Senin, 28 Juli 2014

Kasus 1. Etika, Dilema Moral, dan Keputusan-Keputusan yang Sulit: Berbagai Tantangan dalam Menangani Kejahatan Komputer TI


1.    Perusahaan sedang mengembangkan kebijakan dan pedoman etika untuk alasan hukum, tetapi juga untuk mengklarifikasi apa yang dapat diterima dan apa yang tidak. Apakah menurutmu masalah apapun yang muncul dalam kasus ini membutuhkan klarifikasi? Apakah Anda membuat pengecualian kepada mereka yang telah diklasifikasikan sebagai perilaku yang tak pantas? Mengapa menurut Anda hal-hal ini tetap terjadi?
Jawaban
Bekerja di dunia TI sebagaimana yang dipaparkan dalam kasus diatas memang mengakibatkan Diema moral, etika dan keputusan-keputusan sulit. Seseorang yang berprofesi sebagai TI memiliki akses istimewa ke informasi digital, baik pribadi maupun profesional di seluruh perusahaan, dan mereka memiliki kecakapan secara teknis untuk memanipulasi informasi tersebut. Hali ini memberikan mereka kekuatan dan tanggung jawab untuk mengawasi serta melaporkan karyawan yang melanggar peraturan perusahaan. Masalah-masalah yang diangkat dalam kasus tidak memerlukan klarifikasi. Seperti Bryan yang menolak melaporkan kepada FBI tentang perilaku atasannya karena takut kehilangan pekerjaan, Gary juga memilih tidak melaporkan Atasannya yang menginstal perangkat lunak tidak berlisensi pada komputernya atau Tim yang menyalin lembar gaji tak terenkripsi dari perusahaannya. Berdasarkan hal tersebut, alasan mengapa menurut saya hal ini dapat terjadi:
·         Para pekerja TI biasanya memiliki perasaan ‘hanya ingin melihat apakah saya bisa melakukannya’ atau mereka merasa seperti para karyawan bahwa tidak ada yang melihat karena merekalah para pengawas.
·         Kurangnya pengawasan terhadap para karyawan perusahaan sehingga mereka dapat berbuat diluar etika karena merasa tidak ada yang melihat penyimpangan yang mereka lakukan
·         Adanya perasaan yang timbul dari pihak eksekutif bahwa mereka merasa telah berbuat banyak terhadap perusahaan sehingga mengabaikan etika yang telah di atur perusahaan.

2.    Dalam contoh pertama (milik Bryan), hal ini seperti ia tidak mempercayai keadilan yang pada akhirnya telah terjawab oleh keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Haruskah ia membawa kasus ini kepada pihak yang berwenang? Atau apakah ini cukup bahwa ia telah melaporkan masalah tersebut melalui saluran yang tepat dan membiarkan organisasi menanganinya, sebagai rekomendasi kepada Linn Hynds? Berikan secara rasional untuk posisi yang akan Anda ambil atas hal tersebut.
Jawaban
Menurut saya kejahatan yang dilakukan oleh atasan Bryan termasuk Cybercrime seharusnya dilaporkan kepada pihak berwajib, memang ada dampak negatif seperti jika Bryan memilih untuk melaporkannya, bisa menimbulkan konsekuensi pemecatan terhadap dirinya, namun Bryan bisa meminta perlindungan hukum, misalnya dengan meminta penyembunyian identitasnya sehingga tidak dapat diketahui siapa yang melaporkan kejahatan tersebut. Namun dalam kasus ia telah melaporkan masalah tersebut dengan membiarkan perusahaan menanganinya. Saya ragu apakah kasus yang ia laporkan akan ditangani dengan baik oleh perusahaan atau tidak, karena diketahui bahwa orang yang Bryan laporkan merupakan seseorang yang memiliki jabatan tinggi di perusahaan, bisa saja perusahaan ikut menutup-nutupi kasus tersebut.
3.    Dalam kasus ini, Garry  memilih untuk tidak menghentikan atasannya dari tidak memasang perangkat lunak yang tak berlisensi, walaupun ia menolak untuk melakukan pada dirinya sendiri. Apabila memasang perangkat lunak tak berlisensi adalah salah, apakah ada perbedaan antara menolak untuk melakukan dan tidak menghentikan orang lain? Apakah Anda mempercayai pendapatnya bahwa ini tidak akan mencederai siapapun? Iya atau tidak, mengapa?
Jawaban
Sebenarnya sudah cukup bagus bahwa Gary menolak untuk menginstalkan komputer dengan menggunakan produk tidak berlisensi, namun ia harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa perangkat lunak tersebut benar-benar tidak di instal. Sebagai angota departeman IT pada perusahaan tersebut, tanggung jawab gary untuk mencegah terjadinya pelanggaran tersbut sangatlah besar, kewajiabanya untuk melaporkan kepada pihak berwenang sudah seharusnya dilakukan namun masalahnya disini tindakanya terbatas karena atasanya yang melakukan pelanggaran tersebut, pencegahanya sebenarnya dapat dilakukan oleh gary dengan memberikan informasi mengenai larangan menggunakan sofware tanpa lisensi yang seharusnya membeli suatu sofware yang berlisensi, dengan memberikan pengertian akan ada tindakan hukum dan denda yang cukup besar apabila melakukan pengisntalan dengan sofware palsu pastinya seseorang dan sekalipun atasan akan berpikir ulang untuk melakukanya apalagi dengan memberi tahu dampaknya yang sangat merugikan sistem informasi perusahaan. Dengan realitas dengan adanya hukum dan denda yang cukup besar diharapkan mengurangi penggunaan sofware bajakan selain hal tersebut masih banyak kerugian lain antara lain dengan menggunakan perangkat bajakan berpotensi merusak suatu komputer atau bahkan merusak seluruh jaringan teknologi pada perusahaan karena rentan sekali dimasuki virus sehingga menyebabkan hilangnya sebagian maupun seluruh data-data penting perusahaan. Efek akan semakin besar apabila menggunakan sofware bajakan, virus akan gampang sekali masuk dan berakibat pada penghapusan data base yang biayanya cukup mahal untuk memberbaikinya. Pada skala yang lebih kecil apabila gary tetap menginstal perangkat tanpa lisensi dapat merusak integritasnya dan melanggar etika hukum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar