Senin, 28 Juli 2014

Wolf Peak International: Kegagalan dan Kesuksesan dalam Aplikasi Perangkat Lunak untuk Perussahaan Kecil dan Menengah


1.      Masalah apa yang terjadi ketika Wolf Peak meningkatkan kualitas dari QuickBooks ke paket perangkat lunak yang baru? Bagaimana caranya untuk menghindari masalah ini?
Pada saat Wolf Peak mencoba meningkatkan dukungan sistem informasi dengan menggantikan QuickBooks ke paket software akuntansi baru yang memang dipromosikan untuk meningkatkan kinerja UKM, manajemen Wolf Peak percaya pada kemampuan software tersebut berdasarkan informasi dari tim konsultan software baru. Namun karena pada saat upgrading tersebut terjadi tidak ada pejabat atau staf keuangan Wolf Peak yang dapat dilibatkan untuk memberikan masukan dan ikut menguji kemampuan dan adaptabilitas software tersebut pada proses bisnis Wolf Peak, maka keputusan manajemen untuk menerima instalasi software baru tersebut menjadi suatu kegagalan.  Software akuntansi yang baru tidak dapat memberikan data informasi bisnis yang diharapkan oleh top manajemen, sehingga keputusan-keputusan yang akan diambil juga terhambat.
Perubahan paling sulit dihadapi oleh para pengguna QuickBooks yang userfriendly dan mudah digunakan untuk menggali informasi, dengan beralih ke sistem yang lebih kompleks dan lebih ketat pengamanannya, ternyata malah sulit untuk mendapatkan data dan informasi.  Sampai enam bulan setelah Wolf Peak berinvestasi untuk menginstalasi paket software akuntansi yang terbaru, manajemen masih belum bisa memperoleh data dan informasi keuangan mau pun operasional yang dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan bisnis.
Bahkan masalah masih ditambah dengan tidak bisa terciptanya bentuk laporan yang informatif, walau pun Wolf Peak sudah mempekerjakan sebuah tim konsultan IT. Bahkan walau pun sudah berbulan-bulan mengerjakannya, tim tersebut masih belum mampu menghasilkan satu bentuk laporan yang bermanfaat.  Lebih buruk lagi, seluruh data historis bisnis Wolf Peak yang ada di dalam sistem Quickbooks tidak dapat dikonversikan ke dalam sistem software yang baru, dan hal ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan top manajemen Wolf Peak, karena manajemen bisa kehilangan jejak dalampengendalian bisnisnya.
Masalah seperti yang dialami oleh Wolf Peak tersebut sebenarnya dapat diantisipasi dan dicegah terjadinya dengan melibatkan seluruh pakar yang dimiliki oleh perusahaan, dari berbagai bidang. Sistem atau software harus diposisikan sebagai alat untuk membantu pembuatan keputusan.  Namun bentuk dan data seperti apa yang dibutuhkan oleh manajemen, harus ditentukan oleh manajemen sendiri, bukan oleh alat tersebut. Pada kasus Wolf Peak, tidak adanya staf keuangan yang dapat memberikan masukan untuk persyaratan data dan bentuk laporan dari software yang baru, menyebabkan investasi perusahaan di software tersebut menjadi sia-sia dan bahkan membutuhkan biaya dan tenaga serta waktu lebih lanjut.

2.      Apa yang Dibuktikan oleh Bussiness One untuk menjadi pilihan yang lebih baik untuk manajemen Wolf Peak dibandingkan dengan perangkat lunak yang baru? Berikan beberapa contoh untuk mengilustrasikan jawaban Anda.
SAP Business One adalah software manajemen yang disainnya dikembangkan khusus untuk aplikasi pada bisnis UKM.  Merupakan paket terintegrasi, software ini dapat memproses informasi dari penjualan, keuangan, pengadaan, persediaan dan produksi, serta dapat menyajikannya dalam bentuk laporan yang mudah dibaca dan menggambarkan kondisi bisnis dengan jelas.
Kelebihan SAP Business One adalah invetasinya terjangkau dan pengembaliannya cepat. Kemudahan penggunaan menyebabkan pengguna dapat memakai dan memanfaatkan sistem ini dengan efisien. Sebelum diinstal, manajemen Wolf Peak sudah mengumpulkan daftar kebutuhan kemampuan sistem yang diminta oleh berbagai karyawan dari berbagai departemen. Tim dari JourneyTEAM yang mendemonstrasikan SAP Business One mampu memenuhi semua permintaan tersebut dan bahkan menerbitkan lima laporan sebagai tambahan informasi. Dengan software sebelumnya, selama berbulan-bulan informasi yang sama belum dapat dikeluarkan, walau pun sudah dikeluarkan biaya tambahan beberapa ribu dollar lagi. Dengan proses oleh SAP Business One, pekerjaan tersebut dilakukan dalam waktu singkat.
Implementasi dari SAP business One hanya butuh 7 minggu mulai dari presentasi awal. Implementasi yang dilakukan pada masa paling sibuk, ternyata tidak menyebabkan gangguan sedikit pun. Konversi data lama ke dalam SAP Business One sitem juga mudah dilakukan, tanpa masalah sama sekali.
SAP Business One dilengkapi dengan alat analisa danpelaporan keuangan yang disebut XL Reporter yang bekerja menggunakan Microsoft Excel untuk memudahkan akses segera ke dalam data operasional dan keuangan, seperti data neraca, piutang, hutang, penjualan, pengadaan dan persediaan. Sebagai contoh, pencatatan piutang dengan klasifikasi tertentu, dapat dilakukan dengan mudah, baik berdasarkan umur piutang, berdasarkan pelanggan atau berdasarkan jumlah piutang. Dan semuanya tanpa menggunakan kertas.
Untuk pembayaran komisi, Wolf Peak membutuhkan pelaporan yang rumit, seperti cek pembayaran komisi pada tenaga penjual tertentu, yang masing-masing juga memperoleh laporan komisi yang sama. SAP Business One dapat melakukan prosesnya dengan cepat.
Aplikasi SAP Business One pada bidang inventory juga memberikan hasil yang memuaskan. Manajemen dapat mengendalikan persediaan, penerimaan dan pengeluaran gudang, dan berbagai tugas pergudangan lainnya. Karena persediaan merupakan salah satu asset terbesar perusahaan, maka pengendalian inventory secara baik adalah suatu keharusan. Laporan dari software ini menghasilkan gambaran aktivitas pada setiap item inventory yang sedang berlangsung, setiap saat.
Manajemen Wolf Peak juga telah mengembangkan fungsi customer relationship management (CRM) untuk membantu pengembalian piutang. Bahkan direncanakan pemanfaatan software untuk mengembangkan peluang penjualan juga. Hanya dalam tempo 3 bulan, manajemen Wolf Peak sangat puas pada keputusannya untuk menginstalasi software SAP Business One.

3.       Perlukah sebagian usaha kecil menengah menggunakan perangkat lunak bisnis terintegrasi seperti SAP Bussiness One daripada akuntansi khusus dan paket perangkat lunak bisnis lainnya? Ya atau tidak, mengapa?
Satu  dekade yang lalu, UKM memanfaatkan komputer sebagai perkakas, namun sekarang sudah lebih dimanfaatkan sebagai media komunikasi.  Fakta menunjukkan bahwa terjadi peningkatan perdagangan elektronik ( e-commerce ) oleh UKM.  Teknologi Informasi memungkinkan terjadinya e-commerce antara pemasok dan pelanggan.
UKM dengan segala keterbatasannya dibandingkan dengan perusahaan besar, sebaiknya menggunakan paket  software yang sudah terintegrasi dibandingkan dengan menggunakan paket-paket software yang terspesialisasi (akunting, inventory, pengadaan, dan lain-lain, secara terpisah).
IT dapat memberikan manfaat kepada UKM sebagai berikut :
1.      Memperbaiki produktivitas dan kinerja
2.      Pengawasan internal operasi yang lebih besar
3.      Penerapan cara-cara baru dalam pengelolaan usaha
4.      Nilai tambah pada produk/jasa
5.      Membuka akses pasar yang jauh
Namun ada kendala umum yang terjadi pada UKM pada saat penerapan IT di perusahaannya, dan yang paling besar selain masalah biaya adalah tidak adanya tenaga spesialis IT dan mahalnya rekrutmen untuk itu.
Hal itulah yang menjadi pertimbangan bahwa software untuk UKM haruslah memiliki persyaratan dasar user friendly, mudah digunakan dan dipahami, dan  terintegrasi sehingga dengan input data yang sama, dapat dihasilkan laporan dari berbagai aspek manajerial, sesuai kebutuhan manajemen. Dengan sistem yang sudah integrated, manajemen UKM  tidak akan kesulitan mengkonversi data dan mengulang input data pada software lainnya, apalagi dengan keterbatasan adanya tenaga IT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar