Senin, 28 Juli 2014

BIAYA MUTU, BIAYA TENAGA KERJA DAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Oleh Sulfiana



1.      BIAYA MUTU
Biaya mutu adalah biaya yang dikeluakan Karena peningkatan mutu. Biaya mutu tidak hanya biaya untuk mencapai mutu, melainkan juga biaya yang terjadi karena kekurangan mutu.
ü  Jenis-jenis Biaya Mutu
Biaya mutu dapat dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi besar yaitu :
a.       Biaya pencegahan (Prevention Cost) adalah biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya kegagalan produk. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendesain produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem-sistem tersebut. Pencegahan kegagalan produk dimulai dengan mendesain mutu ke dalam produk dan proses produksi.
b.      Biaya penilaian (appraisal cost) adalah biaya yang terjadi untuk mendeteksi kegagalan produk.
c.       Biaya kegagalan (failure cost)  adalah biaya yang terjadi ketika suatu produk gagal yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
ü  Manajemen Mutu Total
Manajemen Mutu Total (Total Quality Management – TQM) adalah pendekatan tingkat perusahaan terhadap perbaikan mutu yang berusaha untuk memperbaiki mutu di demua proses dan aktivitas.
Oleh karena produk dan proses produksi suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lain, maka pendekatannya terhadap TQM juga berbeda jauh.
ü  Peningkatan Mutu secara Berkelanjutan
Cara terbaik untuk mengurangi mutu total adalah dengan megurangi kondisi kurangnya mutu.
Pendekatan yang paling baik untuk perbaikan mutu adalah dengan berkonsentrasi pada pencegahan yaitu mencari penyebab-penyebab pemborosan dan inefisiensi, kemudian mengembangkan rencana sistematis untuk menghilangkan penyebab-penyebab tersebut.
ü  Mengukur dan melaporkan biaya mutu
Agar berhasil dalam memantau biaya mutu serta mengevaluasi perbaikan, akuntan manajemen harus dapat mengukur biaya mutu.
Kebanyakan biaya dari berbagai jenis kegagalan produk dapat diukur dan dilaporkan setiap periode. Volume bahan baku sisa, barang cacat, pengerjaan kembali, perbaikan dan penggantian selama masa garansi, dan penanganan keluhan pelanggan dapat dipantau, dihitung biayanya dan dilaporkan ke manajemen per kuartal atau lebih sering lagi.
ü  Akuntansi untuk kerugian proses produksi (production losses) dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan
Kerugian produksi dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan mencakup biaya bahan baku sisa, biaya barang cacat, dan biaya pengerjaan kembali atas barang cacat.
·      Akuntansi untuk bahan baku sisa
Bahan baku (spoilage) sisa terdiri atas (1) serbuk atau sisa-sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses, (2) bahan baku cacat yang tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok, dan (3) bagian-bagian yang rusak akibat kecerobohan karyawan atau kegagalan mesin.
Jumlah yang diakumulasikan di penjualan bahan baku sisa dapat ditutup ke ikhtisar laba rugi dan ditampilkan di laporan laba rugi sebagai penjualan bahan baku sisa atau pendapatan lain-lain. Pada saat penjualan, dibuatlah ayat jurnal ;
Kas (atau piutang usaha)                       500
               Penjualan BB sisa                               500

Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke harga pokok penjualan, sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke pendapatan penjualan untuk periode tersebut. Ayat jurnal pada saat penjualan adalah :
Kas (atau piutang usaha)                       500
               Harga Pokok Penjualan                       500

Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan kepengendali overhead pabrik, sehingga mengurangi biaya overhead untuk periode tersebut. Ayat jurnal untuk mencatat penjualan BB sisa adalah :
Kas (atau piutang usaha)                       500
               Pengendali OP                                                500

Jika BB sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan individual, maka jumlah yang direalisasi dan penjualan BB sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya BB yang dibebankan ke pesanan tersebut. Ayat jurnal umum untuk mencatat penjualannya adalah sbb :
Kas (atau piutang usaha)                       500
               Barang dalam proses                           500

Ayat-ayat jurnal tadi mengasumsikan bahwa nilai BB sisa tidak signifikan. Jika ditemukan BB sisa dengan nilai yang signifikan, maka barang dalam proses dikredit dan persediaan BB sisa didebit.  

2.      BIAYA TENAGA KERJA
ü  Produktivitas dan biaya tenaga kerja
Produktivitas tenaga kerja (labor productivity) dapat didefenisikan sebagai suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolok ukurrnya. Produktivitas tenaga kerja merupakan jumlah barang dan jasa yang diperoduksi oleh seorang pekerja.
ü  Merencanakan Produktivitas
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dijawab oleh rencana produksi meliputi :
1.      Bagaimana perusahaan mendefenisikan produktivitas dan hidup kerja yang bermutu?
2.      Prioritas manakah yang sebaiknya dikaitkan dengan perbaikan produktivitas? Siapa yang bertanggung jawab?
3.      Bagaimana komitmen manajemen eksekutif akan dikomunikasikan?
4.      Seberapa besar keseragaman yang diinginkan dalam penerapan?
5.      Seberapa jauh keterlibatan karyawan yang dianggap pantas dalam perencanaan dan implementasi?
6.      Bagaimana kemajuan akan diukur?
ü  Pengaturan akuntansi untuk biaya Tenaga kerja dan Pengendalian
Prinsip dan tujuan dari akuntansi biaya tenaga kerja relatif sederhana. Namun, penerapan prinsip-prinsip ini bisa saja sulit jika jumlah pekerja banyak atau jika pekerja berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan lain. Dua kelompok catatan rinci disimpan, satu untuk akuntansi keuangan dan satu lagi untuk akuntansi biaya. Langkah-langkah dalam akuntansi untuk biaya tenaga kerja digambarkan sbb :
Akutansi Keuangan   
Akuntansi Biaya
-       Catatan total waktu kerja dan total jumlah yang diperoleh oleh setiap pekerja disimpan
-       Jumlah pendapatan harian atau mingguan yang diperoleh setiap pekerja dimasukkan dalam catatan gaji.


-       Setiap periode penggajian, total jumlah upah yang terutang ke pekerja menghasilkan  ayat jurnal berikut :
                                Debit      Kredit
Beba gaji                         xxx
        Utang PPh karyawan              xxx
        Utang Pajak VICA                 xxx
        Gaji yang masih harus dibyr  xxx
-       catatan waktu kerja untuk setiap pesanan, proses, atau departemen dari setiap pekerja serta biaya yang terkait disimpan.
-       Jumlah jam dan biaya TKL dimasukkan dalam kartu biaya pesanan  atau laporan biaya produksi; biaya TKTL dimasukkan dalam kertas kerja analisis beban departemental.
-       Jurnal mingguan atau bulanan untuk distribusi biaya TK adalah sbb :

                    Bk.pembantu    Debit  Kredit
Barang Dlm Proses             xxx
Pengendali OP                   xxx
           TKTL     xxx
           Beban Gaji                         xxx
Pengendalian biaya  TK dimulai dengan desain produk dan terus berlanjut sampa waktu penjualan dan pelayanan purna jual. Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya TK termasuk departemen personalia, departemen perencanaan produksi, departemen pencatatan waktu, departemen penggajian, dan departemen biaya.
ü  Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Dalam metode beberapa perusahaan pencatatan TKL dan upah TKTL dipisahkan. Upah TKL dicatat dengan mendebet rekening barang dalam proses dan kartu tenaga pokok pesanan produk tersebut.
Upah TKTL dicatat dengan mendebet BOP sesungguhnya. Misalnya : Biaya TK yang dikeluarkan oleh departemen Produksi sbb :
Upah langsung untuk pesanan 101 225 jam                                                         900.000
Upah langsung untuk pesanan 102 1.250 jam                                                5.   000.000
Upah Tidak langsung                                                                                      3.   000.000
      Jumlah Upah                                                                                             8.   900.000

Gaji karyawan adm & umum                                            4.000.000
Gaji karyawan pemasaran                                                 7.500.000
      Jumlah gaji                                                                                               11.  500.000
      Jumlah BTK                                                                                             20.400.000

Pencatatan BTK dilakukan melalui 3 tahap :
1.      Pencatatan BTK yang terutang oleh perusahaan
2.      Pencatatan distribusi BTK
3.      Pencatatan pembayaran gaji dan upah
Ayat jurnal :
Gaji dan upah                                            20.400.000
                  Utang gaji                                                       20.400.000

BDP – BTKL                                            5.900.000
BOP sesungguhnya                                   3.000.000
By. Adm & umum                                    4.000.000
By. Pemasaran                                          7.500.000
                  Gaji dan upah                                                  20.400.000

3.      BIAYA OVERHEAD PABRIK
Overhead pabrik pada umumnya didefenisikan sebagai bahan baku tidak langsung, TKTL, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain tertentu.
ü  Penggunaan Tarif Biaya Overhead yang telah ditentukan sebelumnya
Biaya overhead dibebankan ke semua pekerjaan yang dilakukan selama suatu periode tertentu.
Tariff overhead yang telah ditentukan sebelumnya memungkinkan alokasi yang konsisten dan wajar ke setiap unit output. Baik dalam akumulasi biaya berdasarkan pesanan maupun dalam akumulasi biaya berdasarkan proses, tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya merupakan satu-satunya metode memungkinkan guna menghitung biaya overhead produk dengan segera untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi biaya produk.
ü  Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan Tarif Biaya Overhead
Paling tidak ada lima faktor yang memengaruhi peilihan tariff overhead. Kelima fator tsb diikhtisarkan sbb :

1. Dasar yang digunakan
a.       Output fisik
b.      Biaya BB langsung
c.       Biaya TK langsung
d.      Jam TK langsung
e.       Jam mesin
f.       Transaksi atau aktivitas
2. Pemilihan tingkat aktivitas
a.       Kapasitas teoretis
b.      Kapasitas praktis
c.       Kapasitas actual yang diperkirakan
d.      Kapasitas normal
e.       Dampak kapasitas terhadap tariff overhead
f.       Kapasitas menganggur versus kelebihan kapasitas
3.    Memasukkan atau tidak memasukkan overhead tetap
a.       Perhitungan biaya penyerapan penuh
b.      Perhitungan biaya langsung
4.    Menggunakan tarif tunggal atau bebrap tarif
a.       tarif tingkat pabrik
b.      tarif departemental
c.       tarif subdepartemental dan aktivitas
5.    Menggunakan tarif yang berbeda untuk aktivitas jasa

ü  Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Dari contoh pada pencatatan Biaya Tenaga Kerja, Mis : BOP dibebankan kepada produk atas dasar tarif sebesar 150% dari BTKL. Dengan demikian BOP yang dibebankan kepada setiap pesanan dihitung sbb :
Pesanan 101          150% X 900.000                     = 1.350.000
Pesanan 102          150% X 5.000.000                  = 7.500.000    
BOP yang dibebankan                                          = 8.850.000

Jurnal :
BDP – BOP                                              8.850.000
                  BOP yang dibebankan                                    8.850.000

Misalnya :
BOP sesungguhnya yang terjadi (selain by. Bahan penolong 300.000) dan BTKL 3.000.000
Biaya depresiasi mesin                              1.500.000
Biaya depresiasi gedung                           2.000.000
By. Asuransi gedung dan mesin                  700.000
By. Pemeliharaan gedung                            500.000
By. Pemeliharaan mesin                            1.000.000
                                                                  5.700.000
Jurnal :
BOP sesungguhnya                                   5.700.000
                  Akum. Depresiasi Mesin                                 1.500.000
                  Akum. Depresiasi Gedung                              2.000.000
                  Persekot asuransi                                                700.000
                  Persediaan suku cadang                                  1.000.000
                  Persediaan bahan bangunan                               500.000

Untuk mengetahui apakah BOP yang dibebankan berdasarkan tarif menyimpang dari BOP yang sesungguhnya terjadi, saldo rekening BOP yang dibebankan ditutup ke rekening BOP sesungguhnya. Jurnal penutup tsb, sbb :
BOP yang dibebankan                              8.850.000
                  BOP yang sesungguhnya                                8.850.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar