Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena kami telah
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Statistik
Ekonomi yang berjudul Distribusi Probabilitas Kontinu yang membahas lebih
mendetail kepada distribusi probabilitas normal yang merupakan salah satu
cabang dari judul kami
Dalam penyusunana makalah ini, kami mendapat banyak tantangan dan
hambatanakan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulismengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua
puhak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya dapat
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa
Kami menyadari bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari segi penyusunan maupun materinya
Akhir kata semoga makalah ini dapat membarikan manfaat bagi kita sekalian
Makassar, Mei 2012
Tim Penyusun
Daftar
Isi
Kata pengantar..................................................................................................
2
Daftar isi........................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................................. 4
B.
Rumusan Masalah............................................................................. 5
BAB II ISI
A.
Sejarah Dan Pengertian Distribusi Normal...................................... 6
B.Persamaan
Umum Distribusi Normal................................................ 6
C.
Probabilitas....................................................................................... 7
D.
Sifat-sifat Distribusi Normal............................................................ 8
E.
Ciri Distribusi Normal..................................................................... 9
F.
Kurva Distribusi Normal Standar..................................................... 9
G.
Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas............................................ 9
BAB III PENERAPAN DISTRIBUSI NORMAL
Contoh
soal 1.........................................................................................
11
Contoh
soal 2......................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................... 17
Bab 1
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Bila kita mengingat kembali
pengetahuan mengenai data yang dikelompokkan menjadi bentuk tabel distribusi
frekuensi. Kita telah mengetahui bahwa dengan tabel distribusi frekuensi itu
kita dapat membuat histogram, poligon, ogif dan menentukan frekuensi kemiringan
suatu distribusi data. Pandanglah histogram, poligon, dan kurva suatu
distribusi data berikut ini
Ket
:
Histogram
Poligon
Kurva
Perhatikan bahwa dari poligon kita dapat melukis
suatu kurva yang halus dan kontinu, yaitu grafik dari fungsi f(x). Dari kurva
ini kita dapat menentukan bagaimana kemiringan dari suatu distribusi data.
Kita telah mengetahui bahwa ada tiga
jenis kemiringan, yaitu miring ke kiri, simetri, dan miring ke kanan seperti
gambar berikut ini
x < med < mod x = med = mod mod
< med < x
a. distribusi
miring ke kiri b. Distribusi
simetri c. Distribusi miring ke kanan
Gambar a menunjukkan
distribusi data miring kekiri dimana nilai rata-rata < median < modus.
Kurva tidak simetris sebab puncaknya ada dibagian kanan tetapi data ada yang
menyebar ke kiri. Gambar c menunjukkan keadaan sebaliknya, yaitu distribusi
data miring ke kanan, dimana nilai modus < median < rata-rata. Kurva juga
tidak simetris sebab puncaknya ada disebelah kiri sementara sedikit data ada
yang menyebar ke kanan.
Keadaan
yang sangan menarik untuk diamati adalah distribusi data yang ditunjukkan oleh
gambar b, dimana nilai rata-rata sama atau mendekati nilai modus dan median.
Kurvanya simetri dengan puncak distribusi ada di tengah. Distribusi data yang
ditunjukkan oleh gambar b disebut distribusi normal
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian distribusi normal ?
b. Apa persamaan unum distribusi normal ?
c. Apa sifat dan ciri distribusi normal ?
d. Bagaimana contoh penerapan distribusi normal ?
Bab ii
Pembahasan
A. SEJARAH DAN PENGERTIAN
DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham
de Moivre dalam
artikelnya pada tahun 1733
sebagai pendekatan distribusi binomial untuk n besar. Karya tersebut dikembangkan
lebih lanjut oleh Pierre Simon de Laplace, dan dikenal sebagai teorema Moivre-Laplace. Laplace menggunakan distribusi normal untuk analisis
galat suatu eksperimen.
Metode kuadrat terkecil diperkenalkan oleh Legendre
pada tahun 1805. Sementara itu Gauss mengklaim telah menggunakan metode tersebut
sejak tahun 1794 dengan mengasumsikan galatnya memiliki distribusi
normal.
Istilah kurva lonceng diperkenalkan oleh Jouffret pada tahun 1872 untuk distribusi normal
bivariat. Sementara itu istilah distribusi normal secara terpisah diperkenalkan
oleh Charles
S. Peirce, Francis
Galton, dan Wilhelm
Lexis sekitar tahun 1875. Terminologi ini secara tidak sengaja memiliki nama
sama.
Distribusi normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai
analisis statistika. Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang
memiliki rata-rata nol dan simpangan baku satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell
curve) karena grafik fungsi kepekatan
probabilitasnya
mirip dengan bentuk lonceng.
Distribusi normal ini banyak digunakan dalam berbagai penelitian di bidang
ilmu-ilmu biologi, kedokteran, fisika, sosial, dan lainnya. Selain itu,
distribusi normal juga merupakan salah satu pendekatan penyelesaian yang cukup
baik bagi distribusi-distribusi lain, termasuk distribusi bagi variebel diskrit
seperti binominal dan poisson
B.
PERSAMAAN UMUM DISTRIBUSI NORMAL
Distribusi normal mempunyai persamaan umum
sebagai berikut :
Di mana : µ = rata-rata, σ = simpangan baku, = 3,14159...,
dan e = 2,71828...
f(x)
-σ σ
x
µ
Distribusi normal f
(x) didefinisikan pada interval terbuka -∞ < x < +∞. Distribusi normal
dengan parameter µ
dan σ2 biasanya
ditulis N(µ, σ2). Dengan memperhatikan persamaan umum dan
grafik distribusi normal f(x), tampak bahwa bentuk kura normal ditentukan oleh
dua parameter, yaitu rata-rata (µ) dan simpangan baku (σ).
Bila nilai σ mengecil, maka bentuk kura akan lebih rapat
dan semakin runcing dan sebagian besar nilai x akan berkumpul atau mendekati
nilai rata-rata µ. Sebaliknya mekin besar nilai σ, maka bentuk kurva akan
lebih renggang dan tumpul, dimana sebagian besar nilai-nilai x akan menjauhi
nilai rata-rata µ . Perhatikan gambar berikut yang menunjukkan uraian tiga
distribusi data yang mempunyai simpangan baku σ1, σ2 dan, σ3 serta rata-rata µ1,
µ2, dan µ3
F(x)
σ1 < σ2 < σ3
σ1 µ1 = µ2
= µ3
σ2
σ3
x
C.
PROBABILITAS P(a < x < b)
Probabilitas distribusi normal f (x)
pada interal a < x < b ditentukan dengan memakai luas daerah dibawah
kurva f (x) sebagaimana ditunjukkan gambar berikut
F(x)
x
a
µ c
Pada gambar, probabilitas P (a < x < b)
ditunjukkan oleh luas daerah diarsir, yang dibatasi oleh kurva f(x), sumbu X,
garis tegak X = a, dan X = b. Oleh karena f(x) merupakan fungsi kontinu, maka
probabilitas P(a < x < b) dihitung dengan memakai integral dari fungsi f(x) yang dibatasi oleh x
= a dan x = b, yaitu :
P(a <
x < b) =
Akan tetapi secara matematis bentuk integral
dari fungsi f(x) tersebut sulit dipecahkan secara langsung dengan teknik
integral. Oleh karena itu, penyelesaiannya dilakukan dengan memakai
transformasi nilai-nilai X menjadi nilai-nilai baku Z, yaitu :
Z =
D. SIFAT-SIFAT DISTRIBUSI NORMAL
- Rata-ratanya (mean) μ
dan standard deviasinya = σ
- Mode (maximum) terjadi di x = μ
- Bentuknya simetrik terhadap x = μ
- Titik belok tepat di x = μ±σ
- Kurva mendekati nol secara asimptotis. semakin x jauh dari
x=μ
- Total luasnya = 1
- Bentuk distribusi normal ditentukan oleh μ dan σ.
E.
CIRI DISTRIBUSI NORMAL
- Nilai mean, median dan modus adalah sama / berhimpit.
- Kurvanya simetris
- ASIMPTOTIK (fungsi yang dibatasi oleh suatu fungsi N yang
cukup besar).
- Luas daerah yang terletak dibawah kurva dan diatas garis
mendatar = 1
- Semakin besar nilai s , maka kurva akan semakin landai,
Dan semakin
kecil nilai s maka kurva akan semakin
melancip
F.
KURVA DISTRIBUSI NORMAL STANDARD
Distribusi normal standard adalah distribusi
normal dengan mean μ=0 dan
standard deviasi σ=1.
Transformasi memetakan distribusi normal
menjadi distribusi normal standard, sebab distribusi
normal dengan variabel z ini memiliki mean =0 dan standard deviasi = 1.
Transformasi ini juga mempertahankan luas dibawah
kurvanya, artinya:
|
Dengan z1 = (x1-μ)/σ dan z2
= (x2-μ)/σ.
Sehingga cukup dibuat tabel distribusi normal
standard kumulatif saja!
G.
LUAS DI BAWAH KURVA DAN PROBABILITAS
P(x1<x<x2)
= probabilitas variabel random x memiliki nilai antara x1 dan x2
P(x1<x<x2)
= luas di bawah kurva normal antara x=x1 dan x=x2
Oleh karena perhitungan
integral normal tsb sulit, maka disusunlah tabel nilai rapat probabilitas. Akan
tetapi karena nilai rapat probabilitasnya tergantung pada μ dan σ maka
sangatlah tidak mungkin mentabelkan untuk semua nilai μ dan σ
Hubungan antara Distribusi
Binomial dan Distribusi Normal
·
Jika N cukup besar dan jika tak satu pun dari p atau q sangat dekat
dengan nol maka distribusi binomial dapat didekati atau diaproksimasi oleh
sebuah distribusi normal dengan variabel terstandarisasi yang dirumiskan sebagai:
Pendekatan ini akan semakin baik seiring
dengan semakin bertambah besarnya N. Dalam praktiknya, pendekatannya akan
sangat bagus jika Np dan Nq kedua-duanya lebih besar daripada 5.
Bab iii
Penerapan
distribusi normal
Contoh soal 1:
Dari penelitian terhadap 150 orang laki-laki yang
berumur 40–60 tahun didapatkan rata-rata kadar kolesterol (μ) mereka 215 mg %
dan simpangan baku σ = 45 mg %. Hitunglah peluang kita mendapatkan seorang yang kadar
kolesterolnya:
a. < 200 mg %
b. > 250 mg %
Jawab :
Ilustrasi dari soal tersebut di atas ditunjukkan dalam
Gambar berikut :
Untuk menghitung nilai probabiltas dari pertanyaan di
atas, kita gunakan rumus fungsi probabilitas distribusi normal. Karena nilai
probabilitas yang dibutuhkan adalah pada rentang nilai x tertentu, maka kita
harus menggunakan integral untuk menghitungnya.
a. P (<200 mg) =
b. P
(> 250 mg) =
Untuk mengatasi
permasalahan di atas, terdapat cara lain untuk menghitung nilai peluang
distribusi normal. Untuk menentukan nilai peluang pada soal di atas, kita
pelajari dulu cara menghitung nilai Z dan membaca tabel luas kurva normal.
Nilai Z didapat dengan rumus berikut:
Sedangkan tabel luas
kurva normal adalah tabel yang memuat luas kurva normal dari titik minus tak
hingga sampai titik x. Tabel luas kurva normal ini sangat bermanfaat untuk
menghitung soal-soal seperti contoh soal 1b. Hanya saja, tabel kurva normal ini
disusun berdasarkan nilai Z. Sehingga kita harus menghitung nilai Z terlebih
dahulu.
Tabel luas kurva normal untuk distribusi normal
ditunjukkan dalam Tabel 1a dan 1b.
Tabel 1a. Nilai luas kurva normal untuk
nilai Z < 0 (negatif)
Tabel 1a. Nilai luas kurva normal untuk
nilai Z > 0 (positif)
Penyelesaian contoh soal 1 dengan menggunakan tabel
kurva normal.
Dari penelitian terhadap 150 orang laki-laki yang
berumur 40–60 tahun didapatkan rata-rata kadar kolesterol (μ) mereka 215 mg %
dan simpangan baku σ = 45 mg %. Hitunglah peluang kita mendapatkan seorang yang kadar
kolesterolnya:
a. > 250 mg %
b. < 200 mg %
Jawab :
μ = 215
σ = 45
Untuk memudahkan pengerjaan, kita kerjaan contoh soal
1.b terlebih dahulu.
b. P(x < 200)
Berdasarkan
tabel kurva normal, untuk nilai Z = -0,67, luasnya adalah 0.2514. Sehingga
peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula kurang dari 200 mg % adalah
0.2514.
a. P(x > 250)
Untuk
menghitung sal 1a, kita cari dulu peluang menemukan laki-laki dengan kadar gula
kurang dari 250 mg atau P (x <250 )
Berdasarkan
tabel kurva normal, untuk nilai Z = 0.78, luasnya adalah 0.7794. Sehingga
peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula kurang dari 250 mg % , P (x
< 250) adalah 0.7794. Peluang untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula
lebih dari 250 mg % , atau P (x > 250) dapat dilakukan dengan cara berikut :
P ( x >
250) = 1 - P ( x < 250 )
=
1 - 0.7794
=
0.2206
Contoh Soal 2 :
Sebuah perusahaan
bolam lampu mengetahui bahwa umur lampunya (sebelum putus) terdistribusi secara
normal dengan rata-rata umurnya 800 jam dan standard deviasinya 40 jam. Carilah
probabilitas bahwa sebuah bolam produksinya akan:
l
Berumur antara 778 jam dan 834 jam
l
Berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam
Jawab.
μ= 800 σ=40.
l
P(778<x<834)
x1=778 à z1 = (x1-μ)/σ = (778-800)/40 = -0.55
x2=834 à z2 = (x2-μ)/σ = (834-800)/40 = 0.85
P(778<x<834) = P(-0.55<z<0.85) =
P(z<0.85)-P(z<-0.55)
= 0.8023 – 0.2912 = 0.5111
b) Berumur kurang
dari 750 jam atau lebih dari 900 jam
μ= 800 σ=40.
P(x<
750 atau x>900)
x1=750
à z1
= (x1-μ)/σ = (750-800)/40 = -1.25
x2=900 à z2 = (x2-μ)/σ = (900-800)/40 = 2.5
P(x< 750 atau x>900) =
P(z<-1.25) + P(z>2.5)
= P(z<-1.25) + 1-
P(z<2.5)
= 1 + P(z<-1.25) -
P(z<2.5)
= 1 + 0.1056-0.9938 = 0.1118
Bab iv
Penutup
Kesimpulan
·
Distribusi
Normal adalah model distribusi kontinyu yang paling penting dalam teori
probabilitas. Distribusi Normal diterapkan dalam berbagai permasalahan.
Distribusi normal memiliki kurva berbentuk lonceng yang simetris. Dua parameter
yang menentukan distribusi normal adalah rataan / ekspektasi (μ) dan standar
deviasi (σ). Dimana μ adalah
rata-rata, σ adalah standar
deviasi
·
Luas dibawah kurva distribusi
normal antara x1 dan x2 =
Luas dibawah kurva distribusi normal standard antara z1 dan z2
·
Transformasi memetakan distribusi normal
·
Semakin besar nilai s , maka
kurva akan semakin landai,
Dan semakin kecil nilai s maka kurva
akan semakin melancip
Daftar pustaka
Boediono
and Wayan Koester. 2004. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Harini,
sri & Turmudi. 2008. Metode Statistika. Malang : UIN-Malang Press
Lasfeto,
Deddy Barnabas. 2008. Analisis Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Spiegel,
Murai R. 2010. Probabilitas dan Statistika. Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar