Selasa, 31 Desember 2013

Karakteristik dan lingkungan sektor publik


Karakteristik dan lingkungan sektor publik

PENGERTIAN  DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dibandingkan dengan sektor swasta. Istilah “sektor publik” sendiri  memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.


B    SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Tujuan dari akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus memiliki manfaat. Organisasi sektor publik bergerak dalam linkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.
Faktor ekonomi, misalnya; pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP), struktur produksi, tenaga kerja, arus modal dalam negeri, cadangan devisa, nilai tukar mata uang, utang dan bantuan luar negeri, infrastruktur, teknologi, kemiskinan dan kesenjangan ekonomi, dan sektor informal.
Faktor politik, antara lain: hubungan negara dan masyarakat, legitimasi pemerintah, tipe rezim yang berkuasa, ideologi negara, elit politik dan massa, jaringan internasional, dan kelembagaan.
Faktor kultural, misalnya keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya, sistem nilai di masyarakat, historis, sosiologi masyarakat, karakteristik masyarakat dan tingkat pendidikan.
Faktor demografi, misalnya pertumbuhan penduduk, stuktur usia penduduk, migrasi, dan tingkat kesehatan.

VALUE FOR MONEY
Merupakan konsep pengelolaan organisasi seektor publik yang mendasarkan tiga elemen utama, yaitu:
Ekonomi, pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dan input value yang dinyatakan dalam satu satuan moneter.
Efisiensi: pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terndah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
Efektifitas: tingkat pencapaian hasil program dengan  target yang ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

D.   PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Perbedaan
Sektor publik
Sektor swasta
Tujuan organisasi
Nonprofit motive
Profite motive
Sumber pendanaan
Pajak , retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba BUMN/BUMD, penjualan asset Negara, dsb.
Pembiayaan internal: modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva.
Pembiayaan eksternal: utang bank, obligasi, penerbitan saham.
Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban kepada masyarakat(publik), dan parlemen(DPR/DPRD)
Pertanggujawaban  kepada pemegang saham dan kreditor
Struktur organisasi
Birokratis, kaku, dan hierarkis
Fleksibel: datar, piramid, lintas fungsional, dsb.
Karakteristik anggaran
Terbuka untuk publik
Tertutup untuk publik
Sistem akuntansi
Cash Acounting
Accural Accounting
Persamaan sektor publik dan sektor swasta
·       Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian internal dari system ekonomi disuatu Negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
·       Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya (scarty of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.
·       Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, dan pada dasarnya sama dikedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan umtuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu; perencanaan, penggorganisasian, dan pengendalian.
·       Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya; baik pemerintah maupun swasta sama-sama bergerka di bidang transportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energy dan sebagainya.
·       Kedua sektor terikat pada peratuan perundangan dan ketentuan hokum lain yang diisyaratkan.

E.    TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Assosiation (1970) dalam Glynn(1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sktor publik adalah:
Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara cepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumberdaya yang dipercayakan kepad organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaksanakan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas (accountabilitas). 
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan.
Tahun 1970-an, Pendukung teori pembangunan radikal mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam pembangunan. Benarkah sektor publik dapat menggerakan dan mempertahankan pembangunan ?
 Sektor publik dianggap lebih rendah kedudukannya dibandingkan dengan sektor swasta dan bahkan dianggap mengganggu pembangunan ekonomi dan sosial itu sendiri dengan alasan sektor publik sering dijadikan sebagai sarang pemborosan dan inefisiensi ekonomi.
Kedudukan sektor publik bertambah lemah karena orientasi pembangunan lebih diarahkan pada pembangunan sektor swasta dan cenderung mengabaikan pembangunan sektor publik.
Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju. Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan New Public Management (NPM) dan reinventiing government di banyak negara terutama negara Anglo Saxon. 
Untuk memperbaiki kinerja sektor publik, perlu diadopsi beberapa praktik dan teknik manajemen yang diterapkan di sektor swasta, seperti mekanisme pasar, kompetisi tender, dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik.
Perubahan pada sektor berakibat pada perubahan akuntansi sektor publik. 
Pemerintah New Zaeland menerapkan akuntansi berbasis akrual sejak tahun 1991 yang diikuti oleh Jepang, Itali, dan negara-negara Eropa lainnya, meskipun di Itali sistem tersebut kurang efektif dan kurang sukses.
Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk membantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektivias sektor publik.
Dalam dua dasawarsa terakhir, Istilah akuntabilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi,good public fovernance telah begitu cepat masuk ke dalam kamus sektor publik.
Ingin diciptakannya good public and corporate gorvernance.
Isu-isu baru muncul, misalnya tuntutan dilakukannya reformasi sektor publik yang diorientasikan pada pembentukan organisasi sektor publik yang ekonomis, efisien, efektif, transparan, responsif, dan memiliki akuntabilitas publik yang tinggi.
Implikasinya perlu dilakukan reformasi akuntansi, auditing, sistem manajemen keuangan publik, privatisasi perusahaan-perusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan keuangan eksternal. 
.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK DAN GOOD GOVERNANCE
Governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik.
Karakteristik good governance menurut UNDP :
·         Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.
·         Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
·         Transparency, transparansi di bangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi.
·         Responsiveness, lembaga- lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder.
·         Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
·         Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
·         Efficiency and effectiveness, pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif)
·         Accountability, pertanggung jawaban kepada publik atas setiap aktifitas yang dilakukan.
·         Strategic vision, penyelenggara pemerintah dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan.

AKUNTABILITAS PUBLIK
Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal dan akuntabilitas horisontal.
Akuntabilitas lebih luas dari stewardship. Stewardshipmengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk melaporkan, sedangkan accountability mengacu pada pertanggungjawaban seorang steward kepada pemberi tanggung jawab.
Tuntutan akuntabilitas publik mengharuskan lembaga-lembaga sektor publik  untuk lebih menekankan pada pertanggungjawaban horisontal. Tuntuan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik.

PRIVATISASI

Privatisasi merupakan salah satu upaya untuk mereformasi perusahan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi berarti pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang. Privatisasi perusahaan publik memiliki fungsi ganda, yaitu untuk mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan negara, dan mendorong perkembangan sektor swasta. Dalam konteks reformasi sektor publik, privatisasi merupakan salah satu agenda bahasan yang menarik untuk didiskusikan.
Privatisasi digulirkan karena perusahaan publik selalu memperoleh tudingan sebagai sarang korupsi, kolusi, nepotisme, inefisiensi dan sumber pemborosan negara. 
Dalam era globalisasi BUMN dan BUMD menghadapi tekanan dan tuntutan, yaitu:
Regulation and political pressure. BUMN/BUMD dituntut untuk memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah. 
Sosial pressure. BUMN dan BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi. 
Rent Seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang-orang (oknum) yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi dan nepotisme.
Economic and efficiency. BUMN dan BUMD di sisi lain dituntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional. Fokus yang harus diperhatikan manajemen BUMN dan BUMD adalah economy, efficiency, effectiveness, equity, quality and performance. Namun hal ini seringkali sulit diwujudkan karena adanya beberapa faktor pengganggu seperti adanya budaya rent seeking behaviour, dan adanya trade offsantara pemenuhan tuntutan social pressure dan economic and effeciency pressure.

BUMN dan BUMD harus melakukan strategi efisiensi dan efisiensi biaya, misalnya denganstrategic cost management, dilakukan restrukturisasi organisasi, privatisasi,reghtsizing (downsizing), serta rekruitmen sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi.

J.        OTONOMI DAERAH

Perkembangan akuntansi sekot publik di Indonesia semakin pesat dengan adanya ketetapan MPR RI yaitu Tap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang “Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan; Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia” merupakan landasan hukum bagi dikeluarkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi daerah.
Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. 
Desentralisasi ini diharapkan akan menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu (1) mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan kreativitas masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di masing-masing daerah. (2) memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang lebih rendah yang memiiliki informasi yang paling lengkap.


PENGANTAR PEMROSESAN TRANSAKSI


Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system— TPS) merupakanaktivitas yang terdiri atas tiga subsistem utama, yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran,dan siklus konversi. Meskipun setiap siklus melakukan tugas tertentu yang berbeda-beda danmendukung tujuan yang berbeda-beda, siklus-siklus tersebut memiliki karakteristik yangsama. Misalnya, ketiga siklus TPS ini menangkap transaksi keuangan, mencatat dampak transaksi dalam catatan akuntansi, dan menyediakan informasi tentang transaksi kepada parapengguna untuk mendukung kegiatan mereka setiap hari.


Gambaran Umum Pemrosesan Transaksi
           
Transaksi keuangan didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dicerminkan dalam akun-akunnya, dan diukur dalam satuanmata uang.Transaksi keuangan yang paling umum adalah pertukaran ekonomi dengan pihak eksternal seperti penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, pembebasan kewajibankeuangan, dan penerimaan kas dari pelanggan. Transaksi keuanagan terdiri atas peristiwa-peristiwa internal seperti depresiasi aktiva tetap; aplikasi tenaga kerja, bahan baku, danoverhead proses produksi; dan transfer persediaan dari satu departemen ke departemen lain.
1.      Siklus Transaksi
terdapat tiga siklus transaksi yang memproses sebagian besar aktivitas ekonomi perusahaan, yaitu siklus pengeluaran, siklus konversi dan siklus pendapatan. siklus-siklus ini ada di dalam semua jenis bisnis, baik yang mencari laba, maupun yang nirlaba.
*      Siklus Pengeluaran
Aktivitas bisnis dimulai dengan pemerolehan bahan baku, properti, dan tenaga kerja melalui pertukaran dengan kas-siklus pengeluaran (expenditure cycle). Terdapat subsistem-subsistem utama, yaitu sistem pembelian/utang, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem aktiva tetap.
*      Siklus Konversi
Terdiri dari dua subsistem utama: sistem produksi dan sistem akuntansi biaya. Perusahaan manufaktur mengonversi bahan baku ke barang jadi melalui operasi siklus konversi normal.
*      Siklus Pendapatan
Perusahaan menjual barang jadi ke pelanggan melalui siklus pendapatan (revenue cycle), yang melibatkan pemrosesan penjualan tunai, penjualan kradit, dan penerimaan kas setelah penjualan kredit. Subsistem utama, yaitu pemrosesan pesanaan penjualan dan penerimaan kas.
2.      Pencatatan Akuntansi
*      Sistem Manual
Pencatatan tradisional yang digunakan dalam sistem manual (dokumen, jurnal, dan buku besar).
ü  Dokumen menyediakan bukti dari kegiatan dan dapat digunakan untuk memulai pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen yaitu, dokumen sumber, dokumen produk dan dokumen perputaran.
ü  Jurnal adalah catatan ayat-ayat secara kronologis. Dokumen adalah sumber utama dari data bagi jurnal, jurnal juga menyediakan sarana untuk membukukannya (posting) ke akun-akun. Terdapat dua jenis jurnal: jurnal khusus dan jurnal umum.
ü  Buku besar adalah buku akun keuangan, yang mencerminkan pengaruh keuangan dari transaksi setelah dibukukan dari berbagai jurnal. Terdapat dua jenis buku besar: buku besar umum dan buku besar pembantu.
*      Jejak Audit
Catatan akuntansi yang dijelaskan sebelumnya menyediakan jejak audit untuk menelusuri transaksi dari dokumen sumber ke laporan keuangan. Auditor eksternal secara berkala mengevaluasi laporan keuangan dari organisasi bisnis yang terbuka atas nama pemegang sahamnya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
*      Sistem Berbasis Komputer
Catatan akuntansi dalam sistem berbasis komputer dapat disajikan dalam 4 jenis file magnetis:
§  File Master, nilai data dalam file induk diperbaharui dari transaksi, contohnya buku besar umum dan buku besar pembantu.
§  File Transaksi, file sementara yang menyimpan record transaksi yang akan digunakan untuk merubah atau memperbarui data dalam file induk.
§  File Referensi, menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi, misalnya program pembayaran gaji, yang dijadikan standar untuk penghitungan pajak.
§  File Arsip, berisi catatan teransaksi pada masa lalu yang dipertahankan untuk referensi akan datang.


TEKNIK DOKUMENTASI
1.      Diagram Arus Data dan Diagram Relasi Entitas
*      Diagram Arus Data
Diagram arus data (DFD) menggunakan simbol-simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data, dan penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem. Entitas dalam DFD adalah objek-objek eksternal dalam sistem yang dimodelkan. DFD digunakan untuk meyajikan sistem dalam beberapa tingkat perincian dari yang sangat umum ke yang sangat terperinci.
*      Diagram Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (ER) adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan relasi antara entitas. Penggunaan umum dari diagram ER adalah untuk memodelkan basis data organisasi.
*      Hubungan antara Diagram ER dan diagram Arus Data
Hubungan antara diagram ER dan diagram arus data mencerminkan berbagai aspek dari sistem yang sama, namun saling berhubungan dan bisa direkonsiliasi. Kedua diagram ini saling terhubung melalui data, setiap data yang disimpan dalam DFD mewakili entitas data dalam diagram ER.

2.      Bagan Alir
Bagan alir adalah representasi grafis dari sistem yang mendeskripsiakn relasi fisik antara entitas-entitas intinya. Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari sistem manual, termasuk catatan akuntansi, departemen organisasional terlibat dalam proses, dan aktivitas dilakukan dalam departemen tersebut. Bagan alir sistem menggambarkan aspek-aspek komputer dalam sebuah sistem.
*      Pemrosesan Batch
pemrosesan batch memungkinkan efisiensi manajemen untuk volume transaksi dalam jumlah besar. batch adalah sekelompok transaksi yang serupa (misalnya pesanan penjualan) yang diakumulasikan sepanjang waktu dan kemudian diproses bersama-sama.
*      Bagan Alir Sistem
Penggunaan bagan alir sistem adalah untuk mewakili sebuah sistem yang mencakup proses manual dan komputer
*      Bagan Alir Program
Setiap program yang disajikan dalam bagan alir sisten harus memiliki sebuah bagan alir program pendukung yang mendeskripsikan logikanya. para akuntan kadang-kadang menggunakan bagan alir program untuk memverifikasi kebenaran logika program
3.      Diagram Tata Letak Record
Record layout diagram digunakan untuk mengungkapkan struktur internal record yang membentuk file atau basis data. Dan biasanya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap atribut (atau field) dalam record.

SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
1.      Perbedaan Antara Sistem Batch dan Real-Time
Karakteristik Pembeda
Metode Pemrosesan Data
Batch
Real-Time
Kerangka Waktu Informasi
Terdapat jeda antara waktu terjadinya kegiatan ekonomi dengan waktu pencatatannya.
Pemrosesan dilakukan ketika kegiatan ekonomi terjadi.
Sumber Daya
Umumnya, lebih sedikit sumber daya (peranti keras, pemrograman, pelatihan) yang dibutuhkan).
Lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan dari pada pemrosesan batch.
Efisiensi Operasional
Record tertentu diproses setelah peristiwa terjadi untuk menghindari penundaan operasional.
Semua record yang berkaitan dengan peristiwa diproses segera.

2.      Pendekatan Pemrosesan Data Alternatif
ü  Sistem warisan versus sistem modern. Sistem modern cenderung berbasis klien-server (jaringan) dan memproses transaksi secara real-time. Meskipun konfigurasi sistem warisan tidak lagi menjadi fitur utama dari SIA sistem ini masih cukup penting bagi akuntan.
ü  Pembaruan file master dari transaksi. Baik pemrosesan batch maupun pemrosesan real-time yang digunakan, pembaruan recocord file utama mencakup perubahan nilai dari satu atau beberapa field untuk merefleksikan pengaruh dari suatu transaksi.
ü  Prosedur pembuatan cadangan dan pemulihan untuk file basis data.
 







3.      Pemrosesan Batch Denagan Menggunakan Pengumpulan Data Secara Real-Time
Pendekatan pemrosesan data yang populer, khususnya untuk perusahaan besar, adalah menangkap secara elektronik data transaksi pada sumbernya ketika terjdi. Dengan mendistribusikan kemampuan input data ke pengguna, kesalahan transaksi tertentu bisa dicegah atau dideteksi dan dikoreksi paa sumbernya. Hasilnya adalah file transaksi bebas dari kebanyakan kesalahan yang sering terjadi pada sistem warisan yang lama.
Setiap penjualan pelanggan mempengaruhi enam record akuntansi berikut ini :
·         Piutang dagang pelanggan (buku besar pembantu¬unik)
·         Item persediaan (Buku besar pembantu¬hampir unik)
·         Pengendalian persediaan (Buku besar umum¬umum)
·         Pengendalian piutang dagang (Buku besar umum¬umum)
·         Penjualan (Buku besar umum¬umum)
·         Harga pokok penjualan (Buku besar umum¬umum)

4.      Pemrosesan Real-Time
Sistem real-time memproses seluruh transaksi pada saat terjadi. Pemrosesan real-time sesuai dengan sistem yang memproses volume transaksiyang rendah dan yang tidak saling berbagai record umum. Sistem ini menggunakan teknologi LAN dan WAN secara luas.