Oleh Sulfiana
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap perusahaan
selalu berusaha mencapai laba yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara untuk menaikkan volume penjualan
adalah melalui penjualan konsinyasi.
Konsinyasi merupakan
Penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen
penjual, tetapi hak atas barang tersebut
tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen
penjual.Dalam konsinyasi ada yang dikatakan dengan konsinyor yaitu pihak yang
memiliki barang atau pemilik barang, dan konsinyi yaiyu pihak yang mengusahakan
barang.
Dalam konsinyasi
terdapat pihak-pihak yang terkait yaitu :
a. Pengamanat (consignor) adalah
pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang. Pengamanat akan tetap
mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang yang
dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner.
b. Komisioner (consignee) adalah
pihak yang menerima titipan barang Baik pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) mendapat keuntungan dengan adanya konsinyasi ini.
Bagi pengamanat (consignor) melalui konsinyasi secara tidak langsung
dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya dan menaikkan omzet penjualan
serta memperluas daerah pemasaran.
Dalam
prosedur akuntansi bagi konsinyor maupun konsinyi memiliki masing-masing metode
dalam mengatur atau menyusun transaksi yang menyebabkan rugi dan laba.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah metode yang digunakan oleh konsinyor dan konsinyi dalam pencatatan
akuntansi untuk konsinyasi?
2. Bagaimanakah penyelesaian untuk barang yang masih tersisa?
BAB II
PEMBAHASAN
Konsinyasi
merupakan suatu perjanjian dimana salah
satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak
tertentu untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang diatur dalam perjanjian.
Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut Konsinyor / consignor /
pengamanat. Pihak yang menerima barang Konsinyasi disebut Konsinyi / Consigner
/ Komisioner. Bagi konsinyor barang yang dititipkan kepada konsinyi untuk
dijualkan disebut barang konsinyasi (konsinyasi keluar/consigment out).
Terdapat 4 hal yang merupakan ciri dari transaksi Konsinyasi yaitu :
1)
Barang Konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan
oleh Konsinyor, karena hak untuk barang masih berada pada Konsinyor.
2)
Pengiriman barang Konsinyasi tidak menimbulkan pendapatan
bagi Konsinyor dan sebaliknya.
3)
Pihak Konsinyor bertanggungjawab terhadap semua biaya
yang berhubungan dengan barang Konsinyasi kecuali ditentukan lain.
4)
Komisioner dalam batas kemampuannya berkewajiban untuk
menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya.
Alasan
Komisioner menerima perjanjian Konsinyasi, antara lain :
1)
Komisioner terhindar dari resiko kegagalan memasarkan
barang tsb.
2)
Komisioner terhindar dari resiko rusaknya barang atau
adanya fluktuasi harga.
3)
Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi.
Alasan-alasan
Konsinyor untuk mengadakan perjanjian Konsinyasi :
1)
Konsinyasi merupakan cara untuk lebih memperluas
pemasaran.
2)
Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan misalnya
komisioner bangkrut maka barang konsinyasi tidak ikut disita.
3) Harga eceran barang tersebut lebih dapat
dikontrol.
A.
METODE YANG DIGUNAKAN KONSINYOR DAN KONSINYI
Metode
pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) ada dua , yaitu: Metode Terpisah dan Metode Tidak
Terpisah.
1.
Metode
Terpisah
Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan
konsinyasi disajikan secara terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau
penjualan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode
dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi
dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan lainnya.
2.
Metode
Tidak Terpisah
Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari
penjualan konsinyasitidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa
atau penjualan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan pada akhir periode
perusahaan tidakdapat mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari
penjualankonsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari penjualan biasa
ataupenjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya
perusahaantidak menggunakan metode ini.Untuk mengetahui bagaimana perlakuan
akuntansi terhadap barangkonsinyasi baik yang diselenggarakan oleh pihak
pengamanat (consignor)maupun pihak komisioner (consignee), maka
berikut ini dijelaskan Akuntansiyang diselenggarakan oleh masing-masing pihak.
Contoh
Konsinyasi pada Metode Terpisah dan Tidak Terpisah
CV
Juara membuat perjanjian konsinyasi dgn Toko Arena utk menjualkan sepeda, dgn
imbalan komisi 10% dari penjualan. Semua biaya ditanggung pengamanat, dan
Komisioner membuat laporan penjualan setiap bulan.
Transaksi
yg terjadi:
CV
Juara mengirim 200 unit sepeda, harga pokok Rp200.000/ unit, dgn harga jual
Rp400.000/ unit.
CV
Juara membayar biaya angkut Rp250.000
Toko
Arena membayar ongkos perakitan Rp1.000/ unit.
Toko
Arena berhasil menjual seluruh sepeda
Toko
Arena mengirim kas hasil penjualan
Penyelesaian
:
1. Metode Laba Terpisah
v Pengiriman Barang
Pengamanat
Brg Konsinyasi – kirim brg 40.000.000
Persediaan 40.000.000
Komisioner
Tdk ada Jurnal
v Pembayaran Biaya Angkut
Pengamanat
Brg Konsinyasi – Angkut
250.000
Kas 250.000
Komisioner
Tdk ada jurnal
v Pembayaran Biaya Perakitan
Pengamanat
Tdk ada jurnal
Komisioner
Brg Komisi 200.000
Kas 200.000
v Penjualan oleh Toko Arena & mengirim laporan penjualan
·
Komisioner
Kas 80.000.000
Brg Komisi 80.000.000
Brg Komisi 8.000.000
Pendapatan Komisi 8.000.000
Brg Komisi 71.800.000
Utang – CV Juara 71.800.000
Pengamanat
Piutang – Toko Arena
71.800.000
Brg Konsinyasi – Komisi
8.000.000
Brg Konsinyasi – perakitan 200.000
Brg Konsinyasi –
Penjualan 80.000.000
v Pengiriman Uang Hasil Penjualan
Komisioner
Utang – CV Juara 71.800.000
Kas 71.800.000
Pengamanat
Kas 71.800.000
Piutang – Toko Arena 71.800.000
v Penutupan
·
Pengamanat
Brg Konsinyasi –
penjualan 80.000.000
Brg Konsinyasi – angkut 250.000
Brg Konsinyasi – Komisi 8.000.000
Brg Konsinyasi – Rakit 200.000
Brg Konsinyasi – kirim
brg 40.000.000
Laba Konsinyasi 31.550.000
laba Konsinyasi 31.550.000
Ikhtisar L/R 31.550.000
Komisioner
Pendapatan Komisi 8.000.000
Laba Konsinyasi 8.000.000
Laba Konsinyasi 8.000.000
Ikhtisar L/R 8.000.000
2. Metode Laba Tidak Terpisah
v Pengiriman Barang
Pengamanat
Tdk ada Jurnal
Komisioner
Tdk ada Jurnal
v Pembayaran Biaya Angkut
Pengamanat
Biaya Angkut 250.000
Kas 250.000
Komisioner
Tdk ada jurnal
v Pembayaran Biaya Perakitan
Pengamanat
Tdk ada jurnal
Komisioner
Utang – CV Juara 200.000
Kas 200.000
v Penjualan oleh Toko Arena dan Mengirim Laporan
Penjualan
·
Komisioner
Kas 80.000.000
Penjualan 80.000.000
Pembelian 72.000.000
Utang – CV Juara 72.000.000
Pengamanat
Piutang – Toko Arena 71.800.000
Biaya Komisi
8.000.000
Biaya Rakit 200.000
Penjualan 80.000.000
v Pengiriman Uang Hasil Penjualan
Komisioner
Utang – CV Juara 71.800.000
Kas 71.800.000
Pengamanat
Kas 71.800.000
Piutang – Toko Arena 71.800.000
v Penutupan
·
Pengamanat
Penjualan 80.000.000
Biaya Angkut 250.000
Biaya Komisi 8.000.000
Biaya Rakit 200.000
Harga Pokok Penjualan 40.000.000
Ikhtisar L/R 31.550.000
Komisioner
Penjualan 80.000.000
Pembelian 72.000.000
Ikhtisar L/R
8.000.000
Ø Metode
Konsinyor
Transaksi yang terjadi pada pihak
pengamanat sehubungan dengan konsinyasi pada dasarnya terdiri atas : penyerahan
barang kepada komisioner, pembayaran beban – beban dan penerimaan laporan
perhitungan penjualan. Baik laba dari penjualan konsinyasi dicatat terpisah
maupun dicatat tidak terpisah dari laba penjualan regular, transaksi –
transaksi tersebut diatas dicatat dalam akun “Barang Konsinyasi Keluar”.
Berikut ini dubahas mengenai prosedur pencatatan pada pengamanat dalam hall aba
penjualan konsinyasi dicatat terpisah dan dicatat tidak terpisah dari laba
penjualan regular.
1) Laba
Penjualan Konsinyasi Dicatat Terpisah dari Laba Penjualan RegulerDalam hal laba
penjualan konsinyasi dicatat terpisah dari laba penjualan regular, transaksi
yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi dicatat sebagai berikut:
a. Pengiriman
barang konsinyasi dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi Keluar dan kredit
pada akun Pengiriman Barang Konsinyasi sebesar harga pokok barang yang dikirimkan.
b. Biaya
– biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi, baik yang terjadi pada
pengamanat maupun pada komisioner, dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi
Keluar dan kredit pada akun – akun yang terkait.
c. Hasil
penjualan barang konsinyasi berdasarkan laporan perhitungan penjualan dari
komisioner, dicatat kredit akun Penjualan Konsinyasi. Jumlah yang menjadi
tagihan pada komisioner dicatat debet akun Piutang Dagang. Sementara beban –
beban yang diperhitungkan oleh komisioner, dicatat debet akun Barang Konsinyasi
Keluar.
Dari pencatatan tersebut diatas,
sisi debet akun Barang Konsinyasi Keluar menunjukkan jumlah harga pokok barang
konsinyasi ditambah dengan biaya – biaya yang dibebankan. Selanjutnya harga
pokok dan biaya - biaya yang dibebankan
kepada barang konsinyasi yang telah terjual, dikeluarkan dengan mendebet akun
Harga Pokok Penjualan Konsinyasi dan akun Beban Penjualan Konsinyasi, kredit
akun Barang Konsinyasi Keluar. Dengan demikian saldoakun Barang Konsinyasi
Keluar akan menunjukkan harga pokok barang konsinyasi yang masih ada pada komisioner,
termasuk biaya – biaya yang dibebankan.
Ø Metode
Konsinyi
Bagi
Consignee setiap transaksi pendapatan yang berhubungan denganpenjualan
konsinyasi dimasukkan ke dalam rekening barang komisi atauconsignment in.
Komisioner
hanya membuat jurnal saat:
a.
menjual barang konsinyasi,
b.
mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan konsinyasi
c.
mencatat pendapatan komisi dan
d.
pengiriman uang ke pengamanat (consignor)
Sesaat
sebelum melaporkan ke pengamanat (consignor), komisionerterlebih dahulu menghitung
pendapatan komisi.
Kemungkinan-kemungkinan
yang berhubungan Laporan Konsinyasi:
a. Komisioner dapat hanya mengirim laporan
konsinyasi saja kepengamanat, sedangkan uangnya dikirim beberapa waktu
kemudian. Jadisaat mengirim laporan pada komisioner timbul utang pengamanat.
b. Komisioner bisa langsung mengirim
laporan konsinyasi beserta uangke pengamanat.
Transaksi
yang berhubungan dengan biaya-biaya penjualan konsinyasi,akan didebit,
misalnya:
-
Biaya-biaya
yang dikeluarkan komisioner tetapi akan diganti olehpengamanat.
-
Pendapatan
komisi yang belum diterima
-
Melaporkan
penjualan konsinyasi kepada pengamanat
-
Membayar
uang kepada pengamanat
Transaksi
yang berhubungan dengan pendapatan konsinyasi akan dikredityaitu mencatat hasil
penjualan barang komisi.
Jadi,
rekening barang komisi (consigment in) dicatat baik didebit
maupundikredit. Didebit saat barang komisi diterima dari pengamanat dan
dikreditsaat barang komisi terjual kepada pihak lain.
Contoh
soal Akuntansi Konsinyasi
Toko Buku Gramedia
mengirimkan buku VB atas dasar Konsinyasi kepada TB. Gunung Agung. Buku ini
harus dijual dengan harga Rp. 49.500,- per buku. Harga Pokok Rp. 25.000,- per
buku. Kepada Konsinyi diberi komisi 30% dari harga jual dan semua biaya angkut
berhubungan dengan barang Konsinyasi ditanggung oleh Konsinyor atau mendapat
penggantian.
Pada
tanggal 8 Desember 1990, dikirim 100 buku kepada TB. Gunung Agung atas dasar
Konsinyasi. Pihak Konsinyor memperkirakan bahwa biaya pengepakan untuk
buku-buku yang dikirim adalah Rp. 85.000,-. Biaya pengiriman yang dibayar oleh
pihak Konsinyor sebesar Rp. 200.000,-. Pihak Konsinyi membayar biaya pengangkutan
sebesar Rp. 30.000,-
Pengiriman
jumlah yang terhutang kepada pihak Konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember
1990. Kedua belah pihak menggunakan sistem pencatatan periodik untuk
persediaan.
Diminta :
Abaikan jurnal penutup:
Apabila selama bulan Desember 1990
seluruh barang komisi terjual secara tunai.
a) Susun perkiraan penjualan Konsinyasi
yang harus dikirimkan oleh pihak Konsinyi pada akhir Desember 1990.
b) Susun jurnal untuk bulan Desember dalam
buku pihak Konsinyi dengan asumsi :
b.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.
b.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.
c)
Susun jurnal untuk bulan Desember 1990 dalam buku
pihak Konsinyor dengan asumsi :
c.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri.
c.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri.
Jawab
b)
Perkiraan Penjualan Konsinyasi
Untuk TB. Gramedia
Penjualan
dilakukan oleh TB Gunung Agung
( Rp)
Tgl
Keterangan
8-31 Des Penjualan
100 buku VB @ 49.500 4.950.000
Dikurang : Ongkos angkut
30.000
Komisi
(30% dari penjualan) 1.485.000
(1.515.000)
Sisa
ymh dibayar 3.435.000
Pembayaran 3.435.000
Sisa 0
.
(b) Buku pihak konsinyi.
b1) Laba
Konsinyasi dihitung tersendiri
8/12 Memo :
Penerimaan
barang Konsinyasi dari TB. Gramedia
berupa 100 Buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan
memeperoleh penggantian.
8/12 Konsinyasi Masuk 30.000
Kas
30.000
8/12-
31/12 Kas 4.950.000
Konsinyasi Masuk 4.950.000
31/12 Konsinyasi Masuk 30% x 4.950.000 1.485.000
Komisi dari penjualan
Konsinyasi 1.485.000
Konsinyasi Masuk 3.435.000
Kas 3.435.000
b2) Laba Konsinyasi
tidak dihitung tersendiri
8/12 Memo :
Penerimaan
barang Konsinyasi dari TB. Gramedia
berupa 100 buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan
memperoleh penggantian.
8/12 TB. Gramedia 30.000
Kas 30.000
8/12-
31/12 Kas 4.950.000
Penjualan 4.950.000
31/12 Pembelian 3.465.000
TB. Gramedia (4.950.000
– 1.485.000) 3.465.000
TB. Gramedia 3.435.000
Kas 3.435.000
(C ) Buku Pihak Konsinyor
c1) Laba Konsinyasi
dihitung tersendiri.
8/12 Konsinyasi Keluar 2.500.000
Pengiriman
barang Konsinyasi 2.500.000
8/12 Konsinyasi Keluar 285.000
Kas 200.000
B. pengepakan 85.000
31/12 Kas 3.435.000
Konsinyasi Keluar 1.515.000
Konsinyasi Keluar 4.950.000
31/12 Konsinyasi Keluar 650.000
Pendapatan dari
Konsinyasi 650.000
Perhitungan : Total Penjualan Persediaan
100
bk 100 bk -
Pembebanan
oleh Konsinyor :
HP brg.
Konsinyasi @ 25.000 2.500.000 2.500.000
B. pengepakan 85.000 85.000 -
B. angkut 200.000 200.000
-
Pembebanan oleh
Konsinyi :
B. angkut 30.000 30.000 -
Komisi 1.485.000 1.485.000 -
Total 4.300.000 4.300.000
-
Sisa barang
Konsinyasi dalam perkiraan konsinyasi keluar -
Sisa
Konsinyasi Keluar sebelum penyesuaian atas laba 650.000
Laba atas penjualan Konsinyasi 650.000
Atau
Penjualan
Konsinyasi 4.950.000
HP dan biaya
atas penjualan 4.300.000
Laba atas penjualan konsinyasi 650.000
c2)
Laba Konsinyasi tidak hitung tersendiri.
8/12 Memo :
Pengiriman
100 buku VB ke TB ‘Gunung Agung” untuk penjualan Konsinyasi @ Rp. 49.500. Harga
Pokok @ Rp. 25.000, komisi 30% dari penjualan dan mengganti semua biaya
pengangkutan.
8/12 B. angkut 200.000
Kas 200.000
31/12 Kas 3.435.000
B. angkut 30.000
B. Komisi 1.485.000
Penjualan 4.950.000
B.
PENYELESAIAN BARANG YANG MASIH TERSISA
Pada
akhir periode tertentu, sering kali masih terdapat barangkonsinyasi yang
tersisa. Bila hal ini terjadi maka hal-hal yang perludiperhatikan:
a. hanya barang yang terjual saja yang
dilaporkan oleh komisioner kepihak pengamanat. Selama barang konsinyasi tetap
berada di pihakkomisioner, maka tidak ada pencatatan yang perlu dibuat, baik
olehpengamanat maupun komisioner. Bila barang konsinyasi ditarik,maka
pengamanat akan menambah nilai persediaannya sebesarharga pokok barang
konsinyasi yang ditarik tersebut dan di lainpihak komisioner akan membuat memo
atas barang yang ditariktersebut.
b. Ongkos angkut dibebankan secara
proporsional ke barangkonsinyasi
c. Pengamanat harus mencatat berapa harga
pokok yang melekat padabarang konsinyasi yang belum terjual
Apabila seluruh barang konsinyasi sudah
terjual maka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila
bersaldo kredit) atau rugi (apabila bersaldo debit). Apabila pada akhir periode
masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di
dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari
persediaan yang ada di gudang (didisclosure). Pada umumnya pencatatan yang
dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu:
a. Pengiriman barang konsinyasi
b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman)
barang konsinyasi
c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari
komisioner
d. Menerima pembayaran dari komisioner.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konsinyasi
merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lainyang bertindak
sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap beradadi tangan
pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualankonsinyasi
disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang(pemilik)
disebut consignor (konsinyor) atau pengamanat, sedang pihak yangmenerima
titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Konsinyor (Consignor)
adalah pihak yang memiliki barang. SedangkanKonsinyi (Consignee) adalah pihak
yang mengusahakan penjualan barang.
Metode
pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun
komisioner (consignee) ada dua , yaitu: Metode Terpisah dan Metode Tidak
Terpisah.
Metode Terpisah Transaksi yang umumnya
dicatat oleh komisioner
Pembayaran biaya angkut
Penjualan barang komisi
Pengiriman laporan penjualan ke
pengamanat
Pembayaran kas ke pengamanat
Metode
Tidak Terpisah
·
Tidak
diperlukan akun khusus utk mencatat penjualan konsinyasi.
·
Pendapatan
bagi komisioner adalah selisih harga jual dengan harga beli dari pengamanat
setelah dikurang komisi
DAFTAR PUSTAKA
“Akuntansi
Konsinyasi”, oleh Website, download Pkl.
17.12 Wita tgl 10-12-2013
“Konsinyasi”,
oleh Website, Zalkholifah. download Pkl.
16.15 Wita tgl 10-12-2013
“Konsinyasi
Penjualan Buku”, oleh Website, Jiantari SE. download
Pkl. 16.30 Wita Tgl 10-12-2013
“Contoh
Soal Konsinyasi”, oleh Website Hello World. download
Pkl. 17.00 Wita Tgl. 10-12-2013
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/09/konsinyasi-dilihat-dari-aspek-bisnis-akuntansi-dan-pajak/
“”Konsinyasi
Dilihat dari Aspek Bisnis, Akuntansi dan Pajak”, oleh Website Jurnal Akuntansi
Keuangan. download Pkl. 17.20 Wita
Tgl 10-12-2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar