Senin, 28 Juli 2014

Kasus OHSU, Sony, Novartis, dan Lain-Lain: Sistem Informasi Strategis


1.      Apa manfaat bisnis dari beberapa teknologi yang dijelaskan dalam kasus ini? Berikan beberapa contoh terkait otomatisasi transaksi berorientasi pada proses.
Beberapa manfaat bisnis dari teknologi HRM dijelaskan dalam kasus tersebut dijelaskan di bawah ini:
·         Ini jauh lebih cepat karena seperti yang ditetapkan dalam kasus ini, dengan menggunakan teknologi HRM OHSU mengisi lowongan pekerjaan dua minggu lebih cepat daripada dulu.
·         Membuat proses perekrutan dan kontrak karyawan lebih mudah. Sebagaimana ditentukan dalam kasus Sony Computer Entertainment America Inc dengan menggunakan software logika tenaga kerja yang mempekerjakan manajer, memastikan pemahaman yang mudah dan sesuai dengan perbedaan hukum antara kontrak dan orang-orang yang digaji.
·         Memfasilitasi fungsi manajemen kinerja karyawan, pengembangan karir dan perencanaan suksesi. Seperti dikatakan dalam  kasus Tyco internasional Ltd menggunakan Kenexa Karir tracker untuk melacak promosi dan kinerja karyawan.
·         Melacak kinerja karyawan dan promosi yang objektif serta perencanaan suksesi  seperti dijelaskan dalamkasus Tyoco International Ltd menggunakan perangkat lunak CareerTracker Kenexa yang bisa memplot kinerja karyawan pada grafik untuk mengidentifikasi prestasi kerja dan memenuhi kepemimpinan standar perilaku Tyco dan bisa menemukan orang-orang terbaik untuk mengisi lowongan pekerjaan kunci serta menganalisis pelatihan apa yang mereka butuhkan.
·         Mengatur penjadwalan jam kerja dan manajemen kompensasi seperti dijelaskan dalam kasus di Pusat Kesehatan Banner dengan menggunakan aplikasi Kronos. 

2.      Apakah menurut Anda nilai bisnis dari aplikasi HRM strategis tergantung pada jenis bisnis sebuah perusahaan, misalnya, jasa konsultasi, manufaktur, atau profesional?  Mengapa atau mengapa tidak? Jelaskan!
Saya pikir setiap sifat yang berbeda dari organisasi memiliki pola kerja yang berbeda. Mereka berfungsi secara berbeda dan mereka mengelola sumber daya mereka secara berbeda. Namun tema utama manajemen adalah sama di semua. Karena beberapa hal ini bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Teknologi manajemen HRM yang bekerja di sebuah restoran mungkin tidak bekerja di bank. Sebuah organisasi manufaktur mungkin memiliki cara yang berbeda untuk membuat penyesuaian sumber daya manusia dan kriteria yang berbeda untuk menyewa dan menjaga mereka.
Ya, saya setuju bahwa nilai bisnis strategis aplikasi manajemen Sumber Daya Manusia ini tergantung pada jenis bisnis organisasi ini di karenakan mungkin mereka semua memiliki ketentuan yang sama menjaga sangat membunyikan karyawan dikelola dengan baik dan mempertahankan mereka tetapi mereka dapat bertindak secara berbeda terhadap mencapai hal itu. Ketika pola mereka berbeda mereka harus mengikuti proses yang berbeda dan cara untuk mendapatkan tujuan.

3.      Apa saja tantangan dan hambatan dalam mengembangkan dan melaksanakan sistem HRM?  Strategi apa yang akan Anda rekomendasikan bagi perusahaan untuk memenuhi tantangan? berikan rekomendasi yang spesifik!
Tantangan dan hambatan dalam mengembangkan dan melaksanakan sistem HRM yang disebutkan di bawah :
·         Hanya menerapkan teknologi HRM dalam sebuah organisasi tidak cukup , mereka perlu diintegrasikan , dengan data yang disimpan dalam repositori umum , untuk mendapatkan nilai optimal dari itu . Dan pekerjaan ini tidak begitu mudah .
·         Ada kemungkinan perpecahan antara departemen perusahaan yang berbeda ; itu harus dilaksanakan di beberapa unit bisnis menjalankan berbagai jenis fungsi . Mempertahankan keseragaman penggunaan di antara berbagai departemen menantang .
·         Hal ini sangat memakan waktu , karena ini membutuhkan lebih dari 5 tahun untuk mengubah seluruh sistem.
·         Setiap sistem dilengkapi dengan tantangan tertentu dan itu kita yang perlu mempertimbangkan tantangan dan mencoba untuk meminimalkan itu dalam rangka untuk mendapatkan jumlah keuntungan dari itu . Beberapa rekomendasi saya ingin mengusulkan kepada organisasi untuk memenuhi tantangan ini tercantum di bawah ini :
·         Dibutuhkan waktu , kita tahu , tapi kemudian untuk memulai adalah hal yang paling penting . Jadi tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan , semakin cepat kita mengadopsi lebih cepat yang akan selesai .
·         Untuk mengendalikan masalah keseragaman , organisasi dapat mengembangkan teknologi HRM disesuaikan mengingat setiap departemen tunggal dalam organisasi . Dan departemen yang benar-benar berbeda , ketentuan selalu bisa dibuat seperti itu.
Beberapa rekomendasi yangsaya ingin usulkan kepada organisasi tempat saya bekerja adalah sebagai berikut:
·         Setiap harinya, sebagai instansi pemerintah banyak menerima dan mengeluarkan surat.  Tetapi sebagian besar masih dilakukan secara manual.  Artinya bila ada surat masuk dicatat oleh sekertaris dimasukkan ke Kepala Pusat untuk diketahui dan didisposisikan kemudian dikirimkan atau disebarkan.  Begitu pula dengan surat keluar harus melalui tahapan birokrasi sebelum dikirimkan.  Hal ini tentu saja selain boros waktu juga boros biaya dan juga tidak efektif dan efisien.  Belum lagi karena berbentuk fisik, sehingga mudah hilang dan rusak sehingga sangat fatal akibatnya bila itu merupakan surat yang penting. Beberapa tahun yang lalu sudah ada wacana dari sekjen dengan mensosialisasikan penggunaan surat elektronik namun seiring berjalannya waktu dan pergantian pemimpin, wacana ini sudah tidak berjalan lagi sehingga 90% persuratan kembali kecara tradisional.  
·         Penilaian kinerja masih menggunakan DP3 dari atasan sehingga sangat rentan dengan subjektivitas.  Sangat efektif apabila di dunia pemerintahan dimana jumlah pegawainya jutaan agar menggunakan software yang bisa melakukan penilaian kinerja secara objektif,  serta dapat melacak kinerja dan promosi serta perencanaan suksesi yang baik seperti pada Tyoco International Ltd yang menggunakan perangkat lunak CareerTracker Kenexa.  Sudah menjadi rahasia umum bahwa di pemerintahan seringkali jabatan tidak diduduki oleh orang yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan di bidangnya serta tidak tepat dalam menempatkan karyawan sehingga banyak pelayanan public tidak mampu memuaskan masyarakat. 
Memang untuk menerapkan kedua hal tersebut sangatlah sulit tetapi tidak mustahil.  Hanya dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk berubah dan menjadi lebih baik dengan memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.  Dan itu tidak hanya sekadar slogan tetapi dapat terbukti nyata.  Kendala yang dihadapi memang klasik yaitu waktu dan komitmen, sehingga jangan sampai suatu system informasi yang menghabiskan biaya yang besar tetapi tidak efektif dan efisien karena SDM nya tidak mau mempelajari system yang baru karena tidak ingin berubah dan sudah merasa nyaman dengan kondisi yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar