Distribusi
normal pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre dalam
artikelnya pada tahun 1733 sebagai pendekatan distribusi
binomial untuk n besar. Karya tersebut dikembangkan
lebih lanjut oleh Pierre Simon de Laplace,
dan dikenal sebagai teorema Moivre-Laplace. Laplace
menggunakan distribusi normal untuk analisis
galat suatu eksperimen. Metode kuadrat terkecil
diperkenalkan oleh Legendre pada
tahun 1805.
Sementara itu Gauss
mengklaim telah menggunakan metode tersebut sejak tahun 1794 dengan
mengasumsikan galatnya memiliki distribusi normal.
Istilah
kurva lonceng diperkenalkan oleh Jouffret
pada tahun 1872 untuk distribusi normal bivariat. Sementara itu istilah
distribusi normal secara terpisah diperkenalkan oleh Charles S. Peirce, Francis
Galton, dan Wilhelm Lexis sekitar tahun 1875.
Terminologi ini secara tidak sengaja memiliki nama sama.
Distribusi
normal, disebut pula distribusi Gauss, adalah distribusi probabilitas
yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis statistika.
Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku
satu. Distribusi ini juga dijuluki kurva lonceng (bell curve) karena grafik fungsi
kepekatan probabilitasnya mirip dengan bentuk lonceng.
Distribusi
normal memodelkan fenomena kuantitatif pada ilmu alam maupun ilmu sosial.
Beragam skor pengujian psikologi dan
fenomena fisika
seperti jumlah foton dapat dihitung melalui
pendekatan dengan mengikuti distribusi normal. Distribusi normal banyak
digunakan dalam berbagai bidang statistika, misalnya
distribusi sampling rata-rata akan
mendekati normal, meski distribusi populasi yang diambil tidak berdistribusi
normal. Distribusi normal juga banyak digunakan dalam berbagai distribusi dalam
statistika, dan kebanyakan pengujian hipotesis
mengasumsikan normalitas suatu data.
Sifat-Sifat Distribusi Normal:
- Rata-ratanya
(mean) μ
dan standard deviasinya = σ
- Mode
(maximum) terjadi di x = μ
- Bentuknya
simetrik terhadap x = μ
- Titik
belok tepat di x = μ±σ
- Kurva
mendekati nol secara asimptotis.
semakin x jauh dari x=μ
- Total
luasnya = 1
- Bentuk
distribusi normal ditentukan oleh μ dan σ.
Ciri Distribusi Normal
- Nilai
mean, median dan modus adalah sama / berhimpit.
- Kurvanya
simetris
- ASIMPTOTIK (fungsi yang dibatasi oleh suatu fungsi n N yang cukup besar).
- Luas
daerah yang terletak dibawah kurva dan diatas garis mendatar = 1
- Semakin
besar nilai s
, maka kurva akan semakin landai,
Dan semakin kecil nilai s maka kurva akan semakin melancip
Kurva DIstribusi Normal Standard
Distribusi normal standard adalah distribusi normal dengan mean μ=0 dan standard deviasi σ=1.
Transformasi memetakan distribusi normal
menjadi distribusi normal
standard, sebab distribusi normal dengan
variabel z ini memiliki mean =0 dan standard deviasi = 1.
|
Dengan z1 = (x1-μ)/σ
dan z2 = (x2-μ)/σ.
Sehingga cukup dibuat tabel
distribusi normal standard kumulatif saja!
Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas
P(x1<x<x2)
= probabilitas variabel random x memiliki nilai antara x1 dan x2
P(x1<x<x2)
= luas di bawah kurva normal antara x=x1 dan x=x2
Oleh karena perhitungan
integral normal tsb sulit, maka disusunlah tabel nilai rapat probabilitas. Akan
tetapi karena nilai rapat probabilitasnya tergantung pada μ dan σ
maka sangatlah tidak mungkin mentabelkan untuk semua nilai μ dan σ
Hubungan antara
Distribusi Binomial dan Distribusi Normal
·
Jika N cukup besar dan jika tak satu pun dari p
atau q sangat dekat dengan nol maka distribusi binomial dapat didekati atau
diaproksimasi oleh sebuah distribusi normal dengan variabel terstandarisasi
yang dirumiskan sebagai:
Pendekatan ini akan
semakin baik seiring dengan semakin bertambah besarnya N. Dalam praktiknya,
pendekatannya akan sangat bagus jika Np dan Nq kedua-duanya lebih besar
daripada 5.
Contoh Penerapan Distribusi Normal
Dari penelitian terhadap 150 orang laki-laki
yang berumur 40–60 tahun didapatkan rata-rata kadar kolesterol (μ) mereka 215
mg % dan simpangan baku σ = 45 mg %. Hitunglah peluang kita mendapatkan seorang
yang kadar kolesterolnya:
a. > 250 mg %
b. < 200 mg %
a. > 250 mg %
b. < 200 mg %
Jawab :
μ = 215
σ = 45
Untuk memudahkan pengerjaan, kita kerjaan
contoh soal 1.b terlebih dahulu.
b. P(x < 200)
Berdasarkan tabel kurva normal, untuk nilai Z
= -0,67, luasnya adalah 0.2514. Sehingga peluang untuk menemukan laki-laki
dengan kadar gula kurang dari 200 mg % adalah 0.2514
a. P(x > 250)
Untuk menghitung soal 1a, kita cari dulu
peluang menemukan laki-laki dengan kadar gula kurang dari 250 mg atau P (x
<250 )
Berdasarkan tabel kurva normal, untuk nilai Z
= 0.78, luasnya adalah 0.7794. Sehingga peluang untuk menemukan laki-laki
dengan kadar gula kurang dari 250 mg % , P (x < 250) adalah 0.7794. Peluang
untuk menemukan laki-laki dengan kadar gula lebih dari 250 mg % , atau P (x
> 250) dapat dilakukan dengan cara berikut :
P
( x > 250) = 1 - P ( x < 250 )
=
1 - 0.7794
=
0.2206
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat allah SWT, bahwa penulis telah menyelesaikan tugas makalah mata kuliah statistik ekonomi dengan
distribusi probabilitas kuntiou yang membahas lebih menditail kepada distribusi
probabilitas normal yang merupakan salah satu cabang dari judul kami.
Dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
tuhan yang maha Esa.
Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kiesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya .
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Kesimpulan
·
Distribusi Normal
adalah model distribusi kontinyu yang paling penting dalam teori probabilitas.
Distribusi Normal diterapkan dalam berbagai permasalahan. Distribusi normal
memiliki kurva berbentuk lonceng yang simetris. Dua parameter yang menentukan
distribusi normal adalah rataan / ekspektasi (μ) dan standar deviasi (σ).
Dimana μ adalah rata-rata, σ adalah standar deviasi
·
Luas dibawah kurva distribusi normal antara x1
dan x2 = Luas dibawah kurva distribusi normal standard
antara z1 dan z2
·
Transformasi memetakan distribusi normal
·
Semakin besar nilai s , maka
kurva akan semakin landai,
Dan semakin kecil nilai s maka kurva akan semakin melancip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar