Kamis, 19 Desember 2013

menyusun dan menganalisis laporan keuangan


BAB 1
PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari serangkaian siklus akuntansi. Menurut Accounting Terminology Buletin No 1, akuntansi didefinisikan sebagai seni mencatat, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan transaksi dan kejadian yang paling tidak sebagian, bersifat keuangan dan dengan cara yang bermakna dan dalam satuan uang, serta menginterpretasikan hasil-hasilnya (Hendriksen dan Van Breda, 2000). Sementara definisi akuntansi menurut Jusup (1994) akuntansi pada dasarnya merupakan serangkaian kegiatan mencatat, menggolongkan, meringkas, melaporkan dan menganalisis data keuangan suatu organisasi. Secara skematis kegiatan akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut:
 




Transaksi merupakan kejadian yang mempunyai nilai ekonomis bagi perusahaan. Kejadian ini dicatat dalam jurnal dan secara periodik dicatat dalam buku besar. Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening-rekening di buku besar dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur. Neraca lajur merupakan alat bantu untuk menyusun laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan idealnya meliputi laporan neraca, laba rugi, perubahan modal, arus kas, laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik, dan catatan atas laporan keuangan (Hendriksen dan Breda, 2000). Hal ini dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kinerja dan kekayaan suatu perusahaan. Namun biasanya perusahaan membuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca, dan laporan laba rugi. Laporan keuangan dibuat dengan dasar kejujuran, dan netral (artinya, laporan keuangan dibuat tidak berdasarkan atas “pesanan” dari pemilik atau manajemen).
Ada banyak pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2002), pihak-pihak tersebut antaran lain Investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
Setiap laporan yang  dibuat oleh perusahaan mengandung arti sehingga bagi mereka yang memperoleh laporan tersebut dapat memahami apa yang terjadi dalam tubuh perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut dapat dilihat kondisi perusahaan sesungguhnya pada saat ini atau pada suatu periode tertentu. Kondisi yang dimaksud adalah kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Agar laporan keuangan yang disajikan dalam angka-angka dapar diartikan, perlu dilakukan analisis yang mnedalam. Analisis ini digunakan untuk mengkaji, mengukur dan memahami hal-hal yang tertulis dalam laporan. Dari analisis ini dapat diketahui kondisi dan keadaan perusahaan.Alat analisis yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan perusahaan .


BAB 2
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan ini memuat laporan keuangan dasar dan juga analisis manajemen atas operasi tahun lalu dan pendapat mengenai prospek-prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun demikian, bagi perusahaan public, laporan keuangan ini harus diaudit oleh akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya.
Dalam Laporan keuangan termuat informasi mengenai jumlah aset dan jenis-jenis kekayaan, kewajiba-kewajiban (utang) baik jangka panjang maupun jangka pendek, serta ekuitas (modal) yang dimiliki perusahaan tersebut . Informasi yang disebutkan diatas tergambar dalam neraca.
Selain itu laporan keuangan perusahaan juga memeberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban yang dikeluarkan untuk memeperoleh hasil tersebut. informasi ini akan termuat dalam laporan laba rugi.
Sedangkan laporan keuangan perusahaan yang memberikan gambara tentang arus kas suatu perusahaan seperti yang tergambar pada laporan arus kas.

 

B.   Manfaat Laporan Keuangan

Tujuan utama dibuatnya pembukuan adalah menyajikan informasi transaksi usaha ekonomi suatu badan usaha kepada pihak yang berkepentingan, baik di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan sangat berguna untuk mengerjakan hal-hal berikut.
  • Perencanaan. Melalui informasi ekonomi yang tepat maka seorang pengusaha dapat menyusun rencana,baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
  • Pengendalian. Melalui informasi ekonomi yang akurat maka seorang pengusaha dapat mengontrol, menilai terhadap jalannya suatu usaha.
  • Pertanggungjawaban. Meskipun laporan keuangan  bersifat kuantitatif, tetapi dapat juga digunakan untuk menelusuri data kualitatif (misalnya jumlah karyawan) sehingga dapat digunakan untuk bahan pertanggung jawaban manajemen atau pengelola, sebagai pertimbangan pengambilan keputusan strategis di masa yang akan datang.
  1. Pihak-pihak yang Berkepentingan
Dalam praktiknya, pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut
  1. Investor
penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
  1. Karyawan
karyawan dan kelompok yang mewakili merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
  1. Pemberi pinjaman
pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. ~
  1. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
  1. Pelanggan
para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan.
  1. Pemerintah
pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar