Senin, 28 Juli 2014

AKUNTANSI KOMPARATIF


Bab ini membahas mengenai sistem akuntansi di enam negara yang mendominasi perkembangan akuntansi internasional saat ini. Keenam Negara ini termasuk dalam pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional) yang memiliki peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB. Keenam negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain:
1.      Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.      Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela.
3.      Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi
jika dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil. Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan. Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain. Enam Sistem Akuntansi Nasional
1)      Prancis
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. Plan Comptable General berisi:
·         Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan.
·         Definisi aktiva, kewajiban, ekuita pemegang saham, pendapatan dan beban.
·         Aturan pengakuan dan penilaian.
·         Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
·         Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General yang wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:
·         Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
·         Comita de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
·         Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
·         Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
·         Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:
·         Neraca
·         Laporan Laba Rugi
·         Catatan atas Laporan Keuangan
·         Laporan Direktur dan Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang meliputi hal – hal berikut:
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·         Perlakuan akuntansi untuk pos – pos dalam mata uang asing
·         Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·         Detail provisi
·         Detail revaluasi yang dilakukan
·         Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·         Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
·         Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
·         Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·         Rata – rata jumlah karyawan sesuai golongan
·         Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di Prancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak.
·         Penilaian aktiva berdasarkan biaya historis.
·         Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis lurus atau saldo berganda.
·         Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
·         Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu.
Dengan beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.

2)      Jerman
Di Jerman lingkungan akuntansi mengalami perubahan terus – menerus. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide – ide Inggris – Amerika. Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh negara – negara anggotanya ke dalam hukum nasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman.
Secara garis besar akuntansi di Jerman mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun demikian penting diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun 2003 GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi secara global.
Pelaporan Keuangan
Dalam UU Akuntansi tahun 1985 menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda – beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
·         Neraca
·         Laporan Laba Rugi
·         Catatan atas Laporan Keuangan
·         Laporan Manajemen
·         Laporan Auditor
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
·         Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
·         Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.
·         Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.
·         Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.
·         Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
·         Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
·         Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

3)      Jepang
Di Jepang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Di Jepang perusahaan – perusahaan saling memiliki ekuitas saham satu sama lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan – perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum ini disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”. Berdasarkan Hukum Komersial, laporan keuangan dan skedul pendukung bagi perusahaan berukuran kecil dan menengah harus diaudit hanya oleh auditor wajib. Auditor wajib tidak perlu memiliki kualifikasi professional dan dipekerjakan oleh perusahaan secara purna waktu.Audit wajib memiliki focus utama pada tindakan – tindakan manajemen yang diambil oleh para direktur dan melakukan tugasnya sesuai dengan aturan hukum.
Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang dan lembaga pengawas yang terkait dengannya yang dikenal dengan Lembaga Standar Akuntansi Keuangan.Sebagai organisasi sektor swasta yang independen ASJB diharapkan agar menjadi lebih kut dan lebih transparan dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik dan bertujuan khusus. ASJB juga bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan IFRS.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal – hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan Laba Rugi
·         Laporan Usaha
·         Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
·         Skedul Pendukung
Pengukuran Akuntansi
Hukum Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.
·         Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
·         Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
·         Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.
·         Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya. Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan.
·         Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.

4)      Belanda
Belanda memiliki akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik dan professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha, sehingga banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan pada topik – topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Belanda merupak salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970. UU tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang terjadi. Di antara provisi utama UU tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
·         Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos didalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.
·         Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh kalangan usaha).
·         Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
·         Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya.
·         Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dewan Pelaporan tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat/tidak dapat diterima secara umum. Dewan tersebut memiliki anggota yang berasal dari 3 kelompok yang berbeda. Dewan tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melalui hibah dari kalangan usaha dan NivRA. NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:
·         Neraca
·         Laporan Laba rugi
·         Catatan – catatan
·         Laporan Direksi
·         Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kin untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba.

5)      Inggris
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
·         Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
·         Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.
·         Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
·         Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten dari tahun ke tahun diwajibkan.
·         Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
·         Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
·         Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
·         Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
·         Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
·         Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
·         Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.

6)      Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan) atau FASB, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Pada tahun 2000 AICPA, badan sektor swasta lainnya menetapkan standar auditing.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai penerbitan laporan keuangan. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian dimana setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic. Terdapat pula prinsip-prinsip yang diterima secara umum / GAAP yang terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan.
SAFS merupakan komponen utama dalam GAAP. Regulasi akuntansi dan auditing di AS merupakan yang paling padat dibandingkan dengan gabungan regulasi negara lain di dunia. Karenanya FASB dan SEC mempertimbangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan di Amerika Serikat meliputi Laporan Manajemen, Laporan Auditor Independen, Laporan Keuangan Utama, Diskusi Manajemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi Keuangan, dan Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan data Keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal terpilih.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika terjadi perubahan, maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan.

Perbedaan Praktek Akuntansi Dengan Standar Yang Ditentukan Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi Internasional
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda. Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang berbeda-beda.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi, pengungkapan, dan audit.
Terkadang orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi. Informasi yang dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari satu system.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:
·         Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya).
·         Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
·         Standar audit.
Keuntungan harmonisasi internasional:
·         Bahasa, Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
·         Harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian harmonisasi internasional:
Perpajakan dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
• Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
• Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
• Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi.
Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya
perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite
Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973
mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan
beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC
Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap
baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah
dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan
bentukan IASC Foundation adalah:
• IASB (International Accounting Standard Board)
• IFRIC (International Financial Reporting Committee)
• SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan
oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti
standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh
IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard).
IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang
memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para
penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan
standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar
tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai
pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam
wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah
yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang
mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut
dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan
bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.
Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara
standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan
perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama
perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang
bersangkutan.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti
nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku
menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di
negara tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap
sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan
standar yang berlaku secara internasional.
AKUNTANSI KOMPARATIF II
Bab ini membahas pelaporan keuangan dan aktivitas audit di negara – negara
perekonomian berkembang. Negara – negara tersebut adalah Republik Ceko, Republik
Rakyat Cina (Cina), Republik Cina (Taiwan) dan Meksiko. Republik Ceko dan Cina
mengalami perubahan dari perekonomian terencana secara terpusat menjadi perekonomian
yang lebih berorientasi terhadap pasar. Namun demikian Republik Ceko sedang bergerak
maju menuju ekonomi pasar secara utuh sedangkan Cina sedang mengambil jalan tengah
menuju jalan tengah yaitu ekonomi pasar sosialis yaitu perekonomian terpusat dengan
adaptasi pasar. Taiwan dan Meksiko merupakan negara kapitalis namun secara tradisional
memiliki campur tangan pemerintah pusat yang kuat dan kepemilikan pemerintah terhadap
industry – industry penting. Sistem akuntansi keuangan masing – masing negara lebih
berkembang dalam hal penetapan standar, ketentuan, dan praktik bila dibandingkan dengan
Republik Ceko dan Cina.
Alasan Untuk Memilih Keempat Negara Ini
Alasan negara – negara ini dipilih:
1. Cina
Cina merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia, sehingga perusahaan –
perusahaan yang datang dari seluruh dunia berkeinginan untuk melakukan bisnis dengan cina
dan perkembangan akuntansibmerupakan bagian yang penting dari perubahan structural yang
terjadi diperekonomian Cina.
2. Republik Ceko
Negara ini merupakan negara bekas anggota blok soviet. Republik ceko dipilih karena
perkembangan akuntansinya merupakan perwaklan dari apa yang ada di negara bekas blok
soviet lainnya.
3. Taiwan
Taiwan sering disebut “macan asia” satu dari beberapa negara Asia yang mengalami
pertumbuhan produk domestic bruto yang cepat beberapa tahun terakhir.
4. Meksiko
Meksiko dipilih karena perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara tahun 1994
telah menciptakan sejumlah minat baru dalam akuntansi Meksiko di Kanada, Amerika
Serikat dan negara – negara lain.
Sistem Akuntansi Keuangan Di Empat Negara
1) Republik Ceko
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20
yang menggambarkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi mencerminkan
praktik dan prinsip akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang berbahasa Jerman
hingga akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian terencara oleh pusat sedang
dibangun praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
Setelah tahun 1989, Cekoslowakia bergerak dengan cepat menuju perekonomian
berorientasi pasar. Pemerintah melakukan perbaikan besar terhadap struktur hukum dan
administrasi untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum dan
praktik komersial disesuaikan agar sesuai dengan standar barat. Akuntansi beralih kembali
kearah dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam
Direktif Uni Eropa.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum Komersial yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi
oleh hukum komersial lama yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial
jerman. Hukum tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha. (Hukum
Ceko didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal). Legislasi ini mencakup
ketentuan terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit, dan rapat pemegang
saham.
Undang – undang akuntansi yang menetapkan ketentuan atas akuntansi dibuat
berdasarkan Direktif keempat dan ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus
menegaskan penggunaan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan
penyusunan laporan keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko
semakin dekat dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi oleh hukum
komersial, undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan harus bersifat komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan Laba dan
Rugi dan Catatan. Laporan keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan mencakup
penjelasan atas kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk menganalisis
laporan keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk menggunakan IAS /
IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
• Metode akuisisi (pembelian) digunakan untk mencatat penggabungan usaha.
• Goodwill yang timbul di suatu penggabungan usaha dihapusbukukan pada tahun
pertama konsolidasi atau dikapitalisasi dan diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun.
• Kurs nilai tukar pada akhir tahun digunakan ketika melakukan translasi atas laporan
laba rugi dan neraca anak perusahaan di luar negeri.
• Aktiva berwujud dan tidak berwujud dinilai sebesar biaya perolehannya dan
dihapusbukukan selama perkiraan masa manfaat ekonominya.
• Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan metode FIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan.
• Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek –
proyek yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa
yang akan datang.
• Aktiva sewa guna usaha umumnya tidak dikapitalisasikan.
• Pajak penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan
andal
• Cadangan wajib juga diharuskan\Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya
mencapai 20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk
perusahaan dengan kewajiban terbatas.
2) Cina
Akuntansi di Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan
bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian
dikalangan bangsawan.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik Rakyat
Cina yang menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Komite Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar
akuntansi. Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian
kepada sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal dari
kalangan akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan dengan
perkembangan akuntansi di Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi terhadap
masalah – masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang, pendapatan, transaksi
nonmoneter, kontijensi dan sewa guna usaha.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan terdiri dari :
• Neraca
• Laporan laba Rugi
• Laporan Arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
• Penjelasan kondisi keuangan
Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva,
perubahan direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus
dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata uang
Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang CPA Cina.
Pengukuran Akuntansi
• Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.
• Goodwill harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
• Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan.
• Akun – akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50%
dan atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan.
• Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi aktiva tidak
diperkenankan.
• Aktiva berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya sengan
metode garis lurus.
• Metode depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan.
• Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan.
• Aktiva tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan
diamortisasi selama masa manfaat.
• Aktiva tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak
lebih dari 10 tahun.
• Perusahaan yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property
industrial menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
• Penelitian dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek –
proyek yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa
yang akan datang.
3) Taiwan
Taiwan memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan tuntunan
pemerintah atas investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan – lahan. Meskipun
perusahaan Taiwan kebanyakan perusahaan kecil, namun Taiwan merupakan perekonomian
terbesar ke -17 di dunia. Pengaruh Amerika Serikat kepada Taiwan dalam hal akuntansi juga
kuat. Pelaporan keuangan auditing dan aspek – aspek lain akuntansi di Taiwan mirip dengan
yang ditemui di Amerika Serikat. Namun kini telah mulai melangkah untuk menyatu dengan
IAS / IFRS.
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi komersial yang diamandemen pada tahun 1987, mengatur catatan
akuntansi dan laporan keuangan di Taiwan. Hukum ini berlaku bagi perusahaan – perusahaan
yang didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan aturan bisnis kecuali untuk persekutuan
kecil atau perusahaan perseorangan. Hukum tersebut menetapkan bahwa catatan akuntansi
harus disimpan dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan dan
pengungkapan lainnya. Standar akuntansi ditetapkan oleh komite standar akuntansi keuangan
dari lembaga pengembangan dan penelitian akuntansi untuk meningkatkan level studi
akuntansi, memajukan perkembangan standar akuntansi dan auditing serta membantu
perusahaan industry dan komersial untuk memperbaiki sistem akuntansinya. FASC yang
didirikan pada tahun 1984 mengikuti proses pemeriksaan yang sama dengan FASC AS.
Sebelum mengeluarkan standar FASB menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak –
pihak terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan, dan menyusun
revisi draft semetara.
Pelaporan Keuangan
Hukum akuntansi komersil mewajibkan laporan keuangan berikut ini:
• Neraca
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Perubahan Ekuitas Pemilik
• Laporan Arus Kas
• Catatan
Catatan harus mengungkapkan informasi berikut ini :
• Ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan.
• Alasan – alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhya terhadap laporan
keuangan.
• Hak kreditor terhadap aktiva tertentu.
• Komitmen dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material.
• Pembatasan dan pembagian laba.
• Peristiwa penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik.
• Peristiwa setelah tanggal neraca yang penting.
• Pos – pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesan
kesalahpahaman atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam
menyajikan laporan keuangan secara wajar.
Selain hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan periode fiscal haruslah tahun
kalender. Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA diwajibkan untuk perusahaan milik
publik / bukan public yang lebih besar. Perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah diaudit
oleh pemerintah dan perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek harus memberikan
laporan keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang direview oleh CPA dan
laporan penjualan tahunan.
Pengukuran Akuntansi
• Laporan keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan
entitas lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50 persen.
• Metode pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
• Metode penyatuan kepemilikan tidak digunakan.
• Aktiva dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat disesuaikan karena nilai
pasar yang lebih tinggi.
• Goodwill umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama paling lama 20 tahun.
• Metode ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar
20% atau lebih.
• Translasi mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi Internasional 21 dan
SFAS AS No. 52.
• Neraca perusahaan asing yang independen dari induk perusahaannya ditranslasikan
berdasarkan kurs akhir tahun dan laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs
rata – rata.
• Aktiva tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak berwujud dapat direvaluasi.
• Persediaan dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan.
4) Meksiko
Meksiko merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan negara dengan
penduduk terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas.
Perusahaan yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan
sarana umum. Melalui Perjanjian Perdagangan Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko
sebagai negara dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.
Pengaruh AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Banyak
pemimpin – pemimpin profesi Meksiko terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang
digunakan secara luas dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap masalah –
masalah akuntansi. NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada kerja sama yang
lebih dekat dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.
Pengaturan dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan – ketentuan
mengenai pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal.
Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing. Standar
akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi sedangkan auditing merupakan
tanggung jawab
Komisi Prosedur dan Standar Auditing
Meskipun hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
meksiko menggunakan pendekatan Inggris – Amerika atau Anglo Saxon. Proses penetapan
standar dikembangkan dengan baik. Prinsip akuntansi meksiko tidak membedakan
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Namun tingkat
keharusan untuk menyusun laporan keuangan dan diaudit berbeda – beda menurut jenis dan
ukuran perusahaan.
Pelaporan Keuangan
Tahun fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan.
Catatan merupakan bagian integral laporan keuangan dan mencakup berikut ini :
• Kebijakan akuntansi perusahaan
• Kontijensi dalam jumlah material
• Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna
usaha
• Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
• Pembatasan terhadap dividen
• Jaminan
• Program pension karyawan
• Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
• Pajak penghasilan
Pengukuran Akuntansi
• Laporan keuangan konsolidasi diharuskan
• Laporan arus kas diharuskan
• Penggabungan usaha menggunakan metode pembelian dan penyatuan
• Goodwill dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20 tahun
• Perusahaan afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen dihitung menggunakan
metode ekuitas
• Penilaian aktiva berdasarkan daya beli konstan
• Depresiasi dihitung berdasarkan ekonomi
• Penilaian persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat diterima
• Sewa guna usaha pembiayaan dikapitalisasi
• Pajak tangguhannya diakui
Persamaan dan Perbedaan Sistem Akuntansi Di Negara-Negara Maju
 Dalam Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan
perusahaan sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara
seperti Amerika Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan
dengan aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah
dengan laporan keuangan untuk pemegang saham.
 Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system
akuntansi yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih
menerapkan sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.
 Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang
sedang berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset
akuntansi yang bermutu.
 Aturan-aturan akuntansi
Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya tidak
sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan
aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-
aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh
faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
1. Sistem hukum
2. Pemilik dana
3. Pengaruh system perpajakan
4. Kemantapan profesi akuntan.
5. Inflasi
6. Teori akuntansi
7. Accidents of history
 Sistem hukum
Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi,
banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti
Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam
codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral dan
keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris,
Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law.
Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak
membuat suatu formulasi umum.
 Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari
para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan
yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya
di negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun
para shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan
atas adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias
(fair information).
 Sistem perpajakan
Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah dengan
melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan pengukuran akuntansi (accounting
measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan
komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga
termasuk Indonesia, terdapat aturan-aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
 Profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang
dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan
profesi akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota
suatu badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik
atau mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan
kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat
seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar
dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar