Jumat, 10 Januari 2014

Audit dan kepastian sistem informasi


Jasa pembuktian versus kepastian
Salah satu titik awal yang penting dari materi ini menjelaskan perbedaan antara fungsi pembuktian tradisional dari seorang auditor dan bidang jasa auditor yang saat ini sedang berkembang, yaitu jasa kepastian. Jasa pembuktian didefenisikan sebagai berikut :
Sebuah perjanjian, di mana seorang praktisi terlibat untuk menerbitkan, atau melakukan sebuah komunikasi tertulis yang menyatakan kesimpulan tentang realibilitas sebuah pernyataan tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
Berikut syarat-syarat yang berkaitan dengan jasa pembuktian :
·         Jasa pembuktian memerlukan pernyataan dan laporan tertulis dari seorang praktisi,
·         Jasa pembuktian memerlukan penetapan kriteria ukuran resmi atau keterangannya dalam perjanjian
·         Tingkat pelayanan dalam perjanjian pembuktian terbatas pada pemeriksaan, ulasan, dan aplikasi yang prosedur-prosedurnya telah disetujui bersama.
Jasa kepastian (assurance service) merupakan jasa profesional yang didesain untuk memperbaiki kualitas informasi, baik keuangan maupun nonkeuangan, yang digunakan oleh para penganbil keputusan.
Apakah audit keuangan itu?
 audit keuangan merupakan pembuktian independen yang dilakukan oleh seorang ahli, yaitu auditor, yang menunjukkan opininya tentang penyajian laporan keuangan.
Ekspresi publik terhadap opini auditor merupakan puncak dari sebuah proses audit yang sistematis, yang melibatkan tiga tahap konseptual, yaitu :
1.      Mengenal baik bisnis perusahaan
2.      Mengevaluasi dan menguji pengendalian internal, dan
3.      Menilai reliabilitasdata keuangan.
Standar audit
Standar audit dibagi dalam tiga kelas, yaitu standar kualifikasi umum, standar kerja lapangan, dan standar pelaporan. Gaas menetapkan kerja kerja bagi kinerja uditor, tetapi kurang terperinci untuk menyediakan petunjuk dalam situasi-situasi tertentu. Untuk menyediakan acuan tertentu, american institute of certified public accountants (aicpa) menerbitkan pernyataan standar audit (statements on auditing standars-sas) sebagai interpretasi otoritatif dari gaas. Sas sering kali diacu sebagai standar audit, atau gaas, walaupun bukan merupakan sepuluh standar audit yang berlaku umum.
Pernyataan standar audit
Sas yang pertama (sas 1) dikeluarkan oleh aicpa pada tahun 1972. Sejak itu, banyak sas yang diterbitkan untuk mengarahkan auditor pada berbagai topic, termasuk diantaranya metode dalam menginvestigasi klien baru, prosedur untuk mengumpulkan informasi dari para pengguna berkaitan dengan kewajiban kontijensi yang di klaim oleh para klien, dan tehnik uuntuk mendapatkan informasi latar belakang tentang industry klien.
            sas dianggap sebagai pernyataan yang otoritatif karena setiap anggota profesi harus mengikuti rekomendasinya, atau harus mampu menjelaskan alas an mengapa  sas tidak diterapkan pada situasi tertentu. Beban justifikasi ini bergantung pada auditor individual.
Audit eksternal versus internal
            audit eksternal (external auditing) sering kali disebut sebagai audit independen karena dilakukan oleh para akuntan pihak bersertifikat yang independen terhadap perusahaan yang sedang diaudit. Para auditor eksternal ini mewakili pemegang kepentingan pihak ketiga perusahaan, seperti pemegang saham, kreditor, dan lembaga pemerintah. Karena focus eksternal terletak pada laporan keuangan, jenis audit ini disebut sebagai audit keuangan.
            karakteristik yang secara konseptual membedakan auditor internal adan auditor eksternal adalah pihak yang memilih mereka : auditor eksternal mewakili pihak luar, dan auditor internal mewakili kepentingan perusahaan. Namun demikian dalam kapasitas ini, para auditor internal sering kali bekerja sama dan membantu para auditor eksternal dalam melakukan audit keuangna. Hal ini dilakukan agar tercapai efisiensi dan mengurangi biaya audit
Apakah audit teknologi informasi (ti) itu?
Audit ti berfokus pada aspek-aspek sistem informasi yang berbasis computer, temasuk dalam hal ini adalah penilaian terhadap implementasi, kegiatan operasi, dan pengendalian sumber daya computer yang tepat. Karena kebanyakan sistem informasi modern menggunakan teknologi informasi, audit teknologi informasi biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari semua audit eksternal  (keuangan) dan internal.
Elemen audit
            defenisi audit dapat diterapkan pada eksternal, internal dan teknologi informasi. Audit merupakan sebuah proses sistematis yang secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti yang berkaitan dengan pernyataan tentang berbagai tindakan dan peristiwa ekonomi untuk memastikan tingkat korespondensi di antara pernyataan-pernyataan tersebut serta criteria-kriteria yang sudah diterapkan. Selain itu audit juga mengomunikasikan hasilnya kepada para pengguna yang berkepentingan
            defenisi ini berisi bebrapa hal penting, seperti :
-          Proses sistematis
-          Pernyataan manajemen dan tujuan audit
-          Mendapatkan bukti
-          Memastikan tingkat korespondensi dengan criteria yang sudah ditetapkan
-          Mengomunikasikan hasil pemeriksaan
Struktur audit teknologi informasi
·         Perencanaan audit
·         Uji pengendalian
·         Pengujian substantif
v  Menilai risiko audit dan mendesain uji pengendalian
Risiko audit (audit risk) adalah probabilitas bahwa seorang auditor akan memberikan opininya yang sesungguhnya (bersih) tentang laporan keuangan yang, pada kenyataannya, keliru secara material.
Komponen risiko audit
Tiga komponen risiko audit terdiri atas risiko inheren, pengendalian, dan deteksi
*      Risiko inheren
*      Risiko pengendalian
*      Risiko deteksi
Hubungan antara uji pengendalian dan uji substantif
Uji penegndalian dan uji substantive merupan teknik-teknik audit yang digunakan untuk mengurangi total risiko audit. Hubungan antara uji pengendalian dan substantive bervariasi, bergantung pada penilaian risiko auditor terhadap organisasi.
Uji pengendalian umum
Bagian ini akan membahas prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi kecukupan pengendalian-pengendalian umum. Tujuan utama kita adalah untuk memahami (1) tujuan audit dalam setap wilayah pengendalian umum, dan (2) sifat pengujian yang dilakukan oleh auditor untuk mencapai tujuan tersebut. Diskusi tersebut diatur disekitar wilayah audit berikut ini :
1)      Pengendalian sistem operasi
2)      Pengendalian manajemen data
3)      Pengendalian struktur organisasi
4)      Pengendalian pengembangan sistem
5)      Pengendalian pemeliharaan sistem
6)      Pengendalian dan keamanan pusat computer
7)      Pengendalian internet dan intranet
8)      Pengendalian pertukaran data elektronik
9)      Pengendalian computer pribadi.
Mengembangkan tujuan audit
Tujuan audit berasal dari 2 jenis pengetahuan yang dibutuhkan dalam tahap analisis risiko audit:
1)      Pemahaman akan eksposur yang mengancam aktivitas organisasi
2)      Pemahaman akan struktur pengendalian internal yang sudah ada.
Menguji pengendalian sistem operasi
Wilayah-wilayah pengendalian sistem operasi yang dipelajari dalam bagian ini adalah:
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan hak istimewa akses
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan hak istimewa akses
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan kata sandi
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan kata sandi
·         Tujuan audit yang berkaitan denag virus dan program destruktuf lainnya
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan virus dan program destruktuf lainnya
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan jejak audit otomatis
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan jejak audit otomatis
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan toleransi kesalahan
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan toleransi kesalahan
Pengujian pengendalian manajemen data
Tanggung jawab auditor untuk memeriksa pengendalian manajemen data meliputi pengendalian pada lingkungan file datar dan basis data.
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan manajemen data
Tiga tujuan tersebut adalah (1) cadangan file data yang sudah memadai untuk memfasilitasi pemulihan ketika terjadi kehilangan, kehancuran, atau korpsi data (2) individu yang diberi otorisasi telah menggunakan basisi data secara terbatas, hanya untuk mengakses data yang diperlukan untuk melakukan pekerjaannya dan (3) individu yang tidak memiliki otoritas ditolak aksesnya ke basis data.

Ø  Prosedur audit untuk menguji pengendalian cadangan,yaitu :
·         Cadangan file berurutan (gpc)
·         Cadangan file akses lansung
·         Cadangan basis data
Ø  Prosedur audit untuk menguji pengendalian akses yaitu :
·         Tanggung jawab untuk tabel otoritas dan subskema
·         Otoritasi akses yang tepat
·         Pengendalian biometric
·         Penegndalian inferensi
·         Pengendalian enkripsi
Pengujian pengendalian struktur organisasi
Organisasi dari fungsi tekhnologi informasi (ti) memiliki pengaruh terhadap struktur pengendalian internal, yang nantinya akan berpengaruh pada audit.
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan struktur organisasi
Tujuan auditor adalah memverifikasi bahwa individu-individu dalam bidang kerja yang berbeda dipisahkan sesuai dengan tingkat potensi risikonya dan dengan cara yang mendukung lingkungan kerja. Ini adalah lingkungan, dimana relasi yang bersifat formal dan bukan kaswal berada diantara tugas-tugas yang tidak saling besesuaian.
Ø  Prosedur audit yang berkaitan denagn struktur organisasi
Berikut ini adalah pengujian pengendalian yang memungkinkan auditor mewujudkan tujuan-tujuan pengendalian:
·         Mendapatkan dan memeriksa kebijakan perusahaan perihal keamanan computer. Memverifikasi bahwa kebijakan keamanan tersebut dikomunikasikan kepada para karyawan dan supervisor.
·         Memeriksa dokumentasi yang relevan, termasuk struktur organisasi saat ini, pernyataan misi dan diskripsi pekerjaan fungsi utama, untuk memastikan bahwa individu atau kelompok tersebut melakukan fungsi yang berbeda.
·         Memeriksa dokumentasi sistem dan pemeliharaan catatan untuk sebuah sampel aplikasi. Memverifikasi bahwa pemprograman pemeliharaan sistem yang ditugaskan untuk proyek tertentu bukan merupakan pemprograman desain awal sistem
·         Melalui observasi, memastikan bahwa kebijakan pemisahan tugas benar-benar diperhatikan. Memeriksa catatan harian akses keruang operasi untuk melihat apakah para pemprograman memasukkan fasilitas untuk alas an-alasan lain karena kegagalan sistem
·         Memeriksa hak-hak pengguna untuk memverifikasi bahwa para pemprograman memiliki hak istimewa akses yang konsistem denagn desripsi pekerjaan mereka.
Pengujian pengendalian pengembangan sistem
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan pengembangan sistem
Tujuan auditor adalah memastikan bahwa
1.      Aktivitas sdlc diterapkan secara konsisten dan sesuai dengan kebijakan manajemen pada semua proyek pengembangan sistem
2.      Sistem tersebut sejak awalnya bersih dari kecurangan dan kesalahan yang sifatnya material
3.      Sistem tersebut dinilai memeng perlu dan dijustifikasi pada berbagai titik pemeriksaan dalam seluruh sdlc, dan
4.      Dokumentasi sistem akurat dan lengkap untuk memfasilitasi  audit dan aktifitas pemeliharaan.
Ø  Pengujian pengendalian pengembangan sistem
Berikut ini adalah pengujian terhadap pengendalian pengembangan sistem yaitu :
·         Keterlibatan staf audit internal secara terus-menerus
·         Memeriksa sdlc
Pengujian pengendalian pemeliharaan sistem
             jika sebuah aplikasi sedang menjalani pemeliharaan ( dan bahkan jika tidak ) integritas terancam sejak saat aplikasi tersebut di implimentasikan. Oleh karena itu, investigasi auditor harus di perluas sampai pada tahap pemeliharaan untuk menentukan bahwa integritas aplikasi tersebut tetap terjaga.
Ø  Tujuan auditor yang berkaitan dengan pemeliharaan sistem
            tujuan auditor adalah mendeteksi pemeliharaan program yang tidak memiliki otorisasi( yang dapat menimbulkan kesalahan pemrosesan signifikan atau penipuan )  menentukan bahwa :
1 .prosedur pemeliharaan melindungi aplikasi dari perubahan yang tidak sah
2. Aplikasi bebas dari kesalahan yang sifatnya material,dan
3. Perpustakaan program melindungi dari akses yang tidak sah
Ø  Prosedur audit untuk mengidentifikasi perubahan program yang tidak sah
Untuk memastikan bahwa setiap perubahan program yang terjadi adalah sah,auditor harus memeriksa jejak audit dari perubahan program sebuah sampel aplikasi yang telah menjalani pemeliharaan. Auditor kemudian dapat mengiformasikan bahwa prosedur ototrisasi telah di ikuti dengan melakukan uji pengendalian berikut ini :
·         Rekonsiliasi jumlah versi program
·         Konfirmasi otorisasi pemeliharaan
Ø  Prosedur audit untuk mengidentifikasi kesalahan aplikasi
            auditor dapat menentukan bahwa program-program bebas dari kesalahan yang sifatnya material dengan melakukan tiga jenis uji pengendalian yaitu
1.      Merekonsiliasi kode sumber
2.      Memeriksa hasil pengujian
3.      Menguji ulang program
Ø  Prosedur audit untuk menguji audit keperpustakaan 
Adanya perpustakaan program yang aman merupakan hal penting untuk mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan program.salah satu metodenya adalah dengan menetapkan hak akses keperpustakaan secara ekslusif keindividu-individu yang bertindak sebagai petugas keperpustakaan.auditor harus menetapkan bahwa perpustakaan program dan perpustakaan pribadi dilindungi dari akses yang tidak sah dengan melakukan pengujian pengendalian berikut yaitu : memeriksa tabel otoritas programmer dan menguji tabel otoritas.
Pengujian keamanaan pusat computer
            auditor secara rutin mempelajari lingkungan fisik pusat computer sebagai bagian dari audit.
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan keamanan pusat computer
Tujuan auditor adalah mengevaluasi pengendalian yang mengukur keamanan pusat computer. Secara khusus auditor harus memverifikasi bahwa (1) pengandalian pengamanan fisik memadai untuk melindungi organisasi dari berbagai eksposur fisik, (2) jaminan asuransi pada peralatan cukup untuk memberikan kompensasi pada perusahaan ketika terjadi kerusakan, atau bencana, pada pusat computer (3) dokumentasi operator tersebut memadai untuk kegiatan operasi rutin dan ketika terjadi kegagalan sistem dan (4) rencana pemulihan kerusakan organisasi itu memadai dan layak.
Ø  Prosedur audit untuk menilai pengendalian keamanan fisik
ü  Pengujian kontruksi
ü  Pengujian sistem deteksi kebakaran
ü  Pengujian pengendalian akses
ü  Pengujian pasokan listrik cadangan
Ø  Prosedur untuk memverifikasi jaminan asuransi
Setiap tahun  auditor harus memeriksa jaminan asuransi perusahaan untuk peranti keras, peranti lunak, dan fasilitas fisik komputernya. Auditor harus memverifikasi bahwa semua akuisisi baru sudah tercantum dalam polis serta peralatan dan peranti lunak yang usang sudah dihapus.
Ø  Prosedur audit untuk memverifikasi kecukupan dokumentasi operator
Operator computer menggunakan dokumentasi yang disebut petunjuk operasi (run manual) untuk menjalankan aspek-aspek tertentu dari sistem. Untuk mewujudkan operasi pemrosesan data yang efektif manual operasi harus terperinci secara memadai untuk mengarahkan operator dalammenjalankan tugasnya. Auditor hatus memeriksa manual operasi tersebut untuk kelengkapan dan akurasinya. Manual operasi biasanya berisi :
*      Nama sistem, misalnya “sistem pembelian”
*      Jadwal operasional
*      Peralatan peranti keras yang dibutuhkan
*      Persyaratan file yang menyebuktkan semua file transaksi (input), file master dan file output yang digunakan dalam sistem tersebut
*      Petunjuk waktu operasional yang menjelaskan pesan kesalahan yang mungkin terjadi, tibdakan yang harus dilakukan, serta nama dan nomor telpon programmer yang bisa dihubungi, jika sitem mengalami kegagalan.
*      Sebuah data pengguna yang menerim output dari operasi computer tersebut.
Ø  Prosedur audit untuk menilai rencana pemulihan dari bencana
Pengujian berikut ini berkaitan dengan wilayah-wilayah yang paling diperhatikan untuk :
·         Cadangan lokasi ke dua
·         Daftar aplikasi penting
·         Cadangan untuk aplikasi penting
·         Cadangan file data penting
·         Cadangan pusokan, dokumentasi sumber, dan dokumentasi
·         Tim pemulihan dari bencana.
Pengujian pengendalian internet dan intranet
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan pengendalian internet dan intranet
Ø  Pengujian pengendalian komunikasi data
Pengujian pengendalian pertukaran data elektronik
Pertukaran data elektronik (elekronic data interchange- edi) adalah pertukaran antar perusahaan mengenai informasi bisnis yang dapat diproses menggunakan computer dengan format standar.
Ø  Tujuan audit yang berkaitan dengan edi
Tujuan auditor dalam melakukan audit yang berkaitan dengan edi adalah untuk memastikan bahwa (1) semua transaksi edi disahkan, divalidasi, dan sesuuai dengan perjanjian mitra usaha (2) tidak ada perusahaan yang tidak memiliki otorisasi dalam mendapatkan akses record basis data, (3) mitra uasaha yang sah memiliki akses hanya ke data yang disetujui dan (4) pengendalian yang memadai digunakan untuk memastikan jejak audit yang lengkap untuk semua transaksi edi.
Ø  Prosedur audit yang berkaitan dengan edi
·         Uji pengendalian otorisasi dan validasi
·         Uji pengendalian akses
·         Uji pengendalian jejak audit
Pengujian pengendalian komputer pribadi
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan akses
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan akses
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan pemisahan tugas
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan pemisahan tugas
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan pembuatan cadangan
·         Prosesdur audit yang berkaitan dengan pembuatan cadangan
·         Tujuan audit yang berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan sistem
·         Prosedur audit yang berkaitan dengan pengembangan dan pemeliharaan sistem
v  Pengujian terhadap pengendalian aplikasi komputer
Bagian ini dan berikutnya membahas tentang beberapa teknik popular untuk mengaudit aplikasi computer. Teknik ini digolongkan dalam 2 kelas: (1) teknik untuk menguji pengendalian aplikasi serta (2) teknik untuk memeriksa perincian transaksi dan saldo akun- pengujian substantive.
Ø  Pendekatan kotak hitam
Auditor yang melakukan pengujian kotak hitam tidak bergantung pada pengetahuan terperinci tentang logika internal aplikasi.
Ø  Pendekatan kotak putih
Pendekatan kotak putih bergantung pada pemahaman yang mendalam tentang logika internal aplikasi yang sedang diuji.
Ø  Teknik pengujian kotak putih
ü  Metode data uji
ü  Evaluasi sistem kasus dasar
ü  Penelusuran jejak
ü  Keunggulan teknik data uji
ü  Kelemahan teknik data uji
Ø  Fasilitas uji terpadu 
·         Keunggulan itf: mendukung pengawasan yang berkelanjutan terhadap aktivitas pengendalian , aplikasi dengan itf dapat di uji secara ekonomis tanpa mengganggu kegiatan operasional pengguna tanpa intervensipersonel layanan computer.
·         Kelemahan itf: adanya potensi terhadap pengorupsian file data perusahaan dengan data uji.
Ø  Simulasi paralel
·         Menciptakan program simulasi
Program-program simulasi biasanya tidak terlalu rumit jika dibandingkan dengan aplikasi produksi produksi yang mereka wakili.
v  Teknik pengujian substantif
Modul audit yang dilekatkan
Teknik modul audit yang dilekatkan (embedded audit module-eam) menggunakan suatu atau lebih modul program khusus yang dilekatkan dalam aplikasi klien untuk memilih dan mencatat jenis-jenis transaksi yang sebelumnya sudah ditetapkan untuk dianalisis lebih lanjut.
Peranti lunak audit yang digeneralisasikan
Ø  Menggunakan gas untuk mengakses struktur sederhana
Ø  Menggunakan gas untuk mengakses sruktur kompleks
Ø  Masalah audit yang berkaitan dengan pembuatan file datar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar