Judul : Integrated Reporting for
Turkish Small and Medium-Sized
Enterprises
Penulis : Can Tansel KAYA, Nida TÜREGÜN
Publikasi : International Journal of Academic Research in Accounting,
Finance and Management
Sciences
V ol. 4, No.1,
January 2014, pp. 358–364
E-ISSN: 2225-8329, P-ISSN:
2308-0337
Reviewer : Sri Hidayati/10800111122
Review
Integrate Reporting (IR) merupakan suatu bentuk pelaporan terpadu
yang diharapkan dapat digunakan oleh semua jenis usaha, baik usaha besar maupun
Usaha Kelas Menengah (UKM). IR dapat menguntungkan semua pihak, baik pemilik,
maupun investor. IP dapat membantu menyusun strategi, merumuskan rencana jangka
panjang serta membantu terciptanya
pelaporan keuangan yang transparan.
Pangeran Wales membentuk IIRC (The International Integrated
Reporting Council). yaitu suatu badan yang mengawasi terciptanya oelaporan
terpadu secara global. persyaratan pentng untuk membantu menciptakan IR adalah
memiliki pemikiran yang terintegrasi, hal ini berhubungan dengan kemampuan
pelelolaan oleh manajemen.
Meskipun UKM tergoolong hanya usaha berskala kebil, namun perannya
dalam menyumbang perekonomian negara sangatlah besar. hampir sebagian besar
pendapatan negara Turki berasal dari UKM. Namun kenyataannya sebgian besar UKM
menolak membuat suatu pelaporan yang terintegrasi. Alasannya karena mereka
berpikir untuk membuat IR membutuhkan biaya yang cukup besar.
Sebenarnya, ada banyak keuntungan dari menggunankan IR, diantaranya
UkM merupakan usaha yang sangat dekat dengan pelanggannya, dengan menerapkan
IR, Akan membantu UKM untuk mneingkatkan goodwill, memperoleh investor, dan
meningkatkan kepercayaan pelanggan. UKM juga beeguna untuk meningkatkan
strategi
Critic
·
Penulis
jurnal mneyebutlan bahwa “Changing trends in the market with regard to
advancements in technology
can simply jeopardize
the sustainability of
business” yang saya pahami sebagai Perubahan
tren di pasar berkaitan dengan kemajuan teknologi hanya dapat
membahayakan kelangsungan usaha. Memang untuk beberapa kasus, yakni Usaha Kecil
Menengah Kebawah, yang kurang modal, perubahan tren teknologi memang dapat
menyebabkan terancamnya keberangsungan usaha. Namun Menurut saya pernyataan
penulis kurang tepat. Untuk sebagian besar bentuk usaha, perubahan tren
menggunakan teknologi justru sangat membantu bisnis untuk berkembang.
berdasarkan jurnal yang saya baca, yang berjudul “Dampak Perkembangan TI
terhadap SIA” (Budiasih) Teknologi dapat membantu proses pemasaran, sistem
operasi, serta membantu memproduksi laporan keuangan yang lebih efekttif.
·
Hal
lainnya disebutkan “Statistics show that
the Earth is
being stressed and
people are afraid
that the Earth’s
carrying capacity may
be unable to
sustain future generations
if nothing is
done to stop
the trend. (Statistik menunjukkan
bahwa bumi sedang stres dan orang takut bahwa tercatat Kapasitas Bumi mungkin
tidak dapat mempertahankan generasi mendatang jika tidak ada yang dilakukan
untuk menghentikan tren.)” menurut saya, tidak ada yang bisa dilakukan untuk
menghentikan tren. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan
generasi mendatang adalah dengan mengikuti tren. Jika kita terus menolak tren,
maka hal tersebut lah yang terjadi, bahwa orang-orang akan stres dan takut.
Namun jika kita mengikuti dan menyeimbangkan tren yang berkembang saat ini,
bisa jadi selain kita dapat mempertahankan generasi masa depan, kita juga bisa
jauh lebih baik dan lebih sukses dalam bisnis.
·
Hal
terakhir yang ingin saya kritisi adalah bagian yang menyebutkan “Most of the
SMEs do not always report their sustainability practices. This should not mean
that those SMEs do not have sustainability practices but they are doing it on
voluntary basis (Brilius, 2010). The reason behind this is some SMEs think
reporting is costly. It is reasoned that
adopting and helping environmental sustainability will increase the total cost
of an SME. Also this increase in the cost will force them to adopt additional
costs, which may be affect customers and consumers in the form of price
increase (Sebagian
besar UKM tidak selalu melaporkan praktek keberlanjutan mereka. Hal ini
seharusnya tidak berarti bahwa mereka UKM tidak memiliki praktek keberlanjutan
tetapi mereka melakukannya secara sukarela (Brilius 2010). Alasannyadi
balik ini adalah beberapa UKM berpikir pelaporan mahal. Hal ini beralasan
bahwa mengadopsi dan membantu lingkungan keberlanjutan akan meningkatkan biaya
total UKM. Juga ini peningkatan biaya akan memaksa mereka untuk mengadopsi
biaya tambahan, yang dapat mempengaruhi pelanggan dan konsumen dalam bentuk
kenaikan harga.)” Menurut
saya, awalnya memang akan seperti itu, karena dalam IR saya membaca bahwa
diperlukan teknologi untuk pengaplikasiannya. Namun jika IR telah diterapkan,
maka dampak yang dirasakan lama kelamaan akan terlihat. mulai dari meningkatnya
kredit yang akan didapatkan, luasnya jaringan pemasaran, serta akan membantu
manajmen untuk membandingkan hasil yang didapat tahun lalu dan tahun ini yang
akan berdampak pada pengurangan biaya.
assalamualaikum, maaf mbak sri, saya sangat tertarik dengan tulisan embak, boleh saya minta alamat email mabk? supaya bisa saling tukar pikiran. terimakasih
BalasHapus