Selasa, 26 November 2013

Biaya Operasional, Biaya Mutu, dan Biaya Tenaga Kerja


BIAYA OPERASIONAL
Biaya Operasional adalah biaya yang berhubungan atau mempengaruhi langsung pada aktivitas perusahaan, secara umum tujuan dari aktivitas perusahaan adalah untuk memperoleh laba, unsur terbesar dari laba adalah pendapatan operasional, dengan kata lain, biaya operasional merupakan sumber ekonomi dalam upaya memepertahankan dan menghasilkan pendapatan operasional.

Klasifikasi Biaya Operasional
Klasifikasi biaya adalah suatu proses pengelompokkan biaya yang sistematis atas keseluruhan dari elemen-elemen yang ada dalam golongan. Untuk itu, penulis mengambil pengklasifikasian biaya menurut Supryono dalam bukunya “Akuntansi Biaya” (2001:250) sebagai berikut :
a. Klasifikasi biaya berdasarkan fungsi pokok kegiatan perusahaan.
1. Biaya Produksi
Yang termasuk biaya produksi adalah biaya materil, biaya langsung dan biaya overhead.
2. Biaya Administrasi Umum
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum.
b. Klasifikasi biaya berdasarkan objek atau pusat biaya yang dibiayai
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak didefeniskan kepada objek atau pusat atau pusat biaya tertentu.
2. Biaya Tidak Langsung
Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu dan manfaatnya dinikmati beberapa objek atau pusat biaya.

Anggaran Biaya Operasional
Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan dan pada hakekatnya dianggap habis dalam masa tahun buku. Menurut Adisaputro (2003:289), yang termasuk di dalam biaya anggaran operasional yaitu :
a. Anggaran Biaya Tetap
Anggaran biaya tetap adalah anggaran biaya yang jumlahnya tetap, tidak berubah meslipun volume produk berubah sampai dengan menganalisis biaya tetap.
b. Anggaran Biaya Variabel
Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah-ubah secara proporsional sesuai dengan perubahan volume produksi. Ini berarti jika terjadi peningkatan aktivitas perusahaan maka jumlah biaya variabel meningkat pula dan juga sebaliknya.
c. Anggaran Biaya Semi Variabel
Anggaran biaya semi variabel adalah anggaran biaya-biaya yang sebagian tetap dan sebagian lagi bersifat variabel. Contohnya seperti: biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin/alat-alat kantor, upah dan gaji karyawan.


BIAYA MUTU (COST OF QUALITY)
Biaya mutu (cost of quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek atau cacat mutunya.
Definisi mengenai kegiatan yang berhubungan dengan mutu juga menjelaskan empat kategori biaya mutu:
  1. Biaya pencegahan (prevention costs) terjadi untuk mencegah mutu yg jelek pada produk/jasa yg akan dihasilkan. Apabila biaya pencegahan meningkat, maka biaya produk gagal diharapkan turun.
  2. Biaya penilaian (appraisal costs) terjadi untuk menentukan apakah produk/jasa telah sesuai dengan persyaratan & kebutuhan pelanggan.
  3. Biaya produk gagal internal terjadi Karena produk/jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan.
  4. Biaya produk gagal eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan setelah barang dikirim ke pelanggan.

Klasifikasi biaya mutu:
1.    Biaya mutu yg terlihat (observable quality costs) adl biaya yg disajikan dlm catatan akuntansi organisasi
2.    Biaya mutu yg tersembunyi (hidden costs) adl opportunity costs yg tjd krn mutu jelek


Fungsi Rugi Mutu Taguchi
Setiap variasi nilai target dr karakteristik mutu akan menimbulkan hidden costs. Hidden costs meningkat scr kuadrat pd saat nilai aktual menyimpang dr nilai target
L (y) = k (y – T)2
dimana:
k = Konstanta proporsionalitas yg besarnya tergantung pada struktur biaya produk gagal eksternal organisasi
y = Nilai aktual dari karakteristik mutu
T = Nilai target dari karakteristik mutu
L = Rugi mutu

Laporan Biaya Mutu
·          Signifikansi keuangan biaya mutu dinilai dg persentase dr penjualan aktual. Prinsipnya biaya mutu kurang dari 2,5% penjualan
·          Kesempatan memperbaiki laba melalui pengurangan biaya mutu (perbaikan mutu)
·          Contoh Laporan Biaya Mutu:

LAPORAN BIAYA MUTU


Biaya Mutu

% dr Sales
Biaya Pencegahan
   Pelatihan Mutu
   Reliabilitas Mesin

35.000
80.000


115.000


4,11
Biaya Penilaian
   Pemeriksaan Bahan
   Penilaian Produk
   Penilaian Proses

20.000
10.000
38.000



68.000



2,43
Biaya Produk Gagal Internal
   Sisa Bahan
   Pengerjaan Ulang

50.000
35.000


85.000


3,04
Biaya Produk Gagal Eksternal
   Keluhan Pelanggan
   Jaminan
   Perbaikan (Reparasi)

25.000
25.000
15.000



65.000



2,32
Total Biaya Mutu

333.000
11,9

BIAYA TENAGA KERJA

Pengertian dan penggolongan biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai penggunaan tenaga kerja (manusia) dalam proses produksi.

Dalam perusahaan industry, penggolongan tenaga kerja dikelompokkan menjadi:
1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
Dalam perusahaan industry ada 3 fungsi pokok, yaitu; produksi, pemasaran dan administrasi. Jadi, biaya tenaga kerja dapat digolongkan menjadi biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, dan biaya tenaga kerja administrasi.
2. Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.
Biaya tenaga kerja digolongkan menurut departemen-departemen yang ada dalam perusahaan. Misalnya; dalam departemen produksi suatu perusahaan terdiri dari departemen pulp, departemen kertas dan departemen penyempurnaan. Biaya tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan. Penggolongan semacam ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memudahkan pengendalian biaya tenaga kerja yang terjadi dalam setiap departemen yang dibentuk dalam perusahaan.
3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya.
Penggolongan biaya tenaga kerja juga dapat dilakukan menurut sifat pekerjaannya. Misalnya tenaga kerja digolongkan menjadi: operator, mandor, penyelia. Maka biaya tenaga kerjanya dapat digolongkan menjadi; upah mandor, upah operator, upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja seperti ini bertujuan untuk digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standar kerja.
4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.
Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja digolongkan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan secara langsung ikut serta dalam proses produksi produk jadi, yang dapat ditelusuri secara langsung pada produk. Upah tenaga kerja langsung dapat diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi.
Tenaga kerja tidak langsung adalah karyawan yang secara tidak langsung ikut serta dalam proses produk jadi. Upah tenaga kerja tidak langsung ini disebut biaya tenaga kerja tidak langsung dan tetapi tidak secara langsung dibebankan kepada produk melainkan melalui tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan dimuka.

Akuntansi biaya tenaga kerja
Akuntansi biaya tenaga kerja melalui 4 tahap, yaitu:
1. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
Jurnal:
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja                    xxx
Biaya Overhead Pabrik                                                       xxx
Biaya Administrasi & Umum                                              xxx
Biaya Pemasaran                                                                                        xxx
Gaji dan Upah                                                                                        xxx

2. Pencatatan utang upah dan gaji karyawan
Jurnal:
Gaji dan upah                                                                       xxx
Utang PPh Karyawan                                                         xxx
Utang gaji dan upah                                                                             xxx

3. Pencatatan pembayaran upah kepada karyawan
Jurnal:
Utang gaji dan upah                                                           xxx
Kas                                                                                                                 xxx

4. Penyetoran pajak penghasilan ke kas Negara
Pajak Penghasilan (PPh) karyawan kemudian disetor ke kas Negara.
Jurnal:
Utang PPh Karyawan                                                         xxx
Kas                                                                                                           xxx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar