikian ada beberaoa hal
yang dapat dilakukan untuk mencegah komputer tertular virus.
a. Memasang program anti virus yang saat
ini banyak tersedia di pasar komputer
b. Mengurangi penggunaan perangkat simpan eksternal
c. Membatasi membuka email yang isinya
diragukan
d. secara berkala program dan data dibuat
cadangannya
e. Menghindari mengunjungi atau membuka
situs-situs di internet yang tidak jelas pembuatannya.
G.
Firewall
Firewall dapat berupa program
komputer, perangkat komputer, atau gabungan keduanya. Fungsi firewall adalah untuk
menyaring koneksi computer dari luar perusahaan, agar hanya pengguna yang
berhak sajalah yang dapat mengakses komputer perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar