BAB 1
PENDAHULUAN
Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari serangkaian siklus akuntansi. Menurut Accounting Terminology Buletin No 1,
akuntansi didefinisikan sebagai seni mencatat, mengklasifikasikan, dan
mengikhtisarkan transaksi dan kejadian yang paling tidak sebagian, bersifat
keuangan dan dengan cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta
menginterpretasikan hasil-hasilnya (Hendriksen dan Van Breda, 2000). Sementara
definisi akuntansi menurut Jusup (1994) akuntansi pada dasarnya merupakan serangkaian
kegiatan mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan dan menganalisis data
keuangan suatu organisasi. Secara skematis kegiatan akuntansi dapat digambarkan
sebagai berikut:
Transaksi
merupakan kejadian yang mempunyai nilai ekonomis bagi perusahaan. Kejadian ini
dicatat dalam jurnal dan secara periodik dicatat dalam buku besar. Pada akhir
periode, saldo-saldo dari semua rekening-rekening di buku besar dihitung dan
dicantumkan dalam neraca lajur. Neraca lajur merupakan alat bantu untuk
menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi,
perubahan modal, arus kas, laporan investasi oleh dan distribusi kepada
pemilik, dan catatan atas laporan keuangan (Hendriksen dan Breda, 2000). Hal
ini dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan gambaran yang
sesungguhnya tentang kinerja dan kekayaan suatu perusahaan. Namun biasanya
perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, dan
laporan laba rugi. Laporan keuangan dibuat dengan dasar kejujuran, dan netral
(artinya, laporan keuangan dibuat tidak berdasarkan atas “pesanan” dari pemilik
atau manajemen).
Ada banyak pihak
yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002),
pihak-pihak tersebut antaran lain Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
Setiap
laporan yang dibuat oleh perusahaan
mengandung arti sehingga bagi mereka yang memperoleh laporan tersebut dapat
memahami apa yang terjadi dalam tubuh perusahaan tersebut. Dari laporan
keuangan tersebut dapat dilihat kondisi perusahaan sesungguhnya pada saat ini
atau pada suatu periode tertentu. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi keuangan
perusahaan secara keseluruhan.
Agar
laporan keuangan yang disajikan dalam angka-angka dapar diartikan, perlu
dilakukan analisis yang mnedalam. Analisis ini digunakan untuk mengkaji,
mengukur dan memahami hal-hal yang tertulis dalam laporan. Dari analisis ini
dapat diketahui kondisi dan keadaan perusahaan.Alat analisis yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan .
BAB
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah
sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis
manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek
perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan
yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti
standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku
secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun
demikian, bagi perusahaan public, laporan keuangan ini harus diaudit oleh
akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga
perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya.
Dalam Laporan keuangan termuat informasi
mengenai jumlah aset dan jenis-jenis kekayaan, kewajiba-kewajiban (utang) baik
jangka panjang maupun jangka pendek, serta ekuitas (modal) yang dimiliki
perusahaan tersebut . Informasi yang disebutkan diatas tergambar dalam neraca.
Selain itu laporan keuangan perusahaan
juga memeberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan
dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang dikeluarkan untuk
memeperoleh hasil tersebut. informasi ini akan termuat dalam laporan laba rugi.
Sedangkan laporan keuangan perusahaan
yang memberikan gambara tentang arus kas suatu perusahaan seperti yang
tergambar pada laporan arus kas.
B. Manfaat Laporan Keuangan
Tujuan utama dibuatnya pembukuan
adalah menyajikan informasi transaksi usaha ekonomi suatu badan usaha kepada
pihak yang berkepentingan, baik di dalam perusahaan itu sendiri maupun
pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan sangat berguna untuk
mengerjakan hal-hal berikut.
- Perencanaan. Melalui informasi ekonomi yang tepat maka seorang pengusaha dapat menyusun rencana,baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
- Pengendalian. Melalui informasi ekonomi yang akurat maka seorang pengusaha dapat mengontrol, menilai terhadap jalannya suatu usaha.
- Pertanggungjawaban. Meskipun laporan keuangan bersifat kuantitatif, tetapi dapat juga digunakan untuk menelusuri data kualitatif (misalnya jumlah karyawan) sehingga dapat digunakan untuk bahan pertanggung jawaban manajemen atau pengelola, sebagai pertimbangan pengambilan keputusan strategis di masa yang akan datang.
- Pihak-pihak yang Berkepentingan
Dalam praktiknya, pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut
- Investor
penanam
modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan
informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
- Karyawan
karyawan
dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas
dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai
kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan
kesempatan kerja.
- Pemberi pinjaman
pemberi
pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
~
- Pemasok dan kreditor usaha lainnya
pemasok
dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam
rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
- Pelanggan
para
pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang
dengan, atau bergantung pada perusahaan.
- Pemerintah
pemerintah
dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.
Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan
nasional dan statisti lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar