Oleh Sulfiana
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pasar
diartikan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar terjadi interaksi
antara penjual dan pembeli yang intinya antara keduanya saling pengaruh
mempengaruhi sampai terjadi kesepakatan tentang jumlah barang dan tingkat
harga. Jumlah penjual dan jumlah pembeli juga akan mempengaruhi tingkat
kekuatan mereka di pasar. Diantara sesama penjual terjadi persaingan agar
barang yang mereka tawarkan lebih laku terjual dibandingkan dengan penjual
lainnya, untuk itu mereka berusaha dengan berbagai macam cara misalnya dengan
promosi, potongan harga dan trik-trik lainnya.
Aktivitas
usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok,
yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai
peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
Ilmu
ekonomi kesejahteraan mengungkapkan bagaimana perilaku konsumen untuk mencapai
efisiensi tidak menganggu atau mengurangi pihak lainnya untuk melakukan hal
yang sama dalam mengkonsumsi berbagai jenis barang sebagai kombinasi. Demikian
pula pihak produsen mencapai efisiensisangat bertolak belakang.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah struktur pasar di
Indonesia?
2.
Bagaimanakah pengaruh pasar
persaingan sempurna dalam perekonomian?
3. Bagaimanakah
pengaruh pasar persaingan tidak sempurna dalam perekonomian?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pasar Output
1. Pengertian
Pasar Output
Pasar output
adalah pasar tempat barang/ jasa diper-dagangkan. Pasar output atau yang biasa
disebut pasar saja merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran
sehingga bisa berinteraksi untuk membentuk harga keseimbangan.
2. Struktur pasar
Struktur
pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan
pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan
dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan
sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli,
oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
Faktor-faktor
tersebut adalah
·
Jumlah perusahaan yang berada di pasar
·
Skala produksi
·
Banyaknya pembeli
·
Biaya memasuki pasar
·
Informasi mengenai keadan pasar
·
Mudah tidaknya memasuki pasar
3. Jenis-jenis
Struktur Pasar
Jenis struktur pasar dibagi menjadi tiga jenis:
a.
Pasar
Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan sebuah jenis pasar dengan jumlah
penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen.
Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran
dan permintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat
mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker).
Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat
dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah
suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena
itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan
produk.
Ciri-ciri
pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Terdapat banyak sekali
penjual (perusahaan) dan pembeli
Karena terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, masing-masing tidak dapat menentukan harga (price taker). Harga terbentuk dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (mekanisme pasar).
Karena terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, masing-masing tidak dapat menentukan harga (price taker). Harga terbentuk dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (mekanisme pasar).
2. Produk-produk homogen
(persis sama)
Barang
yang dihasilkan oleh para produsen homogen, persis sama baik dalam bentuk,
warna, kualitas, dan lain-lain sehingga produk yang satu merupakan substitusi
yang sempurna bagi produk dari produsen yang lain.
3. Bebas keluar masuk
pasar
Dalam
pasar persaingan sempurna baik penjual maupun pembeli bebas untuk keluar masuk
pasar, tidak ada aturan tertentu yang membatasi hal tersebut. Karena dengan
adanya batasan dan hambatan akan mengurangi persaingan.
4.
Penjual dan pembeli mengetahui kondisi
pasar secara sempurna Masing-masing penjual maupun pembeli dapat memperoleh
informasi dengan cepat dan tepat tentang perubahan harga dan
produk sehingga masing-masing tidak dapat menjadi penentu
harga.
5. Faktor-faktor produksi
bergerak bebas.
Faktor-faktor
produksi bergerak bebas tidak dikuasai oleh salah satu atau beberapa produsen
saja sehingga tidak ada pihak yang dapat menentukan harga secara sepihak.
6. Tidak ada campur tangan
pemerintah
Adanya
campur tangan pemerintah akan menimbulkan batasan- batasan dan hambatan untuk
terbentuknya persaingan sempurna.
Konsekuensi
dari ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Masing-masing penjual
hanya berperan sebagai price taker
(penerima harga).
2. Kurva permintaan yang
dihadapi oleh setiap penjual secara individual berbeda dengan kurva permintaan
pasar. Permintaan pasar berslop negatif (menurun), sedangkan kurva permintaan
yang dihadapi horizontal.
3. Produsen tidak terlalu
bersaing satu sama lain karena adanya homogenitas produk dan banyaknya
produsen.
4. Barang yang ditawarkan
penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
5. Kebaikan pasar
persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
a. Pada pasar persaingan
sempurna tidak tampak kegiatan saling menyaingi antarpenjual.
b. Penjual tidak mungkin
mengadakan persaingan harga dengan maksud merebut pasar karena harga pasar
adalah suatu yang harus diterima masing-masing produsen.
c. Barang yang ditawarkan
penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
d. Tidak mungkin mengubah
bentuk barang untuk merebut pasar karena adanya homogenitas barang.
e. Informasi tentang pasar
telah diketahui oleh saingan usaha dan usaha untuk menyaingi perusahaan lainnya
juga tidak menghasilkan apa-apa karena jumlah saingan sangat tidak terbatas.
f.
Konsumen tidak perlu beradu tegang
tentang tawar-menawar harga barang karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh
siapa pun.
Kelemahan
pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Pasar persaingan
sempurna sulit dijumpai, sebab:
2. homogenitas barang
sulit dilaksanakan sebab konsumen lebih sering datang ke pasar yang heterogen
(banyak pilihan alternatif);
3. harga tidak dapat
ditawar-tawar lagi.
4. Adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan informasi menyebabkan kemajuan dalam kualitas dan
kuantitas serta jenis yang memaksa adanya persaingan produk antarprodusen.
5. Keuntungan maksimum
yang diperoleh pedagang sudah dapat diprediksi sejak awal karena harga tidak
dapat dipengaruhi oleh pedagang.
6. Pasar gelap (black
market) dapat muncul sewaktu-waktu.
Penentuan
harga dan jumlah barang pada pasar persaingan sempurna
Dalam model persaingan sempurna dapat dibedakan antara perusahaan secara individu dan perusahaan sebagai suatu industri yaitu kumpulan perusahaan yang sejenis. Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan berbentuk garis lurus horizontal karena berapa pun permintaan harga tetap sesuai dengan kesepakatan. Namun, kurva permintaan bagi industri (pasar) tetap berbentuk normal yaitu menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Dalam model persaingan sempurna dapat dibedakan antara perusahaan secara individu dan perusahaan sebagai suatu industri yaitu kumpulan perusahaan yang sejenis. Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan berbentuk garis lurus horizontal karena berapa pun permintaan harga tetap sesuai dengan kesepakatan. Namun, kurva permintaan bagi industri (pasar) tetap berbentuk normal yaitu menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
b.
Pasar persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna, yang terdiri atas:
1) Pasar
monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual)
adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai
pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut
sebagai “monopolis”. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang
monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah
barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin
mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual
juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga
terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau
membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi—
mencarinya di pasar gelap (black market).
2) Pasar
oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan
juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
3) Pasar
persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap
produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya
dengan produk lainnya. Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun
fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk
yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan
aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar
monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang
dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak
akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau
produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk
sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masing-masing memiliki
ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya
adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang
stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia
masing-masing.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor
yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan
citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli
produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap
penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar
monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.
4) Pasar
monopsoni bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi
permintaan atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam
menentukan harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli
hanya satu perusahaan. Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api
Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
5) Pasar
ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh beberapa
perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen. Contoh
Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli
infrastruktur telekomunikasi seluler.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Struktur
pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan
pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam
industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan
dalam kegiatan industri.
Pada
analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli,
monopolistik dan monopsoni).
Dalam pasar persaingan sempurna,
keputusan mengenai jumlah output perusahaan secara individual tidak bisa
mempengaruhi tingkat harga, dan untuk keputusan mengenai penentuan harga, kurva
permintaan menggambarkan secara horizontal, oleh karena itu harga dianggap
konstan, berapapun output yang dihasilkan.
B.
Saran
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi struktur pasar yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya
makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Puji Suharjoko, 2010. http://www.babejoko.web.id/2010/11/26/pasar-output.php.
diunduh, 20/12/2012.
Wijaya Setiawan Tirta,2012. http://bacindul.blogspot.com/2012/09/makalah-pasar-oligopoli-ekonomi-mikro.html. diunduh,
18/12/2012.
Rofisholkhan, 2012. http://muhammadrofiisholkhan.blogspot.com/2012/04/pasar-output-dan-input.html,
diunduh, 20/12/2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar