Jumat, 10 Januari 2014

Kasus 2-1 dan 2-1 SPM


Kasus 2-1 Cisco System (A)
1.        Deskripsikan penggunaan Internet oleh Cisco untuk membangun keunggulan persaingan.
 Cisco dianggap sebagai perusahaan yang memiliki keunggulan dalam menjalankan setiap aspek bisnisnya sendiri pada Web. Cisco mengandalkan pada Internet untuk mempermudah kolaborasi R&D lintas-batas dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Cisco juga menjalankan banyak aspek fungsi manajemen sumber daya manusianya melalui web seperti merekrut pegawainya, melakukan training serta mendidik karyawannya, channel partner dan pelanggan. Cisco menganggap kompetensi intinya sendiri pada riset pengembangan dan manajemen hubungan dengan pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan sendiri dan secara global dan operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar menurut geografis. Cisco menjadi perusahaan pertama di dunia yang dapat secara virtual menutup bukunya dalam sehari sehari pada hari apa pun dalam setiap triwulan.

2.        Bagaimana sebuah perusahaan besar yang mapan (seperti General Motors) menggunakan Internet sebagai senjata strategis? Apakah pelajaran cisco dapat digeneralisasikan?
 Menurut pendapat kami, pelajaran dari cisco dapat digeneralisasikan kepada perusahaan yang lainnya. Cisco bisa dijadikan referensi untuk penggunaan  internet sebagai senjata strategis. Cisco merencanakan detil konfigurasi dengan software khusus untuk pelanggan yang jauh letaknya pada jenis layar dalam spesifik sistem yang mereka inginkan. Konfigurasi-sendiri oleh pelanggan menghasilkan 2 manfaat penting. Pertama, ada penghematan besar dalam ongkos penjualan. Kedua, tidak seperti pada zaman prajaringan(pra-Net), ketika sepertiga dari semua pesanan yang masih belum benar dan harus diperiksa dan dispesifikasi kembali, hampir semua order berbasis web datang secara benar sejak permulaan. Dengan adanya kompleksitas produk Cisco, pelanggan memerlukan banyak dukungan teknisnya dan pengetahuan (know-how) tentang troubleshooting pada web.
Pada pertengahan 1999, 80 persen dari kebutuhan dukungan teknik pelanggan dipenuhi secara online. Hasil bersihnya selama lima tahun dari tahun 1994 sampai 1999, penjualan Cisco naik enam kali, namun besarnya staf pendukung teknik hanya naik dua kali. Cisco menggap kompetensi intinya sendiri pada riset dan pengembangan dan manajemen hubungan dengan pelanggan. Dengan penyebaran operasi perusahaan sendiri dan secara global dan operasi pelanggannya, kedua kegiatan ini tersebar menurut geografis. Cisco mengandalkan pada internet untuk mempermudah kolaborasi R&D lintas-batas dan juga manajemen perkiraan pelanggan global. Pada akhirnya, para manajer Cisco yakin bahwa, dengan bekerja keras untuk menempatkan semua aspek kegiatan perusahaan pada web, mereka mempunyai akses real-time pada data operasional dan financial. Pada tahun 2000, Cisco menjadi perusahaan pertama didunia yang dapat secara virtual menutup bukunya dalam sehari pada hari apapun dalam setiap triwulan.

Kasus 2-2Cisco System (B)
1.        Apakah pendapat Anda tentang cara yang digunakan Cisco untuk membiayai inisiatif e-business-nya?
 Cisco membiayai inisiatif e-business melalui department teknologi informasi (TI), yang merupakan pusat biaya yang diakui secara akrual sebagai biaya overhead administrasi. Departemen tersebut di biayai pada tahun 1993. Cisco mengambil langkah untuk menyesuaikan tujuan-tujuan departemen TI dengan tujuan strategi perusahaan sebagai keseluruhan. Mekanisme pendanaan yang ada berarti bahwa inisiatif bisnis semuanya dievaluasi atas dasar pengurangan biaya, sering kali mengabaikan dampak pada penjualan kepuasan pelanggan atau mengikat mempertahankan karyawan. Menurut kami cara yang dilakukan Cisco itu salah karena kunci untuk memelihara keunggulan dalam e-business adalah fokus yang kuat pada pelanggan, sedangkan Cisco terlalu berfokus pada kecepatan dan efisiensi dengan melalaikan berfokus pada pelanggan.

2.        Apakah Anda beranggapan bahwa Cisco seharusnya memusatkan setiap aspek dari proses inoveasinya? Manakah dari tiga kemungkinan diatas yang tampak paling tepat (atau dapatkah Anda menyarankan kemungkinan yang berbeda? Mengapa? Bagaimana Anda mendefinisikan bagian khusus organinasi baru tersebut?
Cisco telah melakukan otomasi proses pembelian untuk pelanggannya dengan menulis customer software yang mengintegrasikan sistem pembelian pelanggan dengan sistem manajemen order. Saat ini Cisco memperluas fungsionalitas pada pelanggan dengan konsorium industri, mengembangkan protokol dan platform yang akan menyederhanakan proses ini dan meniadakan kebutuhan untuk menyesuaikan solusi. Menurut kami, Cisco belum memusatkan aspek dari proses inovasi mereka, mereka masih saja memusatkan pada pertumbuhan pendapatan dengan mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan kepuasan pelanggan secara menyeluruh. Inovasi yang muncul oleh staf pelanggan biasanya mempengaruhi sistem keuangan dan manufaktur sehingga terkadang staf pelanggan menjual inisiatif tersebut secara internal agar dapat meningkatkan penjualan mereka. Cisco seharusnya memusatkan setiap aspek dari proses inovasinya agar perusahaan dapat fokus dalam menjalankan proses inovasinya tanpa pemikiran didalamnya harus terpecah dikarenakan menjalankan proses inovasi yang lainnya. Jika Cisfo terfokus maka proses inovasi dapat berjalan dan menghasilkan inovasi yang baik.
Menurut kami, bagan khusus organisasi baru tersebut baik. Namun, Cisco harus benar-benar memperhatikan fungsi-fungsi dan pelaku yang menjalani agar dapat berjalan secara efektif, karena setiap pekerjaan harus dijalankan oleh personal yang kompeten dan ahli dalam menjalankan tugasnya dan perusahaan tidak mencampuradukkan pekerjaan.

3.        Dapatkah Cisco mengukur usaha-usaha inovasinya? Mengikat kompensasi pada usaha-usaha ini? Apabila ya, bagaimana?
Inovasi Cisco tentu dapat diukur, parameter pengukurannya melalui output yang terjadi. Dalam uraian kasus dijelaskan bahwa inovasi-inovasi selalu muncul dan menghasilkan peningkatan perusahaan dari segi kepercayaan konsumen terhadap Cisco. Jika kepercayaan konsumen telah dimiliki iitu berarti strategi cisco yaitu fokus kepada konsumen telah tercapai. Hal ini memberikan keuntungan yang sangat besar bagi Cisco, salah satunya adalah dari segi income. Jika income selalu mengalir, maka kompensasi insentif yamg mengikat tidak akan menjadi suatu beban yang besar bagi Cisco. Dengan adanya kompensasi juga akan memberikan pengaruh yang besar bagi para pegawai Cisco, mereka pastinya akan semakin semangat dalam bekerja, selalu mendayagunakan kemampuan maksimum mereka.


Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penggunaan internet dalam aktivitas bisnis semakin sering dilakukan. Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet (jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 50 juta), semakin banyak pula pengguna yang menggunakan media ini sebagai salah satu alternatif dalam melakukan perbandingan produk, mencari referensi, dan pembelian. Terlebih lagi mobile marketing semakin banyak diadaptasi oleh perusahaan dalam aktivitas bisnis.

Indikasi ini menunjukan website semakin penting. Kini, website seringkali menjadi titik singgung pertama antara konsumen dengan perusahaan. Karena kemudahannya, media internet seringkali menjadi pengalaman pertama konsumen dalam “mengonsumsi” atau memperoleh informasi dan kesan mengenai bisnis. Konten atau isi yang buruk akan menjadi faktor utama yang mendorong orang keluar dari web atau malah justru bertahan.

Untuk itu ada dua kiat dasar yang perlu diingat oleh setiap pengembang web agar dapat membangun reputasi baik di dunia maya:
•    Memberikan sesuatu yang menarik minat calon pengakses. Topik sebaiknya serelevan mungkin dengan kebutuhan dan minat pengakses. Web boleh menyertakan informasi lainnya, namun hanya bersifat suplemen atau tambahan
•    Sebisa mungkin dorong pengakses untuk melakukan respon atau mengambil tindakan setelah mengakses web. Apakah itu “bookmarks”, melakukan pendaftaran akun (bila ada), melakukan pembelian, dll. Oleh karena itu pembuat web sebaiknya membuat web sepraktis mungkin, perancangan web sedapat mungkin tidak terlalu kompleks untuk digunakan dan semua tahap untuk mengakses atau memproses dibuat sesingkat mungkin.

Mungkin akan menarik bila kita mengambil beberapa contoh yang menarik. Pertama, langkah Hotel Marriot yang memanfaatkan blog untuk melakukan promosi hotel. CEO Marriott, Bill Marriott benar-benar memanfaatkan blog untuk memperkenalkan dan memberi pengalaman menarik bagi konsumen dalam web. Bill berusaha “memanusiakan” perusahaan dengan cara menuliskan pengalaman pribadinya, apa yang ia lihat pada hotel-hotel Marriott di seluruh dunia, dan juga berbagi filosofi bisnis yang ia anut. Tulisan ini dibuat dengan baik, dan setiap postingan ia selalu menulis “I’m Bill Marriott and thanks for helping me keep Marriott on the move.” Memang baru-baru ini ia memberitahukan akan turun dari jajaran direksi namun tetap berusaha terlibat dengan operasional perusahaan. Akan menarik bagi kita untuk menyimak penerusnya, Arne Sorensen menangani hal ini.

Tidak hanya hotel, ternyata pemain industri otomotif pun memanfaatkan blog dalam usaha komunikasi perusahaan. General Motors mengisi konten blognya dengan berbagai topik yang menarik mulai dari mobil konsep, acara pameran mobil, foto mobil terbaik, dan seputar bisnis otomotif. Blog ini pun tidak diisi oleh sembarang orang, karyawan yang ada di level menengah dan atas pun ikut berkontribusi dalam blog. Tujuannya kurang lebih serupa dengan apa yang dilakukan oleh Marriott yaitu ingin memanusiakan web perusahaan.
Kedua perusahaan ini jelas menunjukan keseriusan dalam membangun web perusahaan. Web sebaiknya tidak diisi dengan konten-konten yang tidak menarik dengan persepsi hal ini hanya tambahan. Investasi menggunakan penulis atau tim penulis yang baik mungkin perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi semakin banyaknya web dan pengguna yang memanfaatkan media internet di era New Wave Marketing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar