1.
Apa yang menjadi faktor terpenting
yang berkontribusi atas keberhasilan MMCC dengan jaringan terkelola mandri yang
baru dan aman? Jelaskan alasan menurut pilihan Anda.
Ketika MMCC diaktifkan
untuk solusi jaringan baru untuk membantu memahami kebutuhan bisnis mereka dan
mencari sistem yang membuatnya lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan
tersebut. Mereka membuat garis besar tentang persyaratan mereka terdiri
dari keandalan sistem, fleksibilitas atau skalabilitas dari sistem,
kekhawatiran keamanan dan biaya yang dilakukan untuk menyebarkan
sistem. Ketika mereka yakin tentang apa yang mereka butuhkan mereka
mencari pilihan yang tersedia dan mengadopsi satu yang paling efisien untuk
organisasi seperti mereka. Faktor-faktor yang membantu MMCC untuk tumbuh
dan menjadi sukses adalah:
·
Sistem baru mereka mampu menyediakan konektivitas yang
lebih besar dengan keandalan yang lebih tinggi, keamanan dan skalabilitas dalam
relatif biaya yang sangat rendah sehingga peningkatan produktivitas dan
profitabilitas bisnis.
·
Penggunaan teknologi maju untuk ketersediaan tinggi
dan jaringan yang efisien dan manajemen keamanan, yang dapat dioperasikan
dengan mudah.
·
Dukungan dari pihak eksekutif perusahaan. Hal ini ditunjukkan
dengan persetujuan pihak eksekutif terhadap usulan Bellnier untuk memperbaiki
sistem jaringan lama yang banyak masalah dari sisi kecepatan respon terhadap
penyediaan informasi layanan kepada para pelanggan mereka.
·
Perencanaan yang matang. Merujuk kepada ahli
manajemen, bahwa perencanaan yang baik adalah setengah keberhasilan dari suatu
pekerjaan/proyek.
·
Pengenalan jaringan teknologi untuk menghubungkan
kantor dan pengguna yang aman untuk memfasilitasi kebijakan ekspansi
perusahaan.
·
Manajemen yang tepat dari sistem pendukung untuk
meminimalkan penundaan dan kesalahan.
2.
Apa saja beberapa manfaat bisnis dan
tantangan dari jaringan terkelola mandiri dan terkelola secara eksternal?
Manfaat sistem jaringan
yang terkelola mandiri:
·
Umumnya sistem jaringan yang dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan
sistem dalam perusahaan.
·
Biaya pengembangan dan pengelolaanya relatif lebih
rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
·
Sistem jaringan yang dibutuhkan dapat segera
direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
·
Sistem jaringan yang dibangun sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap..
·
Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance)
terhadap sistem jaringan karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan
perusahaan tersebut.
·
Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi
tanggung jawab untuk mengembangkan sistem jaringan perusahaan tersebut.
·
Lebih mudah melakukan pengawasan (security access)
dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
·
Sistem jaringan yang dikembangkan dapat diintegrasikan
lebih mudah dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
Tantangan sistem
jaringan yang sistem jaringan yang terkelola mandiri:
·
Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang
menguasai teknologi informasi.
·
Pengembangan sistem jaringan membutuhkan waktu yang
lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
·
Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara
cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
·
Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator
dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus
dikeluarkan.
·
Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk
mengembangkan sistem informasi/jaringan karena bukan merupakan core
competency pekerjaan mereka.
Manfaat sitem jaringan
yang dikelola pihak eksternal:
·
Perusahaan dapat mengonsentrasikan diri pada bisnis
yang ditangani. Masalah mengenai hardware, sofware, dan maintenance sistem
merupakan tanggung jawab pihak vendor.
·
Lebih praktis serta waktu pengembangan sistem relatif
lebih cepat, efektif, dan efisisen karena dikerjakan oleh orang yang
profesional di bidangnya.
·
Penghematan waktu proses dapat diperoleh karena
beberapa outsourcer dapat dipilih untuk bekerja bersama-sama
menyediakan jasa ini kepada perusahaan.
·
Dapat membeli partner/provider sesuai anggaran dan
kebutuhan.
·
Memudahkan akses pada pasar global jika
menggunakan vendor yang mempunyai reputasi baik.
·
Biaya pengembangan sistem informasi dapat disesuaikan
dengan anggaran dan kebutuhan perusahaan.
·
Memfasilitasi downsizing sehingga
perusahaan tak perlu memikirkan pengurangan pegawai.
Tantangan sitem
jaringan yang dikelola pihak eksternal adalah:
·
Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem jaringan
karena adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor,
misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.
·
Ada peluang sistem jaringan yang dikembangkan tidak
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami kebutuhan
sistem dalam perusahaan tersebut.
·
Transfer knowledge terbatas karena pengembangan sistem informasi
sepenuhnya dilakukan oleh vendor.
·
Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan
sistem jaringan karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor,
sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
·
Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
·
Manajemen perusahaan membutuhkan proses pembelajaran
yang cukup lama dan perusahaan harus membayar lisensi program yang dibeli
sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang dibayarkan.
·
Resiko tidak kembalinya investasi yang telah
dikeluarkan apabila terjadi ketidakcocokan sistem jaringan yang dikembangkan.
·
Mengurangi keunggulan kompetitif perusahaan.
·
Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi
yang di-outsource-kan
3.
Jenis manajemen jaringan mana yang
akan Anda sarankan untuk digunakan pada perusahaan bisnis kecil ke menengah?
Jelaskan alasan atas rekomendasi yang Anda berikan.
Berdasarkan teori yang
ada, maka sebaiknya untuk perusahaan kecil-menengah menggunakan LAN atau VPN.
Penggunaan WAN lebih tepat digunakan untuk perusahaan-perusahaan besar bahkan
perusahaan multinasional. Hal ini dikarenakan penggunaan WAN mencakup wilayah
geografis yang sangat luas, lintas negara sehingga membutuhkan sumber daya yang
besar pula dari sisi pembangunan dan pengelolaannya, seperti dana, SDM, dan
sarana infrastruktur lainnya yang memadai. Adapun penggunaan LAN dapat dilakukan oleh perusahaan
kecil-menengah karena meliputi wailayah geografis yang lebih sempit, memiliki
pusat data yang lebih tinggi, serta tidak membutuhkan jalur komunikasi yang
disewa dari operator telekomunikasi.
Namun demkian, LAN
memiliki kelemahan dari sisi keamanan jaringan dalam hal memantau kinerja
internet, intranet, dan ekstranet terkait proses transaksi bisnis dengan stakeholders perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan VPN untuk membentuk jaringan yang
aman terhadap penggunaan internet, intranet, dan ekstranetnya.
Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN,
diantaranya:
·
Jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu
perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya
di daerah lain.
·
Penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila
dibandingkan dengan penggunaan kabel yang panjang.
·
Penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas.
·
VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja,
karena VPN terhubung ke internet.
·
Investasi pada VPN akan memberikan peluang kembalinya
investasi tersebut (ROI = return on investment) yang lebih cepat daripada
investasi pada kabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar