Bab
ini membahas mengenai sistem akuntansi di enam negara yang
mendominasi perkembangan akuntansi internasional saat ini. Keenam
Negara ini termasuk dalam pendiri Komite
Standar Akuntansi Internasional (sekarang Badan Standar Akuntansi Internasional)
yang memiliki peranan penting dalam mengarahkan agenda IASB. Keenam negara
tersebut adalah Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika Serikat.
Standar akuntansi adalah
regulasi atau aturan yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Sedangkan
proses penyusunan atau formulasi standar akuntansi disebut dengan penetapan
standar. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan,
antara lain:
1.
Dikebanyakan
negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung
lemah dan tidak efektif.
2.
Perusahaan
boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka
rela.
3.
Beberapa
negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi
jika
dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara
lebih baik hasil. Penetapan standar akuntansi ini umumnya melibatkan
gabungan kelompok sektor swasta dan publik yang terdiri dari
profesi akuntansi dan kelompok lain yang dipengaruhi oleh proses
pelaporan keuangan seperti pengguna dan penyusun laporan keuangan dan para karyawan.
Peranan dan pengaruh kelompok – kelompok ini dalam penetapan standar akuntansi berbeda
dari satu negara ke negara lain. Enam Sistem Akuntansi Nasional
1)
Prancis
Prancis
merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional)
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Plan Comptable General berisi:
·
Tujuan
dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan.
·
Definisi
aktiva, kewajiban, ekuita pemegang saham, pendapatan dan beban.
·
Aturan
pengakuan dan penilaian.
·
Daftar
akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.
·
Contoh
laporan keuangan dan aturan penyajiannya.
Dasar
utama aturan akuntansi di Prancis adalah
Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat
Plan Comptable General yang wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Ciri
khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok
usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri
harus memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan
Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan
prinsip akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun
laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah
ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan
multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan
prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Di
Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:
·
Counseil
National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
·
Comita
de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
·
Autorite
des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
·
Orde
des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
·
Compagnie
Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
Prancis harus melaporkan berikut ini:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Direktur dan Laporan Auditor
Laporan
keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang
sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah
ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang
meliputi hal – hal berikut:
Penjelasan
mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
·
Perlakuan akuntansi untuk
pos – pos dalam mata uang asing
·
Laporan
perubahan aktiva tetap dan depresiasi
·
Detail
provisi
·
Detail
revaluasi yang dilakukan
·
Analisis
piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
·
Daftar
anak perusahaan dan kepemilikan saham
·
Jumlah
komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
·
Detail
pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
·
Rata
– rata jumlah karyawan sesuai golongan
·
Analisis
pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi di
Prancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi
peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena
pajak.
·
Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
·
Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis lurus
atau saldo berganda.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan
menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan
dalam keadaan tertentu.
Dengan
beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan
penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
2)
Jerman
Di
Jerman lingkungan akuntansi mengalami perubahan terus – menerus.
Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem
pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide – ide Inggris – Amerika. Pada
awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi yang harus
diadopsi oleh negara – negara anggotanya ke dalam hukum nasional.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sebelum
tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan
sebagimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Komite Standar Akuntansi Jerman
(GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee)
atau DRSC didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementerian
sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman.
Secara
garis besar akuntansi di Jerman mirip dengan sistem yang ada di
Inggris dan Amerika Serikat. Namun demikian penting diperhatikan bahwa standar
GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan
konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai
dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun 2003 GASB menerapkan
strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk
mencapai konvergensi standar akuntansi secara global.
Pelaporan
Keuangan
Dalam
UU Akuntansi tahun 1985 menentukan ketentuan akuntansi, auditing
dan pelaporan keuangan yang berbeda – beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga
kelompok ukuran keci, menengah dan besar. UU akuntansi tahun 1985
menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Catatan
atas Laporan Keuangan
·
Laporan
Manajemen
·
Laporan
Auditor
Ciri
utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor
kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
·
Metode
pembelian adalah metode konsolidasi yang utama
·
Aktiva
dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah
yang tersisa merupakan goodwill.
·
Goodwill
dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara
sistematis selama umur manfaat ekonominya.
·
Usaha
patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas.
·
Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.
·
Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang
digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
3)
Jepang
Di
Jepang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan mencerminkan gabungan
berbagai pengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami akuntansi di
Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Di
Jepang perusahaan – perusahaan saling memiliki ekuitas saham satu sama lain. Investasi
yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa
yang disebut sebagai keiretsu. Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan
seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi
stagnasi ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an untuk membuat kesehatan ekonomi
perusahaan – perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang
lebih dekat dengan standar internasional.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Pemerintah
nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan
terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan
pada tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum
ini disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”. Berdasarkan Hukum Komersial,
laporan keuangan dan skedul pendukung bagi perusahaan berukuran kecil dan
menengah harus diaudit hanya oleh auditor wajib. Auditor wajib tidak perlu
memiliki kualifikasi professional dan dipekerjakan oleh perusahaan secara purna
waktu.Audit wajib memiliki focus utama pada tindakan – tindakan manajemen yang diambil
oleh para direktur dan melakukan tugasnya sesuai dengan aturan hukum.
Penetapan
standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan
pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang dan lembaga pengawas yang
terkait dengannya yang dikenal dengan Lembaga
Standar Akuntansi Keuangan.Sebagai organisasi sektor swasta yang independen
ASJB diharapkan agar menjadi lebih kut dan lebih transparan dan tidak terpengaruh
oleh tekanan politik dan bertujuan khusus. ASJB juga bekerja sama dengan IASB
dalam mengembangkan IFRS.
Pelaporan
Keuangan
Perusahaan
yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib
yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal – hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba Rugi
·
Laporan
Usaha
·
Proposal
atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan
·
Skedul
Pendukung
Pengukuran Akuntansi
Hukum
Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan
konsolidasi.
·
Akun
perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya
prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
·
Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung
mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
·
Goodwill
diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi
selama maksimum 20 tahun.
·
Metode
ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak
perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar,
namun biaya yang paling banyak digunakan.
·
Biaya
penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya.
4)
Belanda
Belanda
memiliki akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif,
tetapi standar praktik dan professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan
negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Di
Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha,
sehingga banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan pada topik – topik akuntansi dan
khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Belanda merupak salah satu
pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan
pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam
menentukan praktik yang dapat diterima.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Regulasi
di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970. UU tersebut merupakan bagian dari
program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan
sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang
terjadi. Di antara provisi utama UU tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut
:
·
Laporan
keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan
hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos didalamnya harus dikelompokkan
dan dijelaskan secara memadai.
·
Laporan
keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi yang
dapat diterima oleh kalangan usaha).
·
Dasar
penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
·
Laporan
keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya.
·
Informasi
keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan
keuangan dan catatan kaki yang menyertainya.
Dewan
Pelaporan tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap
prinsip akuntansi yang dapat/tidak dapat diterima secara umum. Dewan
tersebut memiliki anggota yang berasal dari 3 kelompok yang berbeda. Dewan
tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melalui hibah dari kalangan
usaha dan NivRA. NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di
Belanda.
Pelaporan
Keuangan
Laporan
keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris,
Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:
·
Neraca
·
Laporan
Laba rugi
·
Catatan
– catatan
·
Laporan
Direksi
·
Informasi
lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Pengukuran akuntansi Belanda
memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai kin untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan
laba.
5)
Inggris
Inggris
merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi. Konsep
penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Standar akuntansi keuangan
di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan
yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU
perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:
·
Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
·
Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap ketegori aktiva dan kewajiban
dinilai secara terpisah.
·
Prinsip
konservatisama diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh
kewajiban dan kerugian yang diketahui.
·
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisiten dari tahun ke tahun diwajibkan.
·
Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.
Enam
badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultatif
Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
·
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW
·
Institut
Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI
·
Institut
Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS
·
Asosiasi
Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA
·
Institut
Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA
·
Institut
Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA
Penetapan
standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam
badan akuntansi di atas.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan
umumnya mencakup Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan
Arus Kas, Laporan Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi,
Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor.
6)
Amerika
Serikat
Akuntansi di
Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan)
atau FASB, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk
menetapkan standarnya sendiri. Pada tahun 2000 AICPA, badan sektor swasta
lainnya menetapkan standar auditing.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Sistem
AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai penerbitan laporan keuangan. Perusahaan
di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian dimana setiap negara bagian memiliki
hukum perusahaannya sendiri. Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas
pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic.
Terdapat pula prinsip-prinsip yang diterima secara umum / GAAP yang terdiri
dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan.
SAFS
merupakan komponen utama dalam GAAP. Regulasi akuntansi dan auditing
di AS merupakan yang paling padat dibandingkan dengan gabungan regulasi negara
lain di dunia. Karenanya FASB dan SEC mempertimbangkan untuk mengubah GAAP AS
dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip.
Pelaporan
Keuangan
Laporan
keuangan perusahaan di Amerika Serikat meliputi Laporan Manajemen, Laporan
Auditor Independen, Laporan Keuangan Utama, Diskusi Manajemen dan Analisis atas
Hasil Operasi dan Kondisi Keuangan, dan Pengungkapan atas
kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan data Keuangan tertentu
selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal terpilih.
Pengukuran Akuntansi
Aturan
pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha
akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas
dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep
penandingan. Jika terjadi perubahan, maka perubahan dan pengaruhnya harus
diungkapkan.
Perbedaan
Praktek Akuntansi Dengan Standar Yang Ditentukan Harmonisasi dan Konvergensi Akuntansi Internasional
Di
dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi
dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya
pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika
tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang
mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi
masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Standar
yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di
masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun
standar akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai
oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat
dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara
satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda. Saat ini, ketika dunia
bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal
uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan
dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu
saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai
di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di
negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan
menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan
standar yang berbeda-beda.
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat
meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari
berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi
standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite
Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Baru-baru ini, sejumlah
perusahaan yang berusaha memperoleh modal di luar pasar Negara asal dan para investor
yang berusaha untuk melakukan diversifikasi investasi secara internasional menghadapi
masalah yang makin meningkat sebagai akibat dari perbedaan nasional dalam hal akuntansi,
pengungkapan, dan audit.
Terkadang
orang menggunakan istilah harmonisasi dan standarisasi seolah-seolah keduanya
memiliki arti yang sama. Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi
berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan
satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplemntasikan
secara internasional. Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan
pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan
telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Komparabilitas
informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada harmonisasi.
Informasi yang dihasilkan dari system akuntansi, pengungkapan dan atau
audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan dalam cara dimana
para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya tanpa perlu membiasakan
diri dengan lebih dari satu system.
Harmonisasi akuntansi mencakup
harmonisasi:
·
Standar akuntansi (yang
berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya).
·
Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek.
·
Standar
audit.
Keuntungan
harmonisasi internasional:
·
Bahasa,
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa
beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan di
seluruh dunia.
·
Harmonisasi
perpajakan dan sistem jaminan social, Keuntungan. Kalangan usaha akan mengalami
manfaat yang cukuo besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan
sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian
harmonisasi internasional:
Perpajakan
dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi.
Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan
cara kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien melalui
beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem perpajakan yang
satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan menghilangkan manfaat yang
akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah
tulisan yang terbaru juga mendukung adanya GAAP global yang terharmonisasi.
Manfaatnya:
• Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran
berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
• Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam
dan risiko keuangan berkurang.
• Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam
bidang merger dan akuisisi.
Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan
standar global yang berkualitas tinggi.
Untuk
mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya
perbedaan
dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan
Komite
Standar Akuntansi Internasional
(Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973
mengeluarkan
standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti
dengan
beberapa
intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
Perkembangan
selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC
Foundation
tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan
memasuki tahap
baru.
Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan
tersebut adalah
dengan
dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan
bentukan
IASC Foundation adalah:
• IASB
(International Accounting Standard Board)
• IFRIC
(International Financial Reporting Committee)
• SAC
(Standard Advissory Committee).
IASB
berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan
masukan
dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan
oleh
IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan
mengganti
standar-standar
lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh
IASB
tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting
Standard).
IFRS
dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar
yang
memang
benar-benar baru.
Standar
tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para
penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai
dengan
standar
yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun
standar
tersebut,
yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai
pedoman
dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada
dalam
wilayah
berlakunya standar tersebut.
Dalam
kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah
yang
dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang
mereka
buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut
dapat
dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian)
praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut
dapat
beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi
standar akuntansi dapat diartikan
bahwa
suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara
internasional.
Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki
tidak
bertentangan
dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi
fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara
standar
yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja
diupayakan
perbedaan
dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama
perbedaan
tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang
bersangkutan.
Konvergensi
dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional
berarti
nantinya
ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian
berlaku
menggantikan
standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada
konvergensi
standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di
negara
tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi
standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap
sehingga
nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan
standar
yang berlaku secara internasional.
AKUNTANSI KOMPARATIF II
Bab
ini membahas pelaporan keuangan dan aktivitas audit di negara – negara
perekonomian
berkembang. Negara – negara tersebut adalah Republik Ceko, Republik
Rakyat
Cina (Cina), Republik Cina (Taiwan) dan Meksiko. Republik Ceko dan Cina
mengalami
perubahan dari perekonomian terencana secara terpusat menjadi perekonomian
yang
lebih berorientasi terhadap pasar. Namun demikian Republik Ceko sedang bergerak
maju
menuju ekonomi pasar secara utuh sedangkan Cina sedang mengambil jalan tengah
menuju
jalan tengah yaitu ekonomi pasar sosialis yaitu perekonomian terpusat dengan
adaptasi
pasar. Taiwan dan Meksiko merupakan negara kapitalis namun secara tradisional
memiliki
campur tangan pemerintah pusat yang kuat dan kepemilikan pemerintah terhadap
industry
– industry penting. Sistem akuntansi keuangan masing – masing negara
lebih
berkembang
dalam hal penetapan standar, ketentuan, dan praktik bila dibandingkan dengan
Republik
Ceko dan Cina.
Alasan
Untuk Memilih Keempat Negara Ini
Alasan
negara – negara ini dipilih:
1.
Cina
Cina
merupakan negara yang berpenduduk terbanyak didunia, sehingga perusahaan –
perusahaan
yang datang dari seluruh dunia berkeinginan untuk melakukan bisnis dengan cina
dan
perkembangan akuntansibmerupakan bagian yang penting dari perubahan structural
yang
terjadi
diperekonomian Cina.
2.
Republik Ceko
Negara
ini merupakan negara bekas anggota blok soviet. Republik ceko dipilih karena
perkembangan
akuntansinya merupakan perwaklan dari apa yang ada di negara bekas blok
soviet
lainnya.
3.
Taiwan
Taiwan
sering disebut “macan asia” satu dari beberapa negara Asia yang mengalami
pertumbuhan
produk domestic bruto yang cepat beberapa tahun terakhir.
4.
Meksiko
Meksiko
dipilih karena perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara tahun 1994
telah
menciptakan sejumlah minat baru dalam akuntansi Meksiko di Kanada,
Amerika
Serikat
dan negara – negara lain.
Sistem Akuntansi Keuangan
Di Empat Negara
1)
Republik Ceko
Akuntansi di
Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada abad ke 20
yang
menggambarkan sejarah politiknya. Praktik dan
prinsip akuntansi mencerminkan
praktik
dan prinsip akuntansi yang dianut oleh negara – negara eropa yang
berbahasa Jerman
hingga
akhir perang dunia II. Kemudian karena perekonomian terencara oleh pusat sedang
dibangun
praktik akuntansi didasarkan pada model soviet.
Setelah
tahun 1989, Cekoslowakia bergerak dengan cepat menuju perekonomian
berorientasi
pasar. Pemerintah melakukan perbaikan besar terhadap struktur hukum dan
administrasi
untuk mendorong perekonomian dan menarik investasi asing. Hukum dan
praktik
komersial disesuaikan agar sesuai dengan standar
barat. Akuntansi beralih kembali
kearah
dunia barat, dan kali ini mencerminkan prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam
Direktif
Uni Eropa.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum
Komersial yang baru disahkan oleh parlemen pada tahun 1991, dipengaruhi
oleh
hukum komersial lama yang berakar di Austria dan dibentuk dari hukum komersial
jerman.
Hukum tersebut memperkenalkan sejumlah aturan terkait dengan usaha. (Hukum
Ceko
didasarkan pada sistem hokum kode sipil eropa kontinantal). Legislasi ini
mencakup
ketentuan
terhadap laporan keuangan tahunan, pajak penghasilan, audit, dan rapat pemegang
saham.
Undang
– undang akuntansi yang menetapkan ketentuan
atas akuntansi dibuat
berdasarkan
Direktif keempat dan ketujuh Uni Eropa, undang undang tersebut secara khusus
menegaskan
penggunaan daftar akun yang digunakan untuk pembuatan catatan dan
penyusunan
laporan keuangan. Undang – undang ini kemudian diamandenmen agar Ceko
semakin
dekat dengan IAS / IFRS. Jadi akuntansi di Republik Ceko dipengaruhi
oleh hukum
komersial,
undang – undang akuntansi dan keputusan kementerian keuangan.
Pelaporan
Keuangan
Pelaporan
keuangan harus bersifat komparatif , terdiri dari Neraca, Laporan
Laba dan
Rugi
dan Catatan. Laporan keuangan ini konsisten dengan Direktif UE, catatan
mencakup
penjelasan
atas kebijakan akuntansi dan informasi lainnya yang relevan untuk
menganalisis
laporan
keuangan. Perusahaan – perusahaan di Ceko memiliki opsi untuk menggunakan IAS /
IFRS
atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
• Metode
akuisisi (pembelian) digunakan untk mencatat penggabungan usaha.
• Goodwill
yang timbul di suatu penggabungan usaha dihapusbukukan pada tahun
pertama
konsolidasi atau dikapitalisasi dan diamortisasi tidak lebih dari 15 tahun.
• Kurs
nilai tukar pada akhir tahun digunakan ketika melakukan translasi atas laporan
laba
rugi dan neraca anak perusahaan di luar negeri.
• Aktiva
berwujud dan tidak berwujud dinilai sebesar biaya perolehannya dan
dihapusbukukan
selama perkiraan masa manfaat ekonominya.
• Persediaan
dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan
metode FIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan.
• Penelitian
dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek –
proyek
yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa
yang
akan datang.
• Aktiva
sewa guna usaha umumnya tidak dikapitalisasikan.
• Pajak
penghasilan tangguhan dicatat apabila mungkin terjadi dan dapat diukur dengan
andal
• Cadangan
wajib juga diharuskan\Laba disisihkan tiap tahunnya hingga besarnya
mencapai
20 persen dari saham untuk perusahaan perseroan dan 10 persen untuk
perusahaan
dengan kewajiban terbatas.
2)
Cina
Akuntansi di
Cina memiliki sejarah panjang. Berfungsinya akuntansi dalam hal
pertanggungjawaban
dimulai pada masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan
bahwa akuntansi digunakan
untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian
dikalangan
bangsawan.
Karakteristik
utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian Republik
Rakyat
Cina
yang menerapkan suatu perekonomian terencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan
prinsip – prinsip Marxisme dan pola – pola yang dianut Uni Soviet.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Komite
Standar akuntansi Cina bertanggungjawab untuk mengembangkan standar
akuntansi.
Proses penetapan standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian
kepada
sejumlah gugus tugas. Anggota CASC terdiri dari para ahli yang berasal dari
kalangan
akademisi, dan kelompok – kelompok utama lainnya yang berhubungan dengan
perkembangan akuntansi di
Cina. CASC telah menerbitkan standar akuntansi terhadap
masalah
– masalah seperti laporan arus kas, restrukturisai utang, pendapatan, transaksi
nonmoneter,
kontijensi dan sewa guna usaha.
Pelaporan
Keuangan
Laporan
keuangan terdiri dari :
• Neraca
• Laporan
laba Rugi
• Laporan
Arus kas
• Catatan
atas laporan keuangan
• Penjelasan
kondisi keuangan
Laporan
tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva,
perubahan
direktur permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus
dikonsolidasikan,
bersifat komparatif, dalam bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata uang
Cina,
renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit oleh seorang CPA Cina.
Pengukuran Akuntansi
• Metode
akuisisi (pembelian) digunakan untuk mencatat penggabungan usaha.
• Goodwill
harus dihapusbukukan selama tidak lebih dari 10 tahun.
• Konsolidasi
proporsional digunakan untuk usaha patungan.
• Akun
– akun anak perusahaan dikonsolidasikan apabila kepemilikan melebihi 50%
dan
atau terdapat kekuatan untuk mengendalikan.
• Biaya
historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud, revaluasi aktiva tidak
diperkenankan.
• Aktiva
berwujud didepresiasikan selama perkiraan masa manfaat, umumnya sengan
metode
garis lurus.
• Metode
depresiasi dipercepat dan unit produksi juga diperbolehkan.
• Persediaan
dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan
metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan yang diperbolehkan.
• Aktiva
tidak berwujud yang dibeli juga dicatat berdasarkan harga perolehannya dan
diamortisasi
selama masa manfaat.
• Aktiva
tidak berwujud juga dicatat berdasarkan biaya dan diamortisasi selama tidak
lebih
dari 10 tahun.
• Perusahaan
yang memperoleh hak untuk menggunakan tanah dan hak property
industrial
menyajikannya sebagai aktiva tidak berwujud.
• Penelitian
dan pengembangan boleh dikapitalisasikan jika terkait dengan proyek –
proyek
yang telah berhasil diselesaikan dan mampu menghasilkan pendapatan dimasa
yang
akan datang.
3)
Taiwan
Taiwan
memiliki perekonomian yang dinamis dengan penguranan tuntunan
pemerintah
atas investasi dan perdagangan luar negeri secara perlahan – lahan. Meskipun
perusahaan
Taiwan kebanyakan perusahaan kecil, namun Taiwan merupakan perekonomian
terbesar
ke -17 di dunia. Pengaruh Amerika Serikat kepada Taiwan dalam
hal akuntansi juga
kuat.
Pelaporan keuangan auditing dan aspek – aspek lain akuntansi di
Taiwan mirip dengan
yang
ditemui di Amerika Serikat. Namun kini telah mulai melangkah untuk menyatu
dengan
IAS
/ IFRS.
Regulasi
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum akuntansi komersial
yang diamandemen pada tahun 1987, mengatur catatan
akuntansi dan
laporan keuangan di Taiwan. Hukum ini berlaku bagi perusahaan – perusahaan
yang
didirikan berdasarkan hukum perusahaan dan aturan bisnis kecuali untuk
persekutuan
kecil
atau perusahaan perseorangan. Hukum tersebut menetapkan bahwa
catatan akuntansi
harus
disimpan dan mengatur bentuk provisi dasar laporan keuangan, catatan dan
pengungkapan
lainnya. Standar akuntansi ditetapkan oleh komite
standar akuntansi keuangan
dari
lembaga pengembangan dan penelitian akuntansi untuk meningkatkan
level studi
akuntansi,
memajukan perkembangan standar akuntansi dan auditing serta membantu
perusahaan
industry dan komersial untuk memperbaiki sistem akuntansinya. FASC yang
didirikan
pada tahun 1984 mengikuti proses pemeriksaan yang sama dengan FASC AS.
Sebelum
mengeluarkan standar FASB menyusun draft sementara, meminta opini dari pihak –
pihak
terkait, menyelenggarakan dengan pendapat umum jika diperlukan, dan menyusun
revisi
draft semetara.
Pelaporan
Keuangan
Hukum akuntansi komersil
mewajibkan laporan keuangan berikut ini:
• Neraca
• Laporan
Laba Rugi
• Laporan
Perubahan Ekuitas Pemilik
• Laporan
Arus Kas
• Catatan
Catatan
harus mengungkapkan informasi berikut ini :
• Ringkasan
kebijakan akuntansi yang signifikan.
• Alasan
– alasan perubahan atas kebijakan akuntansi dan pengaruhya terhadap
laporan
keuangan.
• Hak
kreditor terhadap aktiva tertentu.
• Komitmen
dan kewajiban kontijensi yang berjumlah material.
• Pembatasan
dan pembagian laba.
• Peristiwa
penting yang berkaitan dengan ekuitas pemilik.
• Peristiwa
setelah tanggal neraca yang penting.
• Pos
– pos lain yang memerlukan penjelasan untuk menghindari kesan
kesalahpahaman
atau yang memerlukan klarifikasi untuk membantu dalam
menyajikan
laporan keuangan secara wajar.
Selain
hal diatas laporan keuangan harus komparatif dan periode fiscal
haruslah tahun
kalender.
Laporan keuangan yang diaudit oleh CPA diwajibkan untuk perusahaan milik
publik
/ bukan public yang lebih besar. Perusahaan yang dijalankan oleh pemerintah
diaudit
oleh
pemerintah dan perusahaan yang sahamnya tercatat pada bursa efek harus
memberikan
laporan
keuangan tengah tahun, laporan keuangan kuartalan yang direview oleh CPA dan
laporan
penjualan tahunan.
Pengukuran Akuntansi
• Laporan
keuangan konsolidasi diwajibkan ketika sebuah perusahaan mengendalikan
entitas
lain, umumnya dengan kepemilikan lebih dari 50 persen.
• Metode
pembelian diwajibkan untuk penggabungan usaha.
• Metode
penyatuan kepemilikan tidak digunakan.
• Aktiva
dialihkan berdasarkan nilai bukunya meskipun dapat disesuaikan karena nilai
pasar
yang lebih tinggi.
• Goodwill
umumnya dikapitalisasi dan diamortisasikan selama paling lama 20 tahun.
• Metode
ekuitas digunakan apabila terdapat kepemilikan di perusahaan lain sebesar
20%
atau lebih.
• Translasi
mata uang asing konsisten dengan Standar Akuntansi Internasional 21
dan
SFAS
AS No. 52.
• Neraca
perusahaan asing yang independen dari induk perusahaannya ditranslasikan
berdasarkan
kurs akhir tahun dan laporan laba rugi ditranslasikan berdasarkan kurs
rata
– rata.
• Aktiva
tetap termasuk tanah dan SDA dan aktiva tidak berwujud dapat direvaluasi.
• Persediaan
dinilai sebesar yang lebih rendah anatara biaya perolehan atau nilai pasar
dan
metode FIFO, LIFO dan rata – rata tertimbang merupakan asumsi arus biaya yang
diperbolehkan.
4)
Meksiko
Meksiko
merupakan negara dengan penduduk terbanyak di dunia dan negara dengan
penduduk
terbanyak kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas.
Perusahaan
yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi perminyakan dan
sarana
umum. Melalui Perjanjian Perdagangan Bebas di Amerika Utara menjadikan meksiko
sebagai
negara dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.
Pengaruh
AS atas perekonomian Meksiko meluas ke bidang akuntansi. Banyak
pemimpin
– pemimpin profesi Meksiko terdahulu tumbuh pada “akuntansi amerika” yang
digunakan
secara luas dalam pendidikan akuntansibdan sebagai tuntunan terhadap masalah –
masalah akuntansi.
NAFTA mempercepat suatu tren yang mengarah kepada kerja sama yang
lebih
dekat dengan organisasi akuntansi professional di Meksiko.
Pengaturan
dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum
komersial Meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan – ketentuan
mengenai
pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan
keuangan,
namun
pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang minimal.
Institut
Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan auditing.
Standar
akuntansi dikembangkan
oleh Komisi Prinsip Akuntansi sedangkan auditing merupakan
tanggung
jawab
Komisi
Prosedur dan Standar Auditing
Meskipun
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di
meksiko
menggunakan pendekatan Inggris – Amerika atau Anglo Saxon. Proses penetapan
standar
dikembangkan dengan baik. Prinsip akuntansi meksiko tidak membedakan
perusahaan
besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha. Namun tingkat
keharusan
untuk menyusun laporan keuangan dan diaudit berbeda – beda menurut jenis dan
ukuran
perusahaan.
Pelaporan
Keuangan
Tahun
fiskal perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan
keuangan
konsolidasi komparatif harus disusun terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan
perubahan
ekuitas pemegang saham, laporan perubahan posisi keuangan dan catatan.
Catatan
merupakan bagian integral laporan keuangan dan mencakup berikut ini :
• Kebijakan akuntansi perusahaan
• Kontijensi
dalam jumlah material
• Komitmen
pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna
usaha
• Detail
utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
• Pembatasan
terhadap dividen
• Jaminan
• Program
pension karyawan
• Transaksi
dengan pihak berhubungan istimewa
• Pajak
penghasilan
Pengukuran Akuntansi
• Laporan
keuangan konsolidasi diharuskan
• Laporan
arus kas diharuskan
• Penggabungan
usaha menggunakan metode pembelian dan penyatuan
• Goodwill
dikapitalisasikan dan diamortisasikan maksimum 20 tahun
• Perusahaan
afiliasi yang dimiliki sebesar 20 sampai 50 persen dihitung menggunakan
metode
ekuitas
• Penilaian
aktiva berdasarkan daya beli konstan
• Depresiasi
dihitung berdasarkan ekonomi
• Penilaian
persediaan dengan menggunakan metode LIFO dapat diterima
• Sewa
guna usaha pembiayaan dikapitalisasi
• Pajak
tangguhannya diakui
Persamaan
dan Perbedaan Sistem Akuntansi Di Negara-Negara Maju
➢ Dalam Sistem perpajakan
Negara-negara
seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan
perusahaan
sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara
seperti
Amerika Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan
dengan
aturan perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah
dengan
laporan keuangan untuk pemegang saham.
➢ Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan
Profesi
akuntan yang lebih maju di negara-negara maju juga membuat system
akuntansi yang
dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih
menerapkan
sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam.
➢ Pendidikan dan riset akuntansi
Pendidikan
dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang
sedang
berkembang. Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset
akuntansi yang
bermutu.
➢ Aturan-aturan akuntansi
Standar
dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu tentunya
tidak
sepenuhnya
sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam menentukan standar dan
aturan akuntansi lebih
banyak ditemukan di negara-negara yangtelah memasukkan aturan-
aturan
profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan Amerika
Serikat.
Sementara
itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh
faktor
yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan
sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
1.
Sistem hukum
2.
Pemilik dana
3.
Pengaruh system perpajakan
4.
Kemantapan profesi akuntan.
5.
Inflasi
6.
Teori akuntansi
7.
Accidents of history
➢ Sistem hukum
Peraturan
perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi,
banyak
dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara
seperti
Perancis,
Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang digolongkan dalam
codified
Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan ide dasar moral
dan
keadilan,
yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negara-negara seperti
Inggris,
Amerika
Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law.
Dalam
common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan
tidak
membuat
suatu formulasi umum.
➢ Sumber pendanaan
Berdasarkan
sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok
yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari
para
pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan
yang
mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya
di
negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders
namun
para
shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak
tuntutan
atas
adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak
bias
(fair
information).
➢ Sistem perpajakan
Sejauh
mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem akuntansi adalah
dengan
melihat
sejauh mana peraturan perpajakan menentukan
pengukuran akuntansi (accounting
measurement).
Di Jerman, pembukuan menurut pajak harus sama dengan pembukuan
komersial.
Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga
termasuk
Indonesia, terdapat aturan-aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial
perusahaan.
Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
➢ Profesi akuntan
Badan-badan
yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara,
dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk,
wewenang
dan
anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan
profesi
akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota
suatu
badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari
kalangan akuntan publik
atau
mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah
dan
kalangan
pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat
seseorang
untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar
dan aturan akuntansi sebagai
keluaran yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar