Senin, 28 Juli 2014

KASUS I Para Pemimpin TI: Perekayasaan Ulang Ti Sebagai Suatu Rekanan Bisnis Strategis


1. Apa yang menjadi tantangan dalam bisnis dan politik yang akan muncul sebagai sebuah hasil dari Perubahan TI dari aktivitas pendukung menjadi sebuah peran rekanan? Gunakan contoh-contoh dari kasus ini untuk menggambarkan jawaban Anda.
Answer: 
Tantangan bisnis dan politik yang mungkin terjadi sebagai akibat dari transformasi teknologi informasi mengharuskan sebuah perusahaan menerapkan teknologi dengan kreatif agar dapat memproduksi barang-barang dengan lebih efisien dan dengan biaya lebih rendah, untuk menjual dan  melayani dengan lebih baik, sehingga akan mendapatkan margin profit tertinggi. Berikut adalah contoh-contoh yang terdapat pada kasus ini:
1.        John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp
John Hinkle dari Trans World Entertainment Corp. melakukan menghapuskan jabatan analis dan memindahkannya perannya ke dalam Project Management Office (PMO), yang mengawasi semua teknologi dan proyek bisnis, serta semua perubahan proses bisnis untuk kedelapanratus perusahaan toko musik.
2.       Lemecha dari ChoicePoint
Pada ChoicePoint, Lemecha menciptakan dua macam posisi dalam Teknologi informasi, yaitu satu untuk tenaga teknis, yang memegang jabatan arsitek TI, dan satu lagi sebagai manajer, yang memegang jabatan business information officer(BIO). Manfaat utama dari pengaturan ini adalah ketika dalam menyelesaikan suatu masalah, orang yang berada dalam bidang TI akan melakukan proyek-proyek tersebut dengan tepat dan pada akhirnya perusahaan akan memperoleh pendapatan dan menghasilkan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
3.       Passerini dari Procter dan Gamble (P&G)
Procter & Gamble (P&G) merupakan perusahaan TI yang penting dalam  tiga tahun terakhir telah memunculkan kembali TI sebagai rencana stategis dalam perusahaannya. Pada tahun 2006, P&G membentuk ulang, berganti nama, fokus kembali dan mulai memberikan pelatihan kembali kepada 2.500-orang tim IT. Departemen TI berganti nama menjadi Information and Decision Solution (IDS). Departemen IDS ini kemudian digabung ke dalam P&G Global Business Services, yang juga merupakan pusat bagi pengembangan sumber daya manusia, keuangan, perencanaan strategis, dan fungsi relokasi. Staf IDS fokus secara khusus pada proyek-proyek berbasis TI tingkat tinggi, sedangkan tugas-tugas TI rutin diserahkan kepada Hewlett-Packard Co. IDS dilibatkan dengan tiga tujuan bisnis yang sama dari setiap unit bisnis P&G, yiatu untuk meningkatkan keuntungan, meningkatkan pangsa pasar, dan meningkatkan volume penjualan. Selama 10  tahun, senilai 3 juta dolar yang ditandatangani pada tahun 2003

2. Apa implikasi pergeseran pandangan strategis IT terhadap pekerja IT tradisional pekerja dan terhadap lembaga pendidikan yang melatih mereka. Bagaimana seharusnya IT mengubah pandangan, pengetahuan dan keterampilan pekerja untuk masa yang akan datang.
Answer: .
Perusahaan yang telah memiliki teknologi informasi, belum tentu memiliki sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Para pekerja TI tradisional memang sangat menguasai bidang teknologi informasi, termasuk bagaimana dataware, hardware, software, brainware, dan netware dipadukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Ternyata pada umumnya kemampuan ini tidak cukup membuat perubahan pada perusahaan, karena tidak ada keselarasan antara TI dan karakteristik perusahaan sesungguhnya. Sehingga harus ada kerjasama yang baik antara pekerja TI dengan pelaku usaha yang mengetahui karakteristik bisnis. Implikasi saat ini dimana Para pekerja TI Tradisional harus menyediakan solusi inovatif untuk tantangan bisnis dimana hal tersebut berarti menerapkan teknologi dengan kreatif untuk memproduksi barang-barang lebih efisien dan efisien dengan biaya riset dan pengembangan lebih rendah, untuk menjual dan melayani dengan lebih, dan untuk melakukannya pada margin profit tertinggi..
Para pengajar TI dan lembaga pelatihan harus segera memikirkan bagaimana cara memulai suatu inovasi bisnis, meningkatkan bisnis dan menciptakan kembali bisnis, hal ini juga berarti perubahan orientasi atau penekanan pengajaran bidang TI bukan hanya tentang perubahan strategi TI seperti infrastruktur, dukungan aplikasi, dan jasa desktop,dan perubahan teknis semata (dataware, hardware, software, brainware, dan netware) melainkan kepada variabel tambahan untuk mendukung strategi bisnis itu sendiri seperti dimana posisi bisnis itu bergerak (ranking bisnis), bidang yang menjadi bisnis, pasar yang dihadapi oleh perusahaan, karakteristik konsumen yang dihadapi bisnis tersebut dan sekaligus perubahan mengenai kerangka kerja TI serta pandangan pengajar TI dalam meramalkan arah bisnis dan prospek bisnis itu sendiri kedepannya.

3. Seberapa jauh Anda setuju dengan ide bahwa teknologi tertanam di hampir semua perusahaan tidak? Memberikan contoh, selain yang termasuk dalam kasus ini, perkenalan produk terbaru yang tidak mungkin terjadi tanpa ketergantungan pada TI
Answer: 
Di era globalisasi, TI sangat diperlukan dalam setiap bidang, salah satu bagian terpenting yang memungkinkan kita untuk berbisnis dan berinovasi pada produk, jasa, serta proses bisnisnya. Ada begitu banyak model yang dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam mengelola fungsi IT-nya. 2 prinsip yang diperlukan untuk mengelola TI Function, diantaranya:
1.        Pengelolaan TI untuk membantu co-evolution antara bisnis dan TI Function. Coevolution berarti bahwa kemampuan TI Function dan bisnis berkembang secara iteratif dan saling jalin-menjalin sesuai dengan jalannya waktu.
2.       Pengelolaan TI untuk memelihara jaringan hubungan/network relationship untuk visioning, innovation, dan sourcing.

Struktur organisasi harus memfasilitasinya juga. 3 macam jaringan hubungan penting untuk mengatur aktivitas IT, diantaranya:
1.        Visioning networks: jaringan hubungan yang terjadi antara senior management dan TI executives
2.       Innovation networks: Jaringan hubungan yang terjadi antara bisnis dan TI executives.
3.       Sourcing networks : Jaringan hubungan yang terjadi antara TI executives dan eksternal partner

Contoh Penerapan Implementasi TI di Perusahaan (PT Cahaya Sakti Multi Intraco-Olympic)
PT Cahaya Sakti Multi Intraco merupakan produsen furnitur merek Olympic yang selama 22 tahun terakhir ini menjadi pemain utama dalam bisnis furnitur di Indonesia. Ambisinya untuk terus mempertahankan posisinya sebagai penguasa pasar telah mendorong mereka bergerak lebih cepat dalam memperbaiki pengelolaan sistem informasi yang selama ini simpang-siur di lingkungannya. Sejak 2001, perusahaan ini telah menerapkan sistem Enterprise Resources Planning (ERP), yang tujuannya untuk mengelola seluruh sumberdaya perusahaan secara maksimal. Intinya adalah mengintegrasikan seluruh informasi di dalam perusahaan, diantaranya termasuk informasi mengenai keuangan, penjualan, distribusi, dan inventori.
Implementasi TI yang menghabiskan 3% dari total pendapatan perusahaan pada 2001 atau senilai Rp305 miliar ini berhasil go live pada 2002. Kini data penjualan dan stok barang bisa diperoleh lebih cepat, penyusunan laporan keuangan pun kini menjadi semakin cepat dan terpercaya. Jika dulu laporan keuangan baru bisa diperoleh sekitar tanggal 15 setiap bulannya, kini pada tanggal 2 laporan itu sudah ada di meja direksi.
Komunikasi antarcabang yang kini berjumlah 50 itu pun menjadi makin cepat. Maka tak heran jika biaya komunikasi bisa dipangkas hingga 50%-nya. Hal yang paling menggembirakan tentu saja peluang untuk mengontrol stok barang, dimana sejak diberlakukannya sistem teknologi informasi melalui penerapan ERP, dapat memotong beban inventori hingga Rp.40 miliar per bulan. Ini jelas hasil yang menggembirakan bagi manajemen Olympic, yang terus berambisi untuk menjadi penguasa pasar.

KASUS II      Apple, Microsoft, IBM, dan Lain-lain: Era Layar Sentuh
1. Keuntungan apa yang diperoleh hotel Starwood dari pengenalan teknologi layar sentuh, seperti yang dicatat dari kasus ini? apa gangguan yang mungkin terjadi sebagai hasilnya? berikan masing-masing beberapa contoh.
Answer:
Keuntungannya yang didapat dengan menggunakan teknologi layar sentuh seorang tamu hotel pada contoh kasus diatas adalah bisa mendapatkan pelayanan dari “penerima tamu virtual” melalui layar komputer di lobi. Tamu tersebut dapat memanipulasi peta, mengedit foto, memilih menu restoran maupun informasi jadwal teater. Hal tersebut membuat komunikasi menjadi lebih efisien dan cepat yang mungkin akan mempengaruhi loyalitas pengunjung karena pengunjung merasa puas dengan pelayanan hotel tersebut. Sistem pada hotel tersebut juga mampu diprogram untuk mendukung berbagai bahasa sehingga penggunaannya memudahkan para tamu dari berbagai macam bangsa yang berlainan bahasanya dapat dengan mudah berkomunikasi.
Selain itu dengan jumlah peralatan layar sentuh yang cukup atau koneksi dari kamar maka hotel tersebut akan mampu melayani para tamu dengan jumlah yang lebih banyak secara bersamaan. Permasalahan yang akan timbul apabila ada permintaan dari tamu yang cukup kompleks dan banyak maka sistem ini tidak akan mampu melakukan pelayanan secara maksimal seperti pelayanan yang di lakukan oleh manusia(pelayan). Selain itu banyak dana yang harus dikeluarkan/dihabiskan untuk investasi pada perangkat lunak, perangkat keras, pemeliharaan program dan sistem, dan dukungan pengguna. Selain itu sumberdaya manusia menjadi tidak terlalu di butuhkan lagi karena digantikan oleh sistem dapat menjadi permasalahan baru dalam bidang manajemen sumberdaya manusia.

2. Bill Buxton dari Microsoft menyatakan bahwa “Saat ini, sentuhan mungkin ada di tempat yang sama”seperti saat tetikus di tahun 1983” Bagaimana menurut anda atas komentarnya, dan menurut anda apa yang diambil dari teknologi  sentuhan untuk menggantikan WIMP yang bertatap muka? berikan alasan dari jawaban anda.
Answer:
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Bill Buxton bisa jadi mengacu pada perkembangan sisyem ini, karena pada tahun 1983 mouse sedang dalam masa perkembangannya dan belum di dukung oleh berbagai aplikasi –aplikasi lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan komputer sehingga dalam teknis penggunaannya banyak mengalami gangguan karena hal tersebut. Saat ini teknologi layar sentuh sedang mengalami masa (siklus) tersebut seperti mouse, dimana belum banyak perusahaan komputer yang mengeluarkan aplikasi-aplikasi yang mendukung secara penuh teknologi layar sentuh. Untuk dapat menggantikan teknologi WIMP menurut saya langkah-langkah yang perlu dilakukan ialah menurunkan biaya atau harga jual dari teknologi layar sentuh, karena dengan semakin murah harganya maka akan banyak orang yang menggunakan teknologi ini unuk menggantikan teknologi WIMP, dengan banyaknya pengguna maka semakin banyak pula perusahaan komputer yang mengeluarkan aplikasi untuk mendukung teknologi layar sentuh. Jika 2 hal diatas terpenuhi maka diharapkan akan semakin banyak orang yang beralih ke teknologi layar sentuh, terutama untuk orang Indonesia yang sangat suka dengan teknologi baru yang mempunyai harga relatif murah. Selain itu kemudahan penggunaan teknologi layar sentuh juga harus diperhatikan, orang akan cenderung bertahan pada teknologi lama jika teknologi baru menurut mereka lebih sulit.

3. Apakah teknologi layar sentuh yang telah maju menjadi solusi dalam menelusuri masalah? apakah anda setuju dengan pernyataan ini? Ya atau Tidak, Mengapa?
Answer:
Dasarnya  advanced  touchscreen  technology  masih dalam tahap awal Perkembangannya sehingga masih banyak kekuranggannya seperti layar yang Masih belum peka/responsif, layar yang mudah kotor dan terbaret, dll. Hal ini Memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk teknologi ini. Selain itu karena masih masa pengembangan awal teknologi layar sentuh memerlukan tambahan dari aplikasi-aplikasi lainnya dari produsen komputer, disamping harga yang relatif masih tinggi yang menyebabkan orang masih enggan untuh beralih. Selain itu juga penggunaan teknologi layar sentuh hanya untuk mempermudah pemakaian komputer, tetapi belum dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah. Untuk pengguna seperti desainer, perancang animasi, dan seniman yang membutuhkan presisi tinggi dalam interface dengan menggunakan mouse dan keyboard, akan mengalami kesulitan jika kedua alat tersebut digantikan dengan teknologi layar sentuh. Namun dalam beberapa kasus seperti di ruang karoke, penggunaan teknologi layar sentuh justru lebih memudahkan dalam memilih lagu ketimbang menggunakan remote. Dengan menggunakan teknologi layar sentuh proses pemilihan dan pencarian lagu menjadi lebih efisien ketimbang jika harus menggunakan remote yang memakan waktu lebih lama. Menurut Wikipedia 2012, beberapa keuntungan dan kerugian dari teknologi layar sentuh adalah:
Keuntungan
·         Terdapat kontrol dan interaksi langsung antara indera penglihatan dan indera peraba masukkan dan keluaran yang dihasilkan terdapat pada satu lokasi yang sama)
·         Adanya kemampuan untuk memasukkan dan mengawasi data secara cepat
·         Karena penggunaannya mudah, tidak diperlukan terlalu banyak pelatihan pengguna dalam mengoperasikan sistem layar sentuh
·         Hanya pilihan yang valid dan mungkin untuk diterima yang dapat ditampilkan
·         Mudah diterima oleh penggunanya
·         Tidak dibutuhkannya daya ingat penggunanya
Kerugian
·         Besarnya biaya pengembangan sistem layar sentuh sebagai teknologi yang belum lama digunakan dalam barang-barang yang diproduksi secara massal
·         Membutuhkan tambahan waktu dalam proses pemrogramannya
·         Kurang fleksibel untuk beberapa jenis masukkan tertentu
·         Kesalahan pada gambar yang ditampilkan akan menimbulkan kesalahan pengoperasian
·         Kelelahan yang dirasakan akibat mendekati layar secara berulang kali
·         Jari tangan seringkali menutupi tampilan visual layar
·         Diperlukannya metode-metode baru dalam pemrograman perangkat halus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar