Oleh Sulfiana
iBAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam buku
Ensiklopedi Islam, Jilid 2 (Jakarta, Ichtar Baru Van Hoeve) dijelaskan bahwa
sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250),
periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern(1800-sekarang).
Pada periode
klasik, Islam mengalami kemajuan dan masa keemasan. Hal ini ditandai dengan
sangat luasnya wilayah kekuasaan Islam, adanya integrasi antarwilayah Islam,
dan adanya kemajuan di bidang ilmu dan sains.
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain:
Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran. Hal ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya. Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah. Kerajaan-kerajaan itu antara lain:
1. Kerajaan
Ottoman di Turki
Kerajaan
Ottoman didirikan dan diproklamasikan kemerdekaannya oleh Utsman I dari bangsa
Turki Utsmani, setelah Sultan Alauddin dari Dinasti Saljuk meniggal dunia tahun
1300 M.
Utsman I
dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari kerajaan Ottoman, yang disusul
derngan raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman mengalami kemajuan pada masa
pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M). Sultan ini berjasa besar, karena
telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa, melalui penaklukan kota Benteng
Konstantinopel ibukota Romawi Timur pada tahun 1453 M. Karena keberhasilannya
ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat julukan Al-Fatih yang artinya Sang
Penakluk.
2. Kerajaan Mogul
di India
Peranan umat
Islam India dalam penyebarluasan agama Islam dapat dilihat dalam empat periode,
yaitu periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M), periode Moghul (1526-1858
M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan periode negara India
Sekuler (1947-sekarang).
Kerajaan
Mogul didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, keturunan Jengiz Khan bangsa
Mongol, pada tahun 1526 M. Kerajaan Mogul berputar di Delhi (India).
3. Kerajaan Safawi
di Persia (sekarang Iran)
Umat
Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah iyu, bangsa Persia yang
semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk Islam. Dinasti atau kerajaan
Islam silih berganti memerintah Persia, sampai dengan bangsa Mongol merebutnya
pada abad ke-12 M. Selama tiga abad bangsa Mongol menguasai Persia, hingga pada
tahun 1501 M muncul dinasti baru, yaitu dinasti atau Kerajaan Safawi.
Kerajaan
Safawi didirikan oleh Syah Ismail Syafawi (Ismai I) pada tahun 907 H (1501 M)
di Tabriz.
Tujuan
penjajahan bangsa Eropa ada tiga, yaitu:
J Gold
yang maksudnya agar memperoleh keuntungan besar, khususnya di bidang
perdagangan bangsa Eropa, membeli bahan-bahan industri dari wilayah jajahannya
dengan harga murah, kemudian menjual hasil industrinya ke wilayah jajahannya
dengan harga mahal.
J Glory
yang maksudnya untuk mencapai kejayaan di bidang kekuasaan.
J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen. Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan itu misalnya:
J Gospel yang artinya usaha menyebarluaskan agama Kristen. Agar meraih keuntungan besar, bangsa Eropa melakukan usaha monopoli di bidang perdagangan, antara lain dengan cara merebut dan menguasai pusat-pusat perdagangan yang semula dikuasai umat Islam. Pusapusat perdagangan itu misalnya:
Kota
Goa di pantai barat India direbut pada tahun 1510 M dan dijadikannya benteng
pangkalan, untuk menyaingi perdagangan umat Islam dengan Afrika Timur.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah perkembangan ajaran islam pada
abad pertengahan?
2.
Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada
abad pertengahan?
3.
Bagaimanakah perkembangan kebudayaan Islam pada
abad pertengahan?
4.
Apakah hikmah sejarah
perkembangan Islam pada abad pertengahan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ajaran Islam pada Abad Pertengahan (1250-1800)
Perkembangan Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan
yang dilalui untuk memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan
tersebut adalah :
·
Jalan Barat
Proses melalui jalan barat dimulai dari kawasan Afrika Utara dengan melewati
Semenanjung Iberia. Para pejuang Islam yang melalui jalan ini dipimpin oleh
Thariq bin Ziyad dan dimulai pada tahun 711 M. Perjalanan Thariq dan
rombongannya ini dikenal lantaran prestasinya yang mampu melewati Pegunungan
Pirenia yang pada waktu itu terkenal sangat menakutkan. Namun, di kota
Poitiers, Thariq dan rombongannya ditahan oleh tentara Prancis yang dipimpin
oleh Karel Martel pada 732 M. Akhirnya, rombongan Thariq ini dibebaskan oleh
Khalifah Umayyah yang berkuasa di semenanjung Iberia.
·
Jalan Tengah
Rute jalan tengah ini dimulai dari kawasan Tunisia. Rombongan yang melewati
jalan tengah ini menuju Apenina dengan melalui Sisilia. Sisilia serta Italia
Selatan sempat dikuasai oleh pejuang Islam meski tidak terlalu lama. Sebab,
pada abad 11, kedua kawasan tersebut berhasil direbut oleh bangsa Nordia.
·
Jalan Tiimur
Pada 1453, Turki yang dipimpin Sultan Muhammad II mampu mengalahkan
Byzantium. Caranya dengan menyerang Konstantinopel melalui laut Hitam yang
merupakan bagian belakang Konstantinopel. Hal ini tidak diduga oleh tentara
Byzantium sehingga dengan mudah mampu ditundukkan. Setelah menundukkan
Byzantium, tentara Turki melanjutkan perjalanan hingga Wina, Austria.
Perjalanan dilanjutkan menuju Semenanjung Balkan. Kawasan Balkan sempat
dikuasai tentara Islam selama empat abad hingga abad 19. Meski demikian,
konstantinopel tetap berada dalam kekuasaan dinasti Umayyah dan berganti nama
menjadi Istambul.
Perkembangan
Islam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuan terjadi pada tahun 650 -1250 M yang ditandai dengan sangat luasnya
kekuasaan Islam, ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah
Islam dan fase kemunduran terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai
dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah pisah. Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang
menjadi penyebab diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tidak
menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas
- Penduduknya sangat heteregin sehingga mengalami
kendala dalam penyatuan
- Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya
- Krisis ekonomi
- Dekadensi moral yang tidak terkendali
- Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek
·
Konflik antar kerajaan Islam
Terlebih lagi setelah, pasukan
Mughal yang dipimpin oleh Hulagu Khan berhasil membumihanguskan Baghdad yang
merupakan pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang kaya dengan ilmu
pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M. Saat itu kekhalifahannya dipimpin
oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhir Bani Abbas di Baghdad.
Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu,
umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang beragama Syamanism tersebut, kekuatan
politik Islam mengalami kemunduran yang sangat luar biasa. Wilayah kekuasaannya
terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa bersatu, satu dan
lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban Islam
hancur ditambah lagi kehancurannya setelah diserang oleh pasukan yang dipimpin
oleh Timur Lenk.
Ø Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800)
Keadaan
perkembangan Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun
tidak sebanding dengan masa sebelumnya ( klasik) setelah berkembangnya tiga
kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan
kerajaan Safawi di Persia. Diantara ketiga kerajaan tersebut yang terbesar dan
paling lama bertahan adalah kerajaan Usmani.
a. Kerajaan Usmani
Kerajaan
Utsmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol
dan daerah utara negeri Cina yang bernama Usmani atau Usmani I dan
memproklamirkan diri sebagai Padisyah al Usman atau raja besar keluarga Usman
tahun 1300 M (699 H). Kerajaan yang didirikan oleh Usmani ini selanjutnya
memperluas wilayahnya ke bagian Benua Eropa. Ia menyerang daerah perbatasan
Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M sehingga tahun 1326 M
dijadikan sebagai Ibukota Negara.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Pada masa pemerintahan Orkhan, kerajaan Usmani menaklukkan Azmir tahun 1327 M, Thawasyannly tahun 1330 M, uskandar tahun 1338 M, Ankara 1354 M dan Gallipoli tahun 1356 M. Daerah-daerah tersebut adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.
Kerajaan
Usmani untuk masa beberapa abad masih dipandang sebagai Negara yang kuat
terutama dalam bidang militer. Kemajuan-kemajuan kerajaan Usmani yaitu dalam
bidang pemerintahan dan kemiliteran, bidang ilmu pengetahuan dan budaya
misalnya kebudayaan Persia, Bizantium dan arab, pembangunan Masjid-Masjid
Agung, sekolah-sekolah, rumah sakit, gedung, jembatan, saluran air villa dan
pemandian umum dan di bidang keagamaan.misalnya seperti fatwa ulama yang
menjadi hukum yang berlaku.
Kerajaan
Usmani sepeninggal Sultan Al Qanuni, mengalami kemunduran yang disebabkan oleh
berbagai problema sebagai berikut:
- Penduduknya
sangat heterogen
- Tidak dapat menguasai wilayah yang luas
- Kepemimpinannya lemah
- Terjadinya dekadensi moral
- Krisis ekonomi dan
- Ilmu dan tekhnologi stagnan.
b. Kerajaan Safawi Di Persia
Kerajaan Syafawi, mulanya adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil (Azerbaijan). Tarekatnya bernama tarekat Safawiyah, nama ini diambil
dari nama pendirinya yang bernama Safi-Al Din dan nama Syafawi dilestarikan
setelah gerakannya berhasil mendirikan kerajaan.
Jalan hidup yang ditempuh Al Din adalah jalan sufi dan mengembangkan
tasawuf Safawiyah menjadi gerakan keagamaan yang sangat berpengaruh di Persia,
Syiria dan Anatolia. Yang semula bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar
dan memerangi orang-orang yang ahli bid’ah. Lama kelamaan pengikut tarekat
Syafawiyah berubah menjadi tentara dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang
keras terhadap orang selain Syiah
Dalam perkembangannya, kerajaan Syafawi selanjutnya dipimpin oleh Ismail
yang baru berusia tujuh tahun. Ismail beserta pasukannya yang bermarkas di
Gilan selama limabelas tahunmempersiapkan kekuatannya dan mengadakan hubungan
dengan para pengikutnya di Azerbeijan, Syiria dan Anatolia dan pasukan tersebut
dinamai Qizilbash atau baret merah.
Saat kepemimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukannya dapat mengalahkan
AK Koyunlu di Sharur dan Tabriz sehingga Ismail memproklairkan dirinya menjadi
raja pertama dinasti Syafawi dan berkuasa selama 23 tahun.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Masa keemasan kerajaan Syafawi terjadi pada masa kepemimpinan Abbas I yaitu di bidang pilitik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan fisik dan seni. Kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan Syafawi menjadi salah satu dari tiga kerajaan besar Islam yang diperhitungkan oleh lawan-lawannya terutama dibidang politik dan militer.
Setelah mengalami kejayaan, kerajaan Safawi tidak lama kemudian mengalami
kemunduran penyebabnya adalah antara lain:
a.
Kemerosotan moral para pemimpin
kerajaan
b.
Konflik yang berkepanjangan dengan
kerajaan Usmani dan
c.
Pasukan yang dibentuk Raja Abbas I
yaitu pasukan Ghulam tidak memiliki jiwa pratirotik
c. Kerajaan Mughal di India
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang termuda diantara tiga kerajaan besar
Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530). Babur dengan
bantuan Raja Safawi dapat menaklukkan Samarkhad tahun 1494 M. Tahun 1504 M
dapat menduduki Kabul ibukota Afganistan. Setelah itu, Raja Babur mengadakan
ekspansi terus-menerus.
Kemajuan –
kemajuan kerajaan mughal diantaranya:
- Di
bidang Ekonomi, mengembangkan program pertanian, pertambangan, dan
perdagangan. Masalah sumber keuangan Negara lebih banyak bertumpu pada
sektor pertanian
- Di
bidang seni dan budaya misalnya karya sastra gubahan penyair istana,
penyair yang terkenal yaitu Malik Muhammad Jayazi dengan karyanya padmavat
(karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa manusia), karya-karya
arsitektur seperti istana fatpur Sikri di Sikri, vila dan masjid-masjid
Pada tahun 1858 M kerajaan Mughal juga mengalami
kemerosotan, penyebabnya antara lain:
- Kemerosotan
moral dan para pejabatnya bermewah-mewahan
- Pewaris kerajaan dalam kepemimpinannya sangat
lemah dan
- Kekuatan mililernya juga lemah
B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Abad Pertengahan
Salah satu hasil yang bisa dilihat
dan dirasakan dalam proses perkembangan Islam di Abad pertengahan ini di
antaranya adalah majunya ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Diakui atau tidak,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan Eropa memiliki basis dari Islam. Hal ini
terjadi dalam proses masuknya Islam ke kawasan Eropa, baik melalui proses
perdagangan maupun dalam peristiwa besar sejarah seperti perang salib.
Ada beberapa sektor penting yang
muncul sebagai pengaruh perkembangan Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor
tersebut diantaranya :
·
Bidang Politik
Di bidang politik, kawasan Eropa
sempat mengalami balance of power pada tahun 750 M. Hal ini terjadi baik di
kawasan barat maupun timur. Di kawasan barat, muncul permusuhan antara bani
Umayyah II yang berkuasa di Andalusia dengan kekaisaran Karolong dari Prancis.
Sementara di kawasan timur, muncul pula perseteruan antara Bani Abbasyah dengan
kekaisaran Byzantium di kawasan Balkan. Di sisi lain, bani Abbasyah juga
memiliki perseteruan dengan bani Umayyah. Pun, kekaisaran Karoling berseteru
dengan Byzanium timur dalam masalah perebutan wilayah Italia. Akhirnya,
muncullah perseketuan pada keempat pihak tersebut. dimana bani Abbasyah
bersekutu dengan kekaisaran Karoling. Sedangkan bani Umayyah II menjalin
hubungan baik dengan Byzantium timur. Proses persektutuan ini sendiri pecah,
pada saat terjadinya perang salib yang terjadi pada tahun 1096-1291.
·
Bidang Ekonomi Sosial
Andalusia
yang sudah dikuasai Islam pada 711 M dan konstantinopel pada 1453 M, menjadikan
sektor perdagangan Eropa banyak dikuasai oleh pedagang Islam. Hal ini karena
kawasan tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan
Asia ke Eropa. Kondisi ini menjadikan negara Islam memiliki dominasi dalam
sistem perdagangan yang diterapkan di kawasn tersebut.
·
Bidang Kebudayaan
Dengan
masuknya bangsa Arab ke kawasan Eropa, menjadikan bangsa Eropa mampu memahami
pemikiran kuno yang banyak didominasi dari bangsa Yunani serta Babilonia. Ada
beberapa tokoh dari kedua kawasan tersebut yang dianggap sebagai tokoh-tokoh
yang mampu mengubah pemikiran dunia. Diantaranya adalah :
Al Farabi
(780-863)
Al Farabi
merupakan tokoh yang mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya
Aristoteles. Oleh karenanya, Al Farabi juga dijuluki sebagai guru kedua,
sementara julukan guru pertama diberikan kepada Aristoteles. Selain itu, Al
Farabi juga banyak menulis buku yang terkait dengan masalah filsafat dasar yang
tidak kalah hebat dengan Aristoteles.
Ibnu Rusyd
(1120-1198)
Dikenal juga
dengan nama Averoos. Pemikirannya di kawasan Eropa dikenal dengan nama
Averoisme yang mengajarkan tentang kebebasan berfikir. Inilah yang menjadi
dasar munculnya reformasi pada abad 16 M serta terjadinya gerakan rasionalisme
pada abad 17 M. Buku-buku karya Ibnu Rusyd ini bisa ditemukan di perpustakaan
Eropa serta Amerika. Karya dari Ibnu Rusyd banyak disebut dengan nama Bidayatul
Mujtahid serta Tahafutut Tahaful.
Ibnu Sina
(980-1060)
Merupakan
tokoh yang banyak mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. Hal ini
karen Ibnu Sina yang dikenal juga dengan Avecia adalah dokter yang berasal dari
kota Hamzan Persia. Ide Ibnu Sina yang paling terkenal adalah wahdatul wujud
atau paham yang memperkenalkan tentang segala sesuatu serba wujud. Bukunya yang
banyak berpengaruh dalam ilmu kedokteran dunia adalah Al Qanun fi At Tibb.
·
Bidang Pendidikan
Banyak
pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti
Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di
universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke
negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang
pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun
1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas.
Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari
universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat.
Banyak
gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalm
bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik.
Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang
sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu
fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia
diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M).
2. Cordoba
mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan
3. Seorang
pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari
bahasa Arab di Paris (1240-1268 M).
4. Seorang
sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan
pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea,
Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol.
5. Apabila
kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang
terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.
6. Banyak sarjana-sarjana
muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya
diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum
muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa
pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol.
Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan
muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan
undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan
demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi
pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
C. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Abad Pertengahan
Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan
manusia dan seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya.
Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad pertengahan yang menonjol diantaranya:
Dalam perkembangan arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan Masjid yang
indah seperti Masjid Al Muhammadi, Masjid Agung Sulaiman dan Masjid Abi Ayyub
Al Anshari dengan hiasan-hiasan kaligrafi yang indah. Selain itu terdapat 235
bangunan dibangun dan dikoordinasi oleh Sinan, arsitek yang berasal dari
Anatolia. Perkembangan kebudayaan Islam tersebut terjadi pada masa kerajaan
Usmani.
Pada masa kerajaan Safawi telah berhasil membuat Isfahan menjadi ibukota
dan kota yang indah yang terdiri dari bangunan-bangunan seperti masjid,
rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan
Istana Chihil Sutun, taman-taman wisata yang ditata dengan indah. Di Isfahan
terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum. Dalam
bidang seni, gaya arsitek bangunan-bangunannya sangat kentara, misalnya masjid
Shah (1611 M dan masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M. Unsur seni lainnya seperti
kerajinan tangan, karpet, permadani, pakaian, keramik,tenunan, mode, tembikar,
dan seni lukis.
Selain yang tersebut, perkembangan budaya Islam juga berkembang di kerajaan
Mongol misalnya karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair
istana, baik yang berbahasaPersia maupun India. Malik Muhammad Jayazi adalah
penyair India yang terkenal dan menghasilkan karya besar “Padmavat”, Abu Fadl
dengan karyanya Akhbar nama dan Aini Akhbari yang memaparkan sejarah kerajaan
Mongol dengan figure kepemimpinannya. Dalam hal seni terdapat karya-karya
arsitektur yang indah seperti Istana Fatpur Sikri di Sikri, vila dan
masjid-masjid yang megah nan indah seperti masjid yang berlapiskan mutiara dan
Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan istana indah di Lahore.
Pada abad pertengahan muncul nama-nama yang terkenal yaitu para sastrawan
yang hidup pada abad pertengahan yaitu diantaranya:
a.
Fuzuli dengan karyanya yang berjudul
Shikeyetname atau pengasuan. Ia tinggal di Irak dan wafat tahun 1556
b.
Jalaluddin Ar Rumi yang mendapat
gelar Maulana atau tuan kami dengan karyanya Diwan Syams-I Tabriz yaitu
kumpulan puisi yang terdiri dari 33.000 bait dan Masnawi yang terdiri dari
26.660 dan dibuat dalam waktu 10 tahun. Ia lahir di Afganistan tahun 1207 M dan
wafat di Turki tahun 1273 M
c.
Sa’adi Syiraj yaitu sastrawan dari
Persia dengan karyanya yang berjudul Bustan atau kebun buah dan Gulistan yang
berisi tentang kata-kata mutiara, kisah-kisah, nasehat-nasehat, renungan dan
humor.
d.
Fariduddin Al Attar dengan karyanya
Mantiq At Tair atau musyawarah bunga, Tadzkiratul Auliya dan Pend Namah atau
kitab nasihat.
e.
Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar Raniri
dan Syamsudin Pasai, sunan kalijaga, sunan Bonang dan Kiageng Selo. Karya-karya
mereka berisi tentang nasehat-nasehat agama
D. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam
pada abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
1.
Meskipun Bani Umayyah telah
dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan
sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal
tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat
tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam
mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum
muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M)
dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
2.
Niat yang tulus ketika melakukan
sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah menjadi
orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan
menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa
runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia
serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
3.
Penaklukan wilayah yang demikian
luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada permintaan penduduk
suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut
dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena
kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum
muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan
pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas
suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk
menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya
penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4.
Islam memiliki kontribusi yang
sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Eropa
memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim
yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat
Eropa saat itu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan
Islam pada abad pertengahan ini dilakukan melalui tiga jalan yang dilalui untuk
memperkenalkan Islam pada masyarakat Eropa. Ketiga jalan tersebut adalah Jalan
Barat , Jalan Tengah , Jalan Tiimur. Perkembangan Islam,
mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Keadaan perkembangan
Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali walaupun tidak sebanding
dengan masa sebelumnya (klasik) setelah berkembangnya tiga kerajaan besar yaitu
kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di
Persia. Ada beberapa sektor penting yang muncul sebagai pengaruh perkembangan
Islam di abad pertengahan. Beberapa sektor tersebut diantaranya bidang Politik,
bidang Ekonomi Sosial, bidang Kebudayaan, bidang Pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Joko
Winarto, 2010. http://ebookbrowse.com/perkembangan-ajaran-islam-pada-abad-pertengahan-pdf-d367543914, diunduh, 19/12/2012.
Ismail
Bustaman, 2007. http://hbis.wordpress.com/2007/11/23/perkembangan-islam-pada-abad-petengahan. diunduh, 19/12/2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar